Page Nav

HIDE

Ads Place

Pengolahan Herbal Peningkat Imunitas dan Pemulihan Covid - 19

Pengolahan Herbal Pemulihan Covid 19 Koranmu Indonesia -Dosen Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA yang didukung oleh Lembaga Pengabdian dan Pe...

Pengolahan Herbal Pemulihan Covid 19


Koranmu Indonesia -Dosen Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA yang didukung oleh Lembaga Pengabdian dan Permberdayaan Masyarakat (LPPM). melaksakan Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Simulasi Pengolahan Herbal sebagai Peningkat Imunitas dalam Upaya Pencegahan dan Pemulihan COVID-19. Pada 6 Februari 2021secara online melalui aplikasi zoom. 

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari masyarakat RW 18 Desa Cijengkol Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi dan pelaku UMKM pengolah rempah-rempah dari Kabupaten Kuningan dan Cirebon. 

 Kegiatan ini di isi oleh beberapa narasumber dengan latar belakang keahlian di bidang teknologi farmasi dan pengolahan herbal menjadi bentuk sediaan yang mudah dan efektif di masyarakat.

Anisa Amalia, M.Farm, Ketua pelaksana menyampaikan kegiatan ini sangat baik untuk dilakukan karena dapat menjadi pemberdaya dan pendorong peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional, Agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dan benar melalui pengolahan tanaman obat herbal sebagai obat tradisional yang dibuat di rumah.

 Pengolahan obat tradisional tersebut sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa Bencana Nasional Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Ungkapnya

Bentuk kegiatan ini berupa diskusi virtual antara narasumber dan peserta yang disertai simulasi pembuatan ramuan yang direkomendasikan oleh Kemenkes RI. Beberapa yang Narasumber hadir secara online diantaranya adalah apt. Dr. Fith Khaira Nursal, M.Si dan apt. Nining, M.Si serta   apt. Rahmah Elfiyani, M.Farm. sebagai 
moderator

Menurut apt. Dr. Fith Khaira Nursal, M.Si (Apoteker Fith) bahwa upaya meningkatkan sistem imun terutama pada infeksi saluran pernapasan yaitu dengan berhenti merokok dan alkohol, memperbaiki kualitas tidur serta mengkonsumsi suplemen imunomodulator.  

“Berdasarkan edaran Kemenkes, herbal yang direkomendasikan untuk dikonsumsi selama pandemi adalah jahe merah (Zingiber offinale Roscoe var Rubrum), kunyit (Curcuma longa), kelor (Morringa oleifera Lam.), meniran (Phyllantus niruri L), sambiloto (Andrographis paniculate (Burm. T.) Ness), temulawak (Curcuma zanthorrhiza), jambu biji (Psidium guajava L), dan bawang putih (Allium sativum). Tanaman obat tersebut dapat dibuat menjadi ramuan berupa seduhan yang baik dan enak untuk dikonsumsi." papar Apoteker Fith.

 Lebih lanjut apt. Nining, M.Si, menjelaskan bahwa pemilihan bahan baku dengan usia panen yang cukup pada jahe merah akan menghasilkan ramuan jahe dengan kandungan minyak atsiri yang cukup yang ditandai dengan adanya rasa pedas. Ungkapnya

Selain itu, teknik pemanasan pada saat proses pemasakan dari cairan menjadi serbuk akan berpengaruh terhadap jumlah kandungan minyak atsiri pada produk akhir. Proses yang kurang tepat akan menurunkan rasa pedas dari produk akibat penurunan kandungan minyak atsiri jahe merah tersebut sehingga diperlukan optimasi proses untuk diperoleh produk yang optimal. Pungkasnya 

Kontributor berita : Nining


Tidak ada komentar

Ads Place