Page Nav

HIDE

Ads Place

Dosen UHAMKA Lakukan Pelatihan Publikasi Modul Pembelajaran Bagi Guru SD di Ciawi Bogor

Foto Bersama Dosen UHAMKA dan Guru SDN Banjarwaru Dosen UHAMKA yang terdiri dari Siti Ithriyah, M.Hum, Septi Fitri Meilana, M. Pd  dan Dr. R...


Foto Bersama Dosen UHAMKA dan Guru SDN Banjarwaru


Dosen UHAMKA yang terdiri dari Siti Ithriyah, M.Hum, Septi Fitri Meilana, M. Pd  dan Dr. Roslaini, M. Hum. Menyelenggarakan kegiatan  Pelatihan Publikasi Modul Pembelajaran bagi Guru-Guru di SDN Banjawaru 01 Kecamatan Ciawi Bogor”.Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga kali pertemuan baik secara luring maupun daring, Yakni tanggal 31 Mei 2022, 7 Juni 20022, dan 1 Juli 2022. 

Selain itu, tim PKM juga membuat grup Whatsapp agar selama dan setelah kegiatan pengabdian para narasumber dan peserta dapat melakukan diskusi dan komunikasi secara intensif.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. 

Seorang guru dituntut agar terus bisa mengikuti perkembangan jaman dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga tingkat profesionalisme seorang guru dijadikan suatu patokan untuk terus berkarya. Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan Pendidikan juga dapat diartikan  sebagai proses, cara dan perbuatan mendidik.

Kegiatan yang dilakukan di Aula SDN Banjarwaru 01 secara luring dan di zoom secara daring tersebut bertujuan menciptakan kinerja guru-guru melalui penerbitan dan publikasi modul pembelajaran yang ber-ISBN sebagai pedoman suatu profesionalisme guru pada era milenial yang tidak hanya dituntut cakap dalam teori tetapi memiliki hasil berupa publikasi nasional di perpusnas.

Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang berbentuk cetakan untuk digunakan siswa secara mandiri. Maksudnya, modul itu dapat dipelajari siswa tanpa bantuan guru, teman, maupun buku referensi. Jadi, sebuah modul pembelajaran yang baik sudah memuat materi satu kompetensi dasar secara komplit atau lengkap.

 Ada lima ciri disebut modul pembelajaran yang baik, yakni self instructional (dapat membelajarkan siswa secara mandiri), self contained (satu kompetensi tersaji utuh dan runtut), stand alone (tidak bergantung pada media lain), adaptive (memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi), dan user friendly (bersifat memudahkan siswa saat belajar). 

Untuk menghasilkan sebuah modul yang berkualitas baik, ada lima hal yang harus diperhatikan, yakni memperhatikan konsep atau materi, memperhatikan bahasa, memperhatikan kebaruan atau kekinian materi, memperhatikan variasi latihan, dan memperhatikan variasi tugas. 
Kondisi pihak mitra yakni para guru di SDN Banjarwaru 01 mengalami perubahan yakni para guru menjadi lebih terampil dalam pembuatan modul sebagai salah satu perangkat pelatihan untuk siswa meskipun belum untuk semua jenjang kelas tetapi sudah mampu membuat adalah salah satu pijakan awal setelah adanya praktek langsung yang diberikan oleh narasumber ketika melakukan pelatihan. 

Selain itu, untuk teori pun para guru mengalami keluasan pengetahuan terkait pentingnya modul ajar bagi siswa dan bagaimana ISBN serta proses modul sampai pada ke penerbit adalah hal baru bagi guru-guru SDN Banjarwaru 01. Setelah dilakukan pelatihan para guru mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, hal ini terbukti dengan melihat hasil yang berbeda dari pre-test dan post-test yang diterima oleh tim PKM 

Hasil dan luaran yang dicapai setelah melakukan kegiatan pengabdian di SDN Banjarwaru 01 adalah bebereapa hasil test pre test dan post yang telah dilakukan dan hasil berupa modul ajar yang ber-ISBN dan siap digunakan dalam kelas selama proses belajar. Tahap evaluasi terdapat koordinasi antara tim pelaksana dan peserta melalui kepala sekolah atau peserta secara langsung terkait tindak lanjut yang dilakukan peserta setelah adanya pengabdian tersebut. 

Koordinasi ini terkait apakah guru membutuhkan pelatihan lebih lanjut tentang hal terkait seperti pembuatan bahan ajar atau modul. Berdasarkan data pada tabel diatas dan hasil di lapangan tersebut, maka tim PKM menyimpulkan bahwa kegiatan pengabdian di sdn Banjarwaru 01 yang telah dilakukan adalah efektif dan peserta pelatihan yang merupakan para guru memiliki peningkatan kemampuan dalam hal enam butir poin yang diberikan oleh narasumber selama melakukan penilaian. 

Kinerja penilaian pun dilakukan secara psikologis yakni tingkat antusiasme yang ada dari para guru tersebut selama melakukan kegiatan pelatihan. Modul pun telah terbit dan ber-ISBN  dan dapat dengan mudah di cetak  juga diperbanyak.

Tidak ada komentar

Ads Place