Jusuf Kalla: Jangan Pertentangkan Lagi Islam dan Kebangsaan Jusuf Kalla: Jangan Pertentangkan Lagi Islam dan Kebangsaan ...
Jusuf Kalla: Jangan Pertentangkan Lagi Islam dan Kebangsaan Reporter:
Vindry Florentin
Editor:Juli Hantoro
Minggu, 24 Juni 2018 23:29 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima gelar doktor kehormatan dalam bidang pemikiran politik islam dari Universitas Muslim Indonesia, Sabtu, 23 Juni 2018. Foto: KIP Setwapres
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuat jarak antara Islam dengan semangat kebangsaan. Terlebih lagi mempertentangkan keduanya.
"Membuat jarak apalagi mempertentangkan keduanya jelas tidak menguntungkan bagi kehidupan kita sebagai umat muslimin dan sekaligus sebagai warga tanah air Indonesia," kata JK saat berpidato di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca juga: JK Didorong Maju Lagi Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata Idrus Marham
Jusuf Kalla yang menerima gelar Doktor Honoris Causa itu menyatakan prinsip Islam memainkan peran sangat penting dalam pembentukan semangat kebangsaan Indonesia. Berdasarkan sejarah dan dinamika umat muslim di negeri ini, Islam menjadi faktor pemersatu di antara suku bangsa dengan adat dan tradisi yang beragam.
"Berkat Islam, orang-orang dari suku Aceh, misalnya, merasa dekat dan bersaha bat dengan orang-orang dari suku Bugis atau Makassar, dan seterusnya antar suku-suku lain di nusantara," ujarnya saat berpidato di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sabtu, 23 Juni 2018, seperti dilansir keterangan tertulis.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta KPK Tak Khawatir Soal Delik Korupsi di RKUHP
Dia menuturkan, Islam mendorong menguatnya solidaritas sesama muslim, atau ukhuwah Islamiyah, di antara berbagai suku dan etnis. Tindakan ini kemudian berkembang menjadi solidaritas sesama warga tanah air atau ukhuwah wathaniyah ketika Belanda menjajah Indonesia.
Politikus Golkar ini juga sempat mengutip surat Syekh Rasyid Ridha saat ditanya KH Basuni Imran mengenai keislaman dan semangat kebangsaan. Menurut ulama mufassir, penulis tafsir Al Manar bersama gurunya Syekh Muhammad Abduh, cinta tanah air bahkan disebutkan sebagai bagian dari iman. "Iman seorang muslim tidak lengkap jika dia tidak mencintai tanah airnya," ujar dia.
Baca j uga: JK: Perbedaan Partai Nasionalis dan Partai Agama Semakin Tipis
Pidato Jusuf Kalla di UMI tersebut mengangkat tema aktualisasi prinsip Islam dalam penguatan semangat kebangsaan. Dia berbicara sebagai pemegang gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dalam bidang pemikiran politik Islam yang dianugerahkan UMI. Gelar ini merupakan gelar doktor kehormatan ke-12 baginya.
Lihat Juga
Terkait

Partai Demokrat Akan Tawarkan Pasangan JK-AHY untuk Pilpres 2019
2 hari lalu
Demokrat Akui Ada Pembicaraan Internal JK Dipasangkan AHY
2 hari lalu
Bersama Golkar, Partai Demokrat Bicarakan Peluang JK Capres 2019
2 hari lalu
Bersilaturahmi, Jusuf Kalla Berkunjung ke Rumah BJ Habibie
2 hari lalu
Jusuf Kalla: Jangan Per tentangkan Lagi Islam dan Kebangsaan
1 jam lalu
KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter Danau Toba
6 jam lalu
Prabowo Sindir Pemimpin Suka Akting dan Pencitraan
14 jam lalu
Yahya Staquf: Pidato Saya Ditolak American Jewish Commitee
17 jam lalu
Keluarga Korban KM Sinar Bangun Nyalakan Lilin Duka di Danau Toba
2 jam lalu

Arief Budiman Lantik 130 Anggota KPU Kabupaten/Kota
6 jam lalu
Presiden Jokowi Hadiri Pesta Kesenian Bali Ke-40
1 hari lalu
Ini Pesan Aman Abdurrahman Sebelum Divonis Mati oleh Hakim
2 hari lalu
Divonis Mati, Ini Kata Kuasa Hukum Aman Abdurrahman
2 hari lalu
Ulang Tahun, Ini Harapan Presiden Jokowi
3 hari lalu
Forum Umat Islam Bersatu Akan Demo Tuntut Pembatalan M. Iriawan
3 hari laluSBY Sebut Rumah Deddy Mizwar Digeledah M. Iriawan, Ini Faktanya
SBY Beberkan Bukti Ketidaknetralan BIN, TNI dan Polri di Pilkada
Yahya Staquf: Pidato Saya Ditolak American Jewish Committee
KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter Danau Toba
Partai Demokrat: PDIP Dalang Ketidaknetralan TNI, Polri, BIN

SBY Sebut Aparat Tidak Netral di Pemilu, PDIP: Dia Playing Victim

Aman Abdurrahman Dihukum Mati, Densus 88 Sisir Terduga Teroris

Ini Sanksi Anies-Sandi Ancam 567 PNS DKI Absen Usai Cuti Bersama

Integrasi Tol JORR dan Penundaan Kenaikan Tarifnya

Jusuf Kalla: Jangan Pertentangkan Lagi Islam dan Kebangsaan
1 jam lalu
5 Pesan Presiden Jokowi untuk Penanganan Tragedi KM S inar Bangun
3 jam lalu
Mensos Temui Keluarga Korban KM Sinar Bangun
5 jam lalu
SBY Tuding Aparat Tidak Netral, PKS: Peringatan untuk Semua
6 jam lalu
SBY Tuding TNI, BIN, Polisi Tidak Netral, Golkar: Lapor Bawaslu
6 jam lalu
Soal Aparat Tak Netral, Gerindra Setuju dengan SBY
7 jam lalu
Prabowo Anjurkan Terima Suap, Pengamat: Tidak Mencerdaskan
8 jam lalu
KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter Danau Toba
8 jam lalu
Menjelang Pemilu, Elite Politik Diminta Tak Saling Tuding
9 jam lalu
PDIP: Partai Demokrat Harusnya Tak Asal Tuding Tidak Netral
9 jam laluPelatih Paling Mahal di Piala Dunia 2018

Ini perkiraan jumlah gaji tahunan para pelatih tim yang lolos Piala Dunia 2018.
Sumber: Google News Islam Network: Koranmu Indonesia
Tidak ada komentar