Page Nav

HIDE

Ads Place

Edukasi Gizi Dari Keluarga Untuk Generasi Remaja Sehat

Edukasi Gizi Dari Keluarga Untuk Generasi Remaja Sehat Koranmu.com -  Keluarga binaan merupakan pendekatan pendampingan yang terstruktur d...

Edukasi Gizi Dari Keluarga Untuk Generasi Remaja Sehat

Koranmu.com
Keluarga binaan merupakan pendekatan pendampingan yang terstruktur dan sistematis kepada keluarga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjalankan fungsi kesehatan, gizi, pengasuhan, dan pendidikan. Masalah gizi pada remaja putri masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang harus menjadi  perhatian. Salah satu kondisi yang banyak dijumpai adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK), yang tidak selalu tampak secara kasat mata, namun berdampak serius terhadap kesehatan remaja dan kualitas generasi mendatang. Melalui Program Keluarga Binaan, dosen dan mahasiswa gizi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) sera mitra pengabdian masyarakat melakukan pendampingan intensif pada remaja putri berisiko KEK di wilayah Pabuaran, Gorowong, Parung Panjang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Pendampingan dilakukan selama delapan kali kunjungan dalam delapan hari dengan pendekatan edukatif dan partisipatif. Berdasarkan pengkajian awal, responden menunjukkan risiko KEK yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm, pola makan tidak teratur, serta rendahnya keberagaman konsumsi pangan. Menariknya, secara indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) responden masih tergolong normal. Kondisi ini menggambarkan fenomena hidden hunger, yaitu kekurangan zat gizi yang tidak selalu terdeteksi melalui berat badan semata.

Selama pendampingan, tim melakukan asesmen gizi, edukasi dan konsultasi gizi, pemantauan asupan makan melalui food recall 24 jam, serta demonstrasi pengolahan makanan sehat yang mudah diterapkan di rumah. Materi edukasi meliputi gizi seimbang, konsep Isi Piringku, pentingnya protein, konsumsi sayur dan buah, pembatasan gula, garam, dan lemak, hingga kebiasaan membaca label informasi nilai gizi pada pangan kemasan. Edukasi tidak hanya ditujukan kepada remaja, tetapi juga melibatkan orang tua sebagai kunci perubahan perilaku makan di keluarga.

Hasil pendampingan menunjukkan perubahan yang menggembirakan. Pengetahuan gizi responden dan orang tua meningkat, yang terlihat dari kenaikan skor pretest ke posttest. Selain itu, terjadi perbaikan pola makan, seperti meningkatnya variasi bahan makanan, berkurangnya konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta tumbuhnya kesadaran memilih pangan yang lebih sehat. Dari sisi status gizi, terdapat peningkatan berat badan sebesar 0,5 kg, yang menandakan respons positif terhadap intervensi gizi yang diberikan.

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari keterlibatan aktif keluarga, khususnya peran ibu dalam menyediakan makanan dan mendampingi perubahan kebiasaan makan remaja. Hal ini menegaskan bahwa pencegahan dan penanggulangan masalah gizi remaja tidak dapat dilakukan secara individual, melainkan membutuhkan dukungan lingkungan keluarga yang berkelanjutan.

Program keluarga binaan ini menjadi contoh nyata bahwa pendekatan edukasi dan pendampingan gizi berbasis keluarga dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah KEK pada remaja putri. Dengan keterlibatan perguruan tinggi, mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, upaya perbaikan gizi tidak hanya berhenti pada pengetahuan, tetapi juga mampu mendorong perubahan perilaku yang berdampak nyata bagi kesehatan generasi masa depan.

Penulis dan Tim:

Mohammad Furqan

Dr. Ahmad Faridi

Falah Indriawati Barokah

Alfonsa Reni Oktavia

Fatia Nurbani Hawa 

Lira Amanda 

Shafa Alysia 

Naira Tazkia Azzahra 

Isma Adriat               

Annisa Salsabila Zulny  

Miranda Ayu Maharani 

Luthfiyah Nur Rofifah  




ليست هناك تعليقات

Ads Place