Page Nav

HIDE

Ads Place

Kontribusi Subsektor Kuliner Terhadap Ekonomi Kreatif

Kontribusi Subsektor Kuliner Terhadap Ekonomi Kreatif Pada saat ini dimana zaman yang sudah sangat modern segala sesuatu bisa berkembang...

Kontribusi Subsektor Kuliner Terhadap Ekonomi Kreatif

https://cdn1.id.orstatic.com/UserPhoto/Article/0/K/000424A15C73FF3B5F03A6original.jpg Pada saat ini dimana zaman yang sudah sangat modern segala sesuatu bisa berkembang dengan sangat cepat salah satunya di dalam dunia bisnis kuliner. Bisnis kuliner ini sangat berhubungan erat dengan kebutuhan dasar manusia yaitu pangan. Oleh karna itu manusia di dunia ini sangat membutuhkan pangan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Pada saat ini dimana aktivitas manusia yang sangat padat menyebabkan manusia ingin mencari cara yang lebih instan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah membuka bisnis kuliner yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Di zaman yang sangat modern ini dunia kuliner bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga untuk memenuhi gaya hidup manusia. Karena pangan tidak hanya memberikan cita rasa bagi manusia tetapi juga dijadikan alat untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Karena di dalam dunia bisnis kuliner pada saat ini tempat kuliner tidak hanya dijadikan tempat bertemunya penjual dan pembeli tetapi juga dijadikan tempat untuk berkumpul atau bertemu dengan teman- temannya Jadi bukan sesuatu yang mmengherankan jika pada saat ini dunia bisnis kuliner berkembang sangat cepat. Akan tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan itu semua bisa terjadi yaitu karna telah bergesernya pola konsumsi masyarakat saat ini yang berubah dan lebih mencari makanan dan minuman cepat saji Menurut maslow, pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada manusia. Karena pangan merupakan kebutuhan dasar, maka kebutuhan terhadap pangan adalah hal mutlak yang harus dipenuhi oleh manusia demi menjaga kelangsungan hidupnya. Setelah meemenuhi kebutuhan dasar, setelah itu manusia akan memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan sosialisasi, percaya diri dan aktualisasi diri yang merupakan 3 teratas kebutuhan manusia Akan tetapi di zaman sekarang kebutuhan pangan bagi manusia bukan merupakan hal pokok untuk memenuhi kebutuhan biologis semata tetapi pangan juga sudah menjadi gaya hidup bagi di masyaraka pada saat ini. Karena dunia bisnis kuliner tidak hanya menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli tetapi juga digunakan manusia untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman-temannya Di tahun 2011, kuliner telah dijadikan salah satu subsektor ekonomi kreatif oleh kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif. Karna pada hakikatnya kuliner berhubungan erat dengan masakan dan makanan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Pada tahun 2005 istilah kuliner menjadi bahan pembicaraan masyarakat indonesia lewat program televisi wisata kuliner. Dalam acara wisata kuliner diliput tempat makan yang sangat unik dan sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sehingga menjadi tontonan favorit masyarakat di Indonesia Sebesar 30% dari semua pendapatan pariwisata dan ekonomi dan kreatif didapatkan dari subsektor kuliner karena industri kuliner di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sangat kuat untuk maju berkembang, oleh karenanya pemerintah sangat mendukung subsektor ini agar terus maju berkembang Tetapi dalam hal ini pelaku bisnis kuliner harus melihat karna ada berbagai hal yang harus diperbaiki dan dikelola lebih serius, seperti perizinan, pelaku bisnis kuliner harus mendapatkan perizinan dari pemerintah agar mempermudah dalam melakukan bisnis kulinernya dan sebaiknya pelaku bisnis mendapatkan arahan dari pemerintah seperti pelatihab bisnis, informasi mengenai perizinan usaha serta pendamping hukum proses pendirian usaha Badan Ekonomi Kreatif atau disingkat bekraf adalah wakil dari pemerintah yang  ikut serta mendampingi sub sektor kuliner ini. Ekonomi Kreatif memberikan sarana dan prasarana seperti pelatihan bisnis, pendampingan pendirian usaha dan akses permodalan. Badan Ekonomi Kreatif akan ikut serta dalam mempromosikan berbagai macam kuliner yang ada di Indonesia di pasar domestik maupun luar negri Jika dilihat dari pengertiannya kuliner dapat didefinisikan sebagai kreativitas, estetika, tradisi, dan kearifan lokal yang merupakan elemen penting untuk meningkatkan cita rasa kuliner tersebut.
