Perekonomian Diindonesia PADA ERA KEPENDUDUKAN JEPANG   Pondasi dari bentuk ekonomi kolonial sangat berpengaruh besar ketika ke...
Perekonomian Diindonesia
PADA ERA KEPENDUDUKAN JEPANG  Pondasi dari bentuk ekonomi kolonial sangat berpengaruh besar ketika kedatangan jepang yang saat itu mengubah pokok feodalisme, meskipun hal itu tidak mengubah semuanya terhadap Indonesia saat itu. Penguasa kolonial bersama kekuatan feodal lokal membuat strategi dan praktek migrasi kepada rakyat Indonesia dengan cara kejam dan tak kenal ampun. jepang membuat target utama pada masyarakat dipulau jawa dengan pondasi migrasinya. Setelah perang jawa berakhir dari tahun 1825 hingga tahun 1830, takut akan adanya kompetisi dengan Negara kolonial lainnya, penguasa jepang menyebarkan sumber ekonomi selain pulau jawa. Pulau besar seperti sumatera, jawa dan Kalimantan menjadi daerah perluasan untuk kekuasaanya. Pada akhir abad ke-19, pada saat perkebunan yang baru aktif disumatera timur, buruh dari pulau jawa dikirim oleh pemerintah belanda untuk dipekerjakan diperkebunan tembakau dan juga .diperkerjakan dibaprik gula. Pemerintah belanda melakukan ekspor orang jawa keberbagai Negara diantaranya adalah suriname dan Vietnam dan Negara lainnya. Progam etis atau balas budi menjadi cara pemerintah belanda melakukan ekpor manusia dari wilayah pulau jawa dengan imingan akan mendapatkan kesejahteraan Rakyat Indonesia itu sendiri. Banyaknya tenaga kerja dilakukan karna perluasan pembangunan dan adanya pabrik perkebunan. Tenaga kerja tidak hanya berasal dari jawa tapi juga dari Negara cina, kondisi kerja dan rendahnya upah menyebabkan kehidupan buruh menjadi sangat menderita, gaji para pekerja juga sering diambil paksa oleh atasan mereka, pakaian serta bahan makanan sering kekuranagan. Koelie ordonantie membuat hak legal kepada para pemilik perkebunan kepada para buruhnya untuk menyiksa mereka meskipun mereka mengadu sekalipun.
- Â EKONOMI INDONESIA PADA MASA CARLA ALBA DAN REFORMASI
Masa Kepemimpinan B.J. Habibie Pada masa pemerintahan B.J Habibie, untuk nmembantu metode dalamk pemulihanm ekonomi pemerintah memulainya dengan kerjasama dengan dana moneter internasional. Pada masa itu juga presiden b.j habibie membebaskan pengawasan terhadap media massa dan juga kebebasan dalam berekspresi. Nilai tukar rupiah terhadap diollar juga bdapat ia potong, setelah akhir dari pemerintyahannya nilai tukar rupiah menjadi naik dikisaran RP.6500 perdollar AS. Tidak hanya itu habibie mulai membuat indenpendesi bank Indonesia untuk lebih fokus dengan mengurusi pemerintahan. Berikut ini hal-hal yang diterapkan oleh B.J Habiobie dalam mengatasi krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, yaitu: Pembentukan BPPN (badan penyehatan perbankan nasional) melakukan restrukrisasi dan rekapitulasi Beberapa bank yang bermasalah melakukan melikuidasi Nilai tukar rupiah dinaikkan kedollar hingga dibawah Rp.10.000 Masalah utang luar negeri membentuk lembaga pemantau Melaksanakan refromasi ekonomi dengan disyaratkannya oleh IMF Larangan praktik monopoli dan persaingan yang tidak sehat disahklan diUU No.5 tahun 1999 Perlindungan konsumen pada UU No.8 tahun 1999
 Masa Kepemimpinan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Ditahun 1999 perekonomian Indonesia mengalami perbaikan, sangat berbeda pada tahun sebelumnya. Kondisi moneter yang mulai stabil ditandsi dengan adanya peningkatan PDB, laju inflasi dan tingkat suku bunga (SBI)  juga rendah yang memperlihatkan jika kondisi moneter dalam negeri sudah lebih baik. Pada saat reformasi terjadi, masalah yang terjadi sangat sulit diselesaikan dengan baik. Banyaknya kericuhan yang terjadi diberbagai wilayah diindonesia, perttikaian politik serta demonstrasi buruh yang besar-besaran dengan ketidakpuasan kepada perekonomian negeri. Karena masalah amandemen UU No. 