Page Nav

HIDE

Ads Place

Muhammadiyah

Muhammadiyah Home/ Berita/ Dukung Dakwah Muhammadiyah, Warga Sulsel Wakafkan Tanah untuk Muhammadiyah Duku...

Muhammadiyah

Home/ Berita/ Dukung Dakwah Muhammadiyah, Warga Sulsel Wakafkan Tanah untuk Muhammadiyah Dukung Dakwah Muhammadiyah, Warga Sulsel Wakafkan Tanah untuk Muhammadiyah

24 Juni 2018 11:15

Berita Lain

Aktualisasi Nilai Robbaniyah dalam Diri Umat Muslim

24 Juni 2018

Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Silaturahim Secara Efektif

24 Juni 2018

Banyuwangi Diterjang Banjir Bandang, Lazismu dan MDMC Dirikan Posko Bantuan

24 Juni 2018

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR â€" Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Syawalan dan dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Acara yang digelar pada Ahad (24/6) bertempat di Unismuh Makassar ini turut dilakukan penyerahan wakaf sebidang tanah dan rumah untuk membantu pengembangan dakwah Muhammadiyah di Sulsel.

Hibah tanah tersebut didapat PWM Sulsel dari keluarga besar Musafir Pababbari yang merupakan Rektor UIN Alauddin Makassar, yang berkenan menghibahkan sebidang tanah dan rumah kepada PWM Sulsel, dan tanah tersebut berada di Kabupaten Wajo.

Hibah tanah yang sama juga diserahkan oleh keluarga Ibnu Hajar, seorang warga Muhammadiyah Jeneponto. Tanah tersebut berlokasi di Kabupaten Jeneponto. Dan hibah sebidang tanah dan bang unan berupa pesantren yang diberikan oleh keluarga besar almarhum Abd. Qadir Sarro, yang terletak di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa.

Ambo Asse, Ketua PWM Sulsel mengatakan, telah cukup banyak masyarakat yang mewakafkan tanahnya untuk memajukan dakwah Muhammadiyah di Sulsel.

“Dalam catatan saya, ini adalah yang kesekian kalinya ada warga yang menyerahkan hibah kepada Muhammadiyah. Beberapa waktu yang lalu ada juga warga yang menyerahkan tanah di Kabupaten Sinjai. Adapun teknisnya tanah wakaf ini akan diperuntukkan untuk apa, akan kami atur kemudian,”jelas Ambo.

Dalam kesempatan itu, Ambo turut menyampaikan bahwa Muhammadiyah, merupakan sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang mencintai kedamaian.

“Tidak ada alasan yang mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak mencintai NKRI. Muhammadiyahlah yang turut mendirikan negeri ini. Muhammadiyah harus saling menggembirakan dan menghormati,” tutur Ambo.

Sumber: Haidir Fit ra

Sumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place