Berawal dari pertemuan para expert yang terdiri dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Badan Pembina Harian PTM, wakil rektor bidang Al-...
Berawal dari pertemuan para expert yang terdiri dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Badan Pembina Harian PTM, wakil rektor bidang Al-Islam Kemuhammadiyah, dan dosen AIK, hingga workshop dosen AIK, lahirlah buku yang digadang-gadang sebagai semangat lahirnya pemikiran dan gerakan Ahmad Dahlan, “Ahmad Dahlan Reborn”.Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) Jabodetabek menyelenggarakan launching buku Kemuhammadiyahan dengan konsep dan konten buku yang betul-betul baru. Kebaruan buku Kemuhammadiyahan ini dikemas mengambil spirit teologi Al-Ma’un sebagai cikal bakal berdirinya organisasi Muhammadiyah yang mengedepankan kepedulian sosial. Kepedulian sosial yang dimaksud adalah program pemberdayaan keluarga duafa.
Launching buku dilaksanakan pada Senin (10/12) di aula Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA jakarta, dan digagas oleh 9 PTM jabodetabek yang juga berperan sebagai penulis buku, yaitu Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bekasi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta, Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Komputer Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bogor, Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Tangerang. Sekolah Tinggi Teknologi Mutu Muhammadiyah. Turut hadir sebagai pembedah buku, Prof.Dr. LincolinArsyad, M.Sc., DeniAsy’ari, M.A., Drs. H. Husni Thoyar, M.A., Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf, M.A., dan Pror. Dr. H. Abdul Munir Mulkhan, M.A.
kegiatan ini dihadiri dan diresmikan langsung oleh ketua umum PP Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nasir,M.Si. Secara simbolik ketua Umum PP Muhammadiyah menyerahkan buku kemuhammadiyahan yang ditulis lintas dosen AIK PTM dan 2 jilid buku Kemuhammadiyahan yang ditulis oleh Dr. Haedar Nasir, M.Si. sendiri kepada perwakilan pimpinan PTM di Indonesia.
Sebelumnya, konsep pemberdayaan keluarga duafa dalam buku kemuhammadiyahan ini sudah dipraktikan oleh UHAMKA dalam pembelajaran di kelas. Tahun 2017 UHAMKA melalaui mata kuliah Kemuhammadiyahan telah menghimpun dana sebesar Rp. 520.000.000,- yang diperuntukan keluarga duafa di lingkungan Jabodetabek melalui aksi mahasiswa,mulai dari survey, penyusunan proposal, penggalangan dana, dan penyaluran bantuan dalam bentuk usaha.
“Kita bayangkan, berapa keluarga duafa yang bisa kita berdayakan, berapa dana yang bisa kita himpun, mungkin angkanya bisa puluhan milyar, jika seluruh PTM di Indonesia melaksanakan mata kuliah kemuhammadiyahan yang lebih implementatif dan milleneal seperti ini.” Ungkap Drs. Zamah Sari, M.Ag., sebagai ketua Penulisan buku Kemuhammadiyahan PTM sejabodetabek.
Tidak ada komentar