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia membuat kerenggangan antara pemerintahan Indonesia dentgan IMF menjadi tidak baik. Banyak proyek pemerintah yang tertunda karenanya misalnya penerapan ekonomi daerah, tentang peminjaman uang yang dilakukan oleh daerah dan juga revisi APBN 2001 tertunda. Indonesia sangat tergantung oleh IMF maka dari itu Paris Club yang termasuk Negara-negara donor menyatakan Indonesia bangkrut karena tidak memungkinkan Indonesia membayar utang-utangnya kembali yang akan jatuh tempo pada tahun 2002. Indonesia juga diancam akan memberhentikan pinjaman baru. Berikut ini kedaan sistem ekonomi pada masa presiden Abdurahman Wahid atau Gusdur, yaitu : Perbaikan kondisi ekonomi Indonesia setelah tahun sebelumnya, misalnya seperti pertumbuhan PDB yang positif, inflasi dan suku bunga rendah, dan stabilnya kondisi moneter. Kurang baiknya hubungan antara Indonesia dengan IMF, karena amandemen UU No. 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia. Penerapan ekonomi daerah dan perbaikan APBN tahun 2001 yang tertunda Investor asing tidak ingin menanam modal diindonesia karena keadaan ekonomi dan politik yang tidak stabil Indeks harga saham gabungan atau IHSG mendekati negatif, karena banyaknya kegiatan penjualan dari pada pembelian.
PBB PERTUMBUHAN EKONOMI PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA - Â PRODUK INDONESIA BRUTO
pengertian PDB adalah nilai dari kesatuan barang dan jasa yang diambil dari produk disuatu wilayah dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Menghitung total produksi dalam suatau Negara merupakan PDB tanpa melihat adanya factor yang dapat mempengaruhinya. Berbeda dengan PDB, PNB lebih melihat faktor produksi yang akan digunakkan. PDB nominal ialah PDB atas dasar harga berlaku yang artian lebih melihat nilai PDB. Dan PDB Riil ialah PDB atas dasar harga konstan yang memeriksa nilai PDB nominal dengan pengaruh harga. ada 3 pendekatan analisa mekanisme kinerja ekonomi nasional menggunakkan PDB, yaitu: Dengan menggunkkan pendekatan produksi Menggunkkan pendekatan pengeluaran Menggunakkanj pendekatan pendapatan
Pendekatan produksi pendekatan produksi dihasilkan dari nilai tambah yang dijumlahkan dengan semua sector produksi. Sedangkan untuk besarnya nilai produksi dihasilkan dari nilai tambah yang berasal dari jenis barang dan jasa Ada 3 kelompok besar sektor industri, yaitu: Primer Sekunder tersier
Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan pendekatan pengeluaran dihitung dengan cara jumlah permintaan akhir dari unit(komponen-komponen ekonomi), sebagai berikut: RT atau konsumsi rumah tangga = C Konsumsi belanja pemerintah (pengeluaran pemerintah) = G Investasi pembentukan modal bruto dari perusahaan = I Impor dan ekspor = (X-M) Rumusnya PDB = C + I + G (X-M)
Pendekatan Pendapatan Menghitungnya dengan cara jumlah balas jasa bruto yang belum diopotong pajak dari hasil produksi yang telah digunakkan. Disini sewa merupakan pendapatan dari pemilik produksi yang tetap contohnya tanah, bunga pemilik modal,upah dari tenaga kerja,dan laba untuk pengusaha.
- FAKTOR-FAKTOR PENENTU PROSPEK PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA
Faktor-faktor Internal Krisis terhadap rupiah tidak terjadi Tidak adanya Kerusuhan yang terjadi saat reformasi dan pemilihan presiden Kondisi perbankan Realisasi RAPBN 2003 tentang bunga pemerintah Dan perkembangan ekspor nasional
Faktor-Faktor Ekternal Perekonomian dan perdagangan dunia pada tahgun 2003 yang sangat ditenbtukan dari amerika perekonomian AS dan jepang pada tahun 2003 dapat tumbuh menjadi 1% sampai 3% Kondisi politik global dari efek yang terjadi pada perang AS-Irak dan krisi senjata nuklir korea utara. Sumber     :
http://mozanugratira.blogspot.co.id/2015/03/makalah-perekonomian-indonesia.html https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/05/15/16/1205387/pemerataan-ekonomi-C7c.jpg Nama : Amelia Sitta kelas : 5C perekonomian Indonesia
Â
Tidak ada komentar