Page Nav

HIDE

Ads Place

"Risalah Pencerahan" Pengantar Pengkajian Ramadhan 2019 Ketum Muhammadiyah

Pembukaan Pengkajian Ramadhan 2019 Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Pengkajian Ramadhan 2019 M/ 1440 H Pada tanggal 12-14 Mei di ...

Pembukaan Pengkajian Ramadhan 2019

Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Pengkajian Ramadhan 2019 M/ 1440 H Pada tanggal 12-14 Mei di kampus
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Tangerang Selatan

Dalam Sambutan pembukaan Ketua Umum PP Muhammadiyah
Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. Menyampaikan pengantar tentang
"Risalah Pencerahan dalam Konteks Keummatan Dan Kebangsaan"

Berikut Ringkasan Pidato pembukaan Acara tersebut

Kita angkat tema risalah pencerahan sebagai tindaklanjut dari tanwir. Agar pemikiran tanwir tidak hanya jadi teks yg indah tapi menjadi komitmen dan dilaksanakan dalam peesyarikatan muhammadiyah dan peran kebangsaan dan peran global.

Kita sudah lama memperkenalkan istilah pencerahan. Ini sudah menjadi gagasan pemikiran, dan menjadi perspektif pemikiran Muhammadiyah, bahkan jadi tema muktamar di Malang 2005 dan 2010 jadi permulaan gerakan Muhammadiyah abad ke 2. Jadi kata pencerahaan ini menjadi matarantai dari berkemajuannya gerakan muhammadiyah dari abad pertama.

Dalam rentang 1 abad kita bergelut dengan isu kemajuan. Ini asli pemikiran ahmad dahlan. Kata ini dilanjutkan oleh KH. mas Mansur. Kemudian terkandung dalam 12 langkah Muhammadiyah. Jadi pemikiran-pemikiran Muhammadiyah ini sangat sistematis.

 Ada juga 5 Pemikiran Muhammadiyah tahun 54-55. Tahun 68 lahir MKCH, thn 78 lahir khittah. Kemudian lahir pedoman hidup muhammadiyah, 2010 lahir pernyataan abad kedua, kemudian yg terbaru ialah pemikiran tentang Darul ahdi wasyahadah. Dan di tahun 46 ada muqodimah AD.

Pikiran-pemikiran muhammadiyah ini tercatat dalam beberapa risalah. Ada pidato resmi Ahmad Dahlan tentangg Tali pengikat Hidup. Ada juga 17 pokok ajaran ahmad dahlan. Ada juga pokok ajaran Al qur'an ada juga ajaran al Asr sekitar 7 bulan. Ada juga ajaran tentang akal pikiran murni. Disana jg ada pemikiran kemajuan dan pemimpin kemajuan.

 Ini pemikiran-pemikiran pundamental dalam gerakan Muhammadiyah.

Khasanah ini sangat jarang terungkap. Akhir-akhir ini kemudian digali lagi dan disistematisasi. Pada zaman syafii maarif maka digelindingkan kata Pencerahan. Ini adalah khasanah Muhammadiyah yaitu tentang Tanwir yg dikodivikasi tahun 1935 yang dimulai sidang tanwir tahun 1935 di Banjarmasin. Ini pikiran asli Muhammadiyah.

Kata tanwir diambil dr kata nuur, yaitu cahaya (memantulkan cahaya). Makna Nuuro mengeluarkan terang dan enerji. Makna arro'yu yaitu akal pikiran. Dimensi cahaya cahaya yg otentik dan menghidupi juga akal yang membuat kehidupan yang remang-remang menjadi terang benderang. Inilah yg kita ambil menjadi kata pencerahan.

Jadi Tanwir setidaknya memiliki 5 unsur esesnsial.

 1. Dimensi keyakinan yaitu tauhid yg mencerahkan. Maka dalam bermuhammmadiyah dan berislam maka tauhid menjadi asas. Tauhid bukan hanya keilahiahan tetapi juga kemanusiaan. Bahkan Tauhid juga berbicara tentang alam semesta. Orang  yang bertauhid maka tidak akan melakukan penindasan kepada sesamanya. Orang bertauhid tidak akan merasa paling hebat dari yang lain.

2. Elemen keadaban (al akhlak kariim). Akhlak sebagai wilayah etik dalam kehidupan ini dalam berbangsa dan negara. Bukan hanya akhlak individual tetapi jg kesalehan sosial. Orang muhammadiyah melakukan sesuatu selalu ikhlas, tidak pura-pura. Membangun keadaban itu dengan etika. Termasuk dalam politik kebangsaan, maka harus jadi uswah hasanah. Dalsm kondisi panas maka kita harus jadi pendingin.

3. Dimensi iqro'.  Iqro melahirkan gerakan pemikiran dan ilmu. Di muhammadiyah punya bayani, burhani dan irfani. Ini adalah konstruksi keilmuan yang harus dikembangkan Muhammadiyah. Orang muhammadiyah harus pro terhadap pengembangan ilmu. Muhammadiyah harus mengembangkan budaya iqro sehingga selalu melakukan nalar kritis.

4. Elemen kemajuan (alhadoroh). Islam pencerahan itu islam berkemajuan. Muhammadiyah bukan hanya retorika dan diksi, tetapi juga dibuktikan dalam gerakan. Kehadiran Muhammadiyah telah menerobos banyak kemajuan di tanah air dalam berbagai hal, baik pendidikan, hizbul wathan, gerakan perempuan dan lain-lain. Karya-karya kemajuan Muhammadiyah bagian dari risalah kemajuan. Semua amal usaha muhammadiyah harus berkemajuan.

5. Dimensi kerahmatan. Islam itu rahmatan lil alamin, memberikan kemaslahan untuk siapa saja, dan itu sudah kita praktekkan. Gerakan itu dilakukan Muhammadiyah sampai ke pelosok-pelosok dan beragama yg berbeda. Muhammadiyah tidak mengedepankan slogan-sloga, tetapi langsung terjun. Inilah peran Muhammadiyah. Kalau hanya memberikan label-label itu sangat mudah sekali, tetapi yang begitu bisa jadi meretakkan ukhuwah. Maka mubaligh Muhammadiyah harus lebih dari muballigh lain baik dari ilmu dan akhlak. Dalam urusan politik, Muhammadiyah harus Beyond, melampaui semua praktek-praktek praktis yang ada. Semua warga Muhammadiyah harus menghadapi dinamika politik dengan cerdas.

Saya berharap semua warga Muhammadiyah membaca 10 sifat Muhammadiyah. Agar kita paham garis Muhammadiyah secara benar. Muhammadiyah bukan individu tetapi jam'iyyah yang didalamnya ada sistem.

Dalam konteks berbangsa dan bernegara, dengan risalah tanwir, maka ada cara yaitu baik dalam dakwah atau perjuangan muhammadiyah melakukan revitalisasi dari cara keras konfrontatif menjadi pendekatan moderat orientasi solusi dan mencerdaskan. Pendekatan yg moderat dan mencair itu harus jadi alternatif dalam menyelesaikan masalah kebangsaan.

Kalau teologi ini yang kita bangun maka kita akan tuma'ninah dan dalam kondisi tenang. Jadi kita terus berjuang di muhammadiyah membawa risalah, tanpa pamrih, semuanya karena Allah.

Tidak ada komentar

Ads Place