Koordinator JPPR desak polisi usut aktor politik di balik kebohongan ... ...

Merdeka.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya hingga kini masih mendalami kebohongan Ratna Sarumpaet yang meng aku dihakimi massa di Bandung, Jawa Barat. Aktivis itu diamankan kepolisian di Bandara Soekarno Hatta, saat hendak terbang ke Chile.
BERITA TERKAIT- 'Jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh pelaku hoaks'
- PKS klaim lebih banyak yang mendukung Prabowo dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet
- Politisi PDIP sebut Ratna Sarumpaet tak pantas ada di kubu Prabowo maupun Jokowi
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (Kornas JPPR) Sunanto mengatakan, aparat petugas harus dapat menangkap aktor penyebar berita hoaks. Bahkan, dia menduga kalau kasus itu adalah skenario.
"Saya kira yang paling penting, aktor politik pencipta hoaks ini yang perlu segera dihadirkan atau ditemukan. Karena produksi ini tidak hanya serta merta, saya yakin ini bagian dari skenario politik untuk penciptaan suatu opini. Iya bisa memungkinkan. Jadi semua skenario itu," kata Sunanto dalam diskusi publik bertema 'Re sidu Demokrasi Hate Speech dan Hoax' di D'Hotel Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (7/10).
Selain itu, katanya, kasus hoaks pun dapat dilakukan secara bersama alias tim. Mengingat, saat ini sudah masuk dalam tahun politik.
"Ada memang skenario untuk meningkatkan stabilitas dibuat tim itu untuk meningkatkan, sehingga menimbulkan simpati dan empati publik. Sehingga bisa menyerang kubu lawan tapi sebenarnya itu skenario dalam tim itu," ujarnya.
Lebih lanjut ia menduga, kasus kebohongan aktivis itu diduga ditunggangi aktor politik.
"Iya bisa jadi, makanya aku ungkapkan. Bagaimana kalau menemukan aktor intelektualnya. Sehingga tidak berakibat kepada orang lain. Sehingga tidak berdampak pada kandidat lain atau orang lain. Padahal ini adalah by design dati sebuah tim. Memang ada isunya yang memang diciptakan lawan, tapi ada juga isu untuk meningkatkan elektabilitas kandidatnya," pungkasnya.
Sementara itu, Direk tur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraeni menambahkan, informasi bohong atau hoaks dapat merusak demokrasi Indonesia.
"Saya kira hoaks dan hate speech (ujaran kebencian) bukan lagi sebuah praktik demokrasi tapi kejahatan demokrasi. Membuat kedaulatan rakyat tidak terwujud. Ini yang tidak boleh kita biarkan," kata Titi. [bal]
Baca Juga:
Jenguk ke Polda, dua putra Ratna Sarumpaet bawa beras merahTak datang, Amien Rais kembali dipanggil penyidik pekan depanPolitisi PDIP sebut Ratna Sarumpaet tak pantas ada di kubu Prabowo maupun JokowiRatna Sarumpaet sakit, pengacara ajukan jadi tahanan kotaPihak keluarga ajukan permohonan tahanan kota untuk Ratna SarumpaetPesan Luhut pada Teman Jokowi: Jangan hoaks, nanti kena mukanya dioperasi



Topik berita Terkait:
- Ratna Sarumpaet
- Kebohongan Ratna Sarumpaet
- Penganiayaan Ratna Sarumpaet
- Kasus Ratna Sarumpaet
- Jakarta
Komentar Pembaca
Be Smart, Read More Indeks Berita Hari Ini Gempa Palu
-
Aktivitas di kantor Pemprov Sulteng normal, apel diakhiri doa untuk korban gempa
-
Bangunan rusak akibat gempa, sekolah di Sigi terpaksa diliburkan
-
80 Persen layanan Telkomsel pulih pasca g empa di Sulawesi Tengah
Rekomendasi
Sumber: Politik

Aktivitas di kantor Pemprov Sulteng normal, apel diakhiri doa untuk korban gempa

Bangunan rusak akibat gempa, sekolah di Sigi terpaksa diliburkan

80 Persen layanan Telkomsel pulih pasca g empa di Sulawesi Tengah
Tidak ada komentar