Ekonomi Makro https://goo.gl/images/KoTDyN Sejarah Munculnya Ilmu Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro tumbuh sejak, terjadinya kenda...
Ekonomi Makrohttps://goo.gl/images/KoTDyN
- Sejarah Munculnya Ilmu Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro tumbuh sejak, terjadinya kendala besar yang terjadi dalam kurun waktu yang lama, yaitu antara tahun 1929 hingga tahun 1933 dan menimbulkan masalah-masalah besar di dunia. Misalnya, di Amerika Serikat selama periode depresi ini terjadi pengangguran hingga 25 persen dari total angkatan kerja, output perekonomian berkurang hingga separuhnya. Sementara tingkat investasi merosot tajam. Dalam bentuk yang tidak menentu tersebut, seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes mengajukan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest, dan Money. Keynes memandang pemerintah sebagai faktor utama yang mampu mengimbangi guncanganguncangan dalam perekonomian. Apabila bisnis sedang lesu dan investasi menurun, pemerintah dapat melakukan investasi, karena pemerintah tidak mencari keuntungan. Investasi pemerintah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan pendapatan yang dapat dihasilkan oleh investasi swasta. Pendapatan yang diakibatkan oleh pengeluaran (investasi) pemerintah akan memperluas pasar dengan demikian akan meningkatkan kembali kegiatan dunia usaha. - Pengertian Ilmu Ekonomi Makro
Lalu, apakah pengertian ekonomi makro tersebut? Makro berarti besar, dari arti kata âmakrostersebut sudah dapat Anda  duga bahwa teori ini menganalisis kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Analisanya bersifat umum dan tidak peduli dengan  kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Misalnya, dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli (konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli saja, tetapi keseluruhan pembeli yang ada di pasarBegitu pula dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang ditelusuri bukanlah kegiatan seorang produsen, tetapi kegiatan seluruh produsen dalam perekonomian. - Aspek-Aspek yang Dipelajari Ekonomi Makro
Fokus pembahasan ekonomi makro adalah bagaimana perilaku para pelaku ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).Contohnya adalah Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian dan Langkah-Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi dan Pengangguran 1] Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian Unsur pertama yang dibahas dalam ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara, yang dianalisa mengenai sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Dalam hal ini, Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran hasil akhir dalam perekonomian. Unsur-unsur pengeluaran hasil akhir tersebut berasal dari pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah tangga konsumen), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi serta selisih antara ekspor dan impor. Analisis dalam ekonomi makro akan memerhatikan pengaruh perubahan harga-harga dan perubahan penawaran terhadap pengeluaran agregat . 2] Tahapan-Tahapan Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi dan PengangguranSetiap lapisan masyarakat mengharapkan penggunaan penuh dari semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Kondisi ini disebut full employment atau kesempatan kerja penuh. Dalam kondisi full employment hampir tidak ada pengangguran atau modal yang tidak digunakan. Namun, kondisi kesempatan kerja penuh ini sulit dicapai. Adakalanya permintaan hasil akhir lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan ini menimbulkan pengangguran. Terkadang, permintaan hasil akhir melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menimbulkan masalah kenaikan harga atau inflasi. Inflasi dan pengangguran mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian. Semua perekonomian belum tentu secara otomatis mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga diperlukan peran pemerintah. Bentuk peran pemerintah ini merupakan aspek yang dibahas dalam ekonomi makro. Permasalahan Ekonomi Makro Permasalahan kebijakan makro melingkupi dua permasalahan pokok yaitu : - Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana âmenyetirâ perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga âpenyakit makroâ utama yaitu:
1) inflasi, 2) pengangguran dan 3) ketimpangan dalam neraca pembayaran. - Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah meliputi bagaimana kita âmenyetirâperekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada dasar masalahnyapun berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).
Dalam analisis jangka pendek aspek-aspek berikut ini kita anggap tidak berubah atau tidak bisa kita ubah: (a) Kapasitas total dan perekonomian kita. Kegiatan penanaman modal dalam jangka pendek, masih mungkin dilakukan, tetapi ha nya dalam arti khusus, yaitu sebagai pengeluaran investasi berupa penambahan stok barang jadi, setengah jadi atau pun barang mentah di dalam gudang para wirausahawan, dan pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan untuk pembelian barang-barang modal (mesin-mesin, konstruksi gedung-gedung dan sebagainya). Yang mesti di perhatikan , âjangka pendekâ yang kita maksud di sini adalah begitu pendek sehingga pengeluaran (pembelian) barang-barang modal tersebut beleum bias menambah kapasitas produksi dalam periodesasi tersebut. (Yaitu mesin-mesin sudah dibeli tapi belum dipasang). (b) Jumlah penduduk dan jurnlah angkatan kerja. Dalam suatu triwulan misalnya, jumlah-jumlah mi praktis bisa dianggap tidak berubah. (c) Lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi yang ada. Menurut filosofi, apabila kita ingin âmengendalikanâ perekonomian kita dalam jangka pendek, kita harus melakukan peraturan-peraturan yang bersifat jangka pendek pula, misalnya dengan jalan : - Â Â menambah jumlah uang yang beredar,
- Â Â menurunkan bunga kredit bank,
- Â Â mengenakan pajak import,
- Â Â menurunkan pajak pendapatan atau pajak penjualan,
- Â Â menambah pengeluaran pemerintah,
- Â Â mengeluarkan obligasi negara dan sebagainya.
Peraturan-peraturan semacam ini mempunyai ciri umum bahwa kesemuanya bisa dilakukan tanpa harus mengubah ketiga factor tersebut di atas.apabila kita mengharapkan kemajuan produksi dalam jangka pndek, kita bisa melakukannya dengan, misalnya: - Â Â mempercepat penyaluran bahan-bahan mentah kepada para produsen,
- Â Â mendorong wirausaha untuk mempergunakan pabrik-pabriknya secara lebih intensif (menambah giliran kerja/shift),
- Â Â memberikan kerja lembur kepada para karyawan dan sebagainya.
Keutamaan-keuatamaan semacam ini bisa menaikkan arus produksi barang/jasa tanpa mengubah ketiga faktor di atas. Kesemuanya ini adalah peraturan-peraturan  jangka pendek. Dan keutamaan-keutamaan semacam inilah yang sering diandalkan untuk tujuan stabilisasi. Mesti kita catat di sini bahwa dalam praktek yang berkaitan antara masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang, adalah sangat erat, terutama bagi negara-negara sedang berkembang. Terkadang kita tidak bisa mengkotakkan secara jelas mana yang jangka pendek dan mana yang jangka panjang. banyak negara-negara yang mulai berkembang, kita tidak bisa melakukan kebijaksanaan stabilisasi yang terlepas dan kebijaksaanaan pembangunan ekonomi (jangka panjang). Beberapa keutamaan-keutamaan jangka pendek yang kita sebutkan di atas, meskipun kita Iaksanakan secara setepat-tepatnyapun, tidak bisa menghilangkan secara tuntas penyakit makro, seperti inflasi dan pengangguran yang diderita oleh masyarakat dalam jangka pendek. penulis Reisty Nabilla N | sumber :
Tidak ada komentar