  1. Kreativitas.
Kreativitas yang dimaksud disini adalah pemikiran baru akan kuliner tersebut seperti kreasi resep, cara pengolahan kuliner itu sendiri dan cara penyajian yang diberikan kepada pelanggan sehingga menyebabkan pelanggan tertarik dengan produk makanan dan minuman tersebut. Jadi kreatifitas disini bukan menemukan ide baru terhadap makanan karena proses kreativitas bukan berarti menemukan hal yang 100% baru, akan tetapi pelaku bisnis bisa melakukan pengembangan terhadap produk makanan atau minuman tertentu sehingga makanan atau minuman itu diminati banyak pelanggan serta memiliki nilai jual yang tinggi.
  1. Estetika.
Estetika yang dimaksud disini adalah keindahan tampilan dari produk makanan atau minuman yang menyebabkan makanan atau minuman tersebut sangat unik sehingga meningkatkan daya tarik konsumen dalam mengonsumsi produk makanan atau minuman tersebut serta meningkatkan selera konsumen dalam menikmati produk makanan atau minuman tersebut
  1. Tradisi.
Tradisi yang dimaksudkan disini adalah segala sesuatu yang ada sejak lama dan menjadi budaya terhadap kehidupan suatu individu atau kelompok yang berhubungan erat dalam mengolah serta mengonsumsi suatu makanan atau minuman. Karna pada hakikatnya tradisi adalah sesuatu yang ada sejak lama lalu informasi tersebut diturunan dari generasi ke generasi karna jika tidak adanya proses seperti ini suatu tradisi bisa punah, maka unsur ini sangat penting sekali guna menjaga warisan budaya kuliner yang ada di Indonesia
  1. Kearifan Lokal.
Kearifan lokal yang dimaksud disini merupakan ciri-ciri daerah tertentu yaitu berupa kebenaran yang telah sejak lama tertanam pada suatu daerah tertentu. Jik dikaitan dengan kuliner, kearifan lokal adalah kebijakan manusia yang bedasar kepada filosofi nilai, etika, cara dan perilaku yang bisa membentuk sebuah karakter kulianer suatu daerah tertentu lalu kuliner tersebut dikenalkan kepada masyarakat luas. Dalam subsektor kuliner yang ada di indonesia ruang lingkupnya dibagi menjadi 2 kategori yaitu barang kuliner dan jasa kuliner. Barang kuliner adalah suatu produk makanan atau minuman yang dihasilkan dari hasil olahan dan produk makanan atau minuman itu sangat berkembang pada saat ini sedangkan jasa kuliner secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu restoran dan jasa boga. Secara keseluruhan, barang kuliner diproduksi dengan volume yang tidak terlalu banyak dan keunikan dari produk ini adalah sangat membutuhkan kreatifitas dalam menciptakan produk ini. Sebagian besar produk ini menggunahan bahan organik dan bahan baku khas dari daerh tertentu dan dikemas secara menarik untuk meningkatkan selera pelanggan untuk membeli produk ini, contoh produk ini adalah oleh- oleh makanan khas daerah tertentu Di Indonesia tidak keseluruhan penyedia jasa makanan atau minuman dan barang kuliner termasuk dalam kategori ekonomi kreatif, sehingga penggalakan terkait cakupan dunia bisnis kuliner yang tergabung dalam ekonomi kreatif merupakan sesuatu hal yang sangat amat penting dilakukan dan pada periode 2015 samapai 2019 jasa kuliner restoran dan jasa boga menjadi fokus pengembangan kuliner pada industri kreatif.   Nama : Arif Prastianto Nim : 1502025040 Kelas : 5A Matakuliah : Perekonomian Indonesia Gambar : https//cdn1.id.orstatic.com/UserPhoto/Article/0/K/000424A15C73FF3B5F03A6original.jpg Sumber : https://www.kompasiana.com/amndrc/kontribusi-subsektor-kuliner-terhadap-ekonomi-kreatif_5885d8a8369773120e55008b

Tidak ada komentar

Ads Place