Kemenag Gunungkidul : Jangan Gunakan Masjid untuk Politik Praktis Gunungkidul Kemenag Gunungkidul : Jangan Gunakan Masjid untuk ...
Gunungkidul
Kemenag Gunungkidul : Jangan Gunakan Masjid untuk Politik PraktisTakmir masjid harus mempunyai kesadaran, jangan sampai politik praktis dibawa ke dalam Masjid.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Masjid harus menjadi tempat pemersatu bangsa, bukannya sebagai tempat politik praktis sehingga dapat memecah bangsa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Kemenag Gunungkidul, Aidi Johansyah di sela-sela Launching Zona Integritas Reformasi Birokrasi (ZI-RB), dan penyerahan bantuan di Kantor Kemenag, Wonosari, Rabu (3/9/2018).
Baca: 3 Pelaku Penggelapan Mobil Berhasil Diringkus Polres Gunungkidul
"Masjid sebagai rumah Allah untuk mendekatkan satu dengan yang lainnya, harusnya menjadi pemersatu bangsa kami tidak setuju jika Masjid digunakan untuk politik praktis," katanya pada Tribunjogja.com.
Pihaknya selalu mendengungkan kepada masyarakat Gunungkidul untuk selalu menjaga toleransi umat beragama, dan menjaga persatuan serta kesatuan.
"Kami selalu dengungkan kapada semua pihak rasa toleran walaupun kita berbeda, dalam pemilu ini banyak tantangannya, jangan sampai membawa sumber permasalahan, pemilu nanti harus tenang, damai dan rukun," katanya.
Sementara itu Kepala Kant or Wilayah (Kakanwil) Kemenag DIY, Lutfi Hamid berpendapat, takmir masjid harus mempunyai kesadaran, jangan sampai politik praktis dibawa ke dalam Masjid.
"Kalau perlu jemaah intrupsi saat ceramah yang mengandung politik praktis, serta jangan jadikan Masjid sebagai alat untuk kampanye," ungkapnya.
Ia mengatakan telah melakukan sosialisasi kepada pengurus masjid untuk tidak melakukan politik praktis.
"Jika dalam ceramah membahas terkait cara mensejahterakan, meningkatkan etos kerja, serta menumbuhkan keadilan di masyarakat masih diperbolehkan," tuturnya.
Namun jika dalam ceramah mengandung ajakan untuk memilih seseorang serta harus memilih calon yang dipilih sang penceramah hal tersebut tidak diperbolehkan.
Baca: Lelang Jabatan Pemkab Gunungkidul Segera Dilakukan Bulan Oktober Ini
"Untuk wilayah DIY saat ini masih kondusif tidak belum laporan penyalahgunaan masjid," katanya.
Dalam acara ya ng diadakan Kementrian Agama Gunungkidul selain kampanye persatuan juga diadakan peluncuran ZI-RB Corner yang ditujukan untuk meningkatkan birokrasi serta pelayanan prima kepada masyarakat.
Selain itu kemenag juga memberikan sumbangan kepada korban gempa dan tsunami di Lombok sebesar Rp 30 juta.(*)
Tidak ada komentar