Page Nav

HIDE

Ads Place

Inilah Maksud Infrastruktur Langit Oleh Cawapres Ma'ruf Amin

Dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Minggu (17/3) malam, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf ...



Dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Minggu (17/3) malam, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amien mengungkapkan pernyataan yang sempat mengundang tawa para hadirin. Menurut dia, Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tak hanya berhasil membangun infrastruktur darat, laut, dan udara, tetapi juga infrastruktur langit. 

"Pemerintah kita sekarang sudah bisa membangun infrastruktur, baik infrastruktur darat, infrastruktur laut, infrastruktur udara, dan infrastruktur langit," kata Ma'ruf Amin dalam sesi debat, Minggu (17/3) malam. 

Namun, tawa khalayak seketika terhenti sesaat setelah mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjelaskan lebih lanjut arti istilah yang dimaksud. Infrastruktur langit itu merujuk pada proyek pembangunan jaringan serat optik nasional Palapa Ring. 

"Infrastruktur langit adalah melalui Palapa Ring mengenai infrastruktur digital, sehingga sekarang tumbuh usaha, seperti startup, bahkan juga unicorn, bahkan juga kemungkinan sebentar lagi akan ada decacorn," jelasnya. 

Sebenarnya, ini bukan kali pertama Ma'ruf Amin menyebut istilah infrastruktur langit. Sebelumnya, cawapres nomor urut 01 itu pernah menggunakan istilah 'tol langit'. 

Menanggapi munculnya istilah 'tol langit' yang digunakan Ma'ruf Amin, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan istilah itu merepresentasikan seluruh infrastruktur pemerintah yang berkaitan dengan jaringan internet.

"Secara keseluruhan itu mungkin disebutnya 'tol langit' agar mudah. Karena tidak ada fisiknya. Kalau tol darat, tol laut ada fisiknya. Itulah kepandaian beliau (Ma'ruf Amin) mengaksentuasi kondisi lebih mudah. Kalau tol orang pikir wah ada tol di langit. Itu sebetulnya internet," ujar Rudiantara, beberapa waktu lalu. 

Mengutip laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Palapa Ring yang disebutkan Ma'ruf Amin adalah pembangunan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer (km). Serat optik ini akan menjangkau 440 kota dan kabupaten di Indonesia sekaligus mengelilingi tujuh pulau, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. 

Kominfo mengklaim Palapa Ring bisa memberikan fasilitas internet dan komunikasi yang berkualitas jaringan 4G, aman, dan murah. 

Proyek Palapa Ring ini bermula sejak Juli 2007, diawali dengan penandatangan konsorsium pembangunan jaringan serat optik di Kawasan Indonesia Timur (KIT) oleh tujuh operator telekomunikasi. Namun, konsorsium itu mengalami kendala hingga akhirnya terbengkalai hampir satu dekade. 

Pada 2015, pemerintahan Jokowi melalui Kominfo memulai kembali tender proyek Palapa Ring. Proyek Palapa Ring Jilid II ini dibagi menjadi tiga paket, yakni pembangunan Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur. 

Saat ini, pemerintah telah menyelesaikan Palapa Ring Barat dengan panjang serat fiber optik mencapai 2.995 km. Palapa Ring Barat ini meliputi, wilayah Riau dan Kepulauan Riau sampai dengan Pulau Natuna. 

Pemerintah juga telah menyelesaikan Palapa Ring Tengah yang dibangun melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Palapa Ring Tengah terdiri dari kabel serat optik di darat sepanjang 1.326 km dan 1.787 km kabel laut, sehingga total kabel serat optik yang terpasang sepanjang 3.113 km.

Terakhir, paket Palapa Ring Timur akan membentang hingga 8.500 kilometer meliputi wilayah wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Paket Palapa Ring Timur merupakan pembangunan proyek paling sulit lantaran medan yang dilalui cukup menantang. Palapa Ring Timur ini tengah berada dalam proses pembangunan dan ditargetkan selesai pada kuartal II 2019. 

Pendanaan proyek ini menggunakan sistem Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan skema Availability Payment (AP).

Selain proyek Palapa Ring, pemerintah juga sedang mempersiapkan teknologi satelit High Throughput Satellite berkapasitas 150 gigabyte per second (gbps). Satelit ini digunakan untuk menyediakan jaringan internet ke seluruh pelosok Indonesia.

Alasannya, Palapa Ring tidak bisa menjangkau seluruh daerah terdalam khususnya kawasan Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (3T).

Pemerintah mengklaim satelit ini akan menyediakan jaringan internet di 150 ribu titik di Indonesia. Dengan demikian, satelit ini bisa memberi akses internet ke sekolah, puskesmas, kantor polisi, hingga kantor pemerintah.

Pengamat telekomunikasi dari ICT Institute Heru Sutadi menilai istilah infrastruktur langit yang digunakan oleh Ma'ruf Amin untuk merujuk kepada Palapa Ring kurang tepat karena berbentuk infrastruktur kabel serat optik yang dibangun di darat dan laut. 

"Kalau menurut saya tidak tepat, karena Palapa Ring itu kabel lewat darat dan laut. Jadi kalau mau lebih tepatnya itu infrastruktur internet atau komunikasi untuk internet kecepatan tinggi," kata Heru kepada CNNIndonesia.com. 

Ia juga mengatakan proyek Palapa Ring tidak memiliki hubungan langsung dengan kemunculan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Alasannya, proyek Palapa Ring belum rampung 100 persen, terutama untuk daerah Indonesia Timur. 

"Sementara startup itu sudah mulai bergeliat di tahun 2014 dan 2015," ujarnya. 

Ia menambahkan pekerjaan rumah pemerintah belum selesai dengan pembangunan Palapa Ring. Pasalnya, Palapa Ring adalah tulang punggung jaringan (back bone) nasional yang hanya menyambungkan jaringan hingga kabupaten atau kota. 

Sementara itu, lanjutnya, Indonesia masih membutuhkan jaringan backhaul dan jaringan akses. Jaringan backhaul menghubungkan kabupaten dan kota dengan Base Transceiver Station (BTS) terdekat. Sedangkan, jaringan akses dibutuhkan untuk meneruskan jaringan internet ke rumah penduduk. 

"Jadi memang ini langkah awal tapi bukan sebagai ultimate goal (tujuan akhir). Tapi bagaimana pemerintah menyediakan jaringan yang menghubungkan kecamatan dan rumah, karena koneksi internet kita sudah tertinggal," tuturnya.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190318091944-92-378241/menangkap-infrastruktur-langit-kebanggaan-maruf-amin

ليست هناك تعليقات

Ads Place