Diversifikasi Mp-Asi Lokal Sebagai Eskalasi Ketahanan Pangan Preventif Stunting Koranmu.com - Upaya mengurangi peningkatan stunting guna m...
![]() |
Diversifikasi Mp-Asi Lokal Sebagai Eskalasi Ketahanan Pangan Preventif Stunting |
Koranmu.com - Upaya mengurangi peningkatan stunting guna mewujudkan SDGS 2030 adalah pemenuhan gizi dan nutrisi pada anak melalui pengolahan bahan pangan lokal, mengoptimalkan ketahanan pangan lokal, serta mencegah stunting sejak dini yang dilakukan pada ibu hamil maupun balita. Untuk itu diperlukan adanya innovasi pangan berupa makanan pendamping beruapa Talams K2L.
Talams K2L merupakan inovasi MP-ASI lokal yang mengangkat makanan tradisional kue talam yang dimodifikasi dan dimodernisasikan. Sementara K2L adalah kepanjangan dari Kembung, Kelor dan Labu Kuning. Inovasi tersebut mengadopsi berbagai komoditas pangan lokal yang dibudidayakan di Indonesia seperti labu kuning, ikan kembung dan kelor. Talams memiliki nilai gizi tinggi yang diperoleh dari labu kuning, ikan kembung dan kelor. Kandungan gizi dalam inovasi Talams sangatlah diperlukan bagi pertumbuhan balita dan ibu hamil. Inovasi tersebut mendukung program pemerintah terkait pengobatan stunting dalam hal pangan pada anak usia 0-2 tahun dan ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik).
Bahan yang digunakan berupa labu kuning, ikan kembung dan kelor adalah bahan pangan lokal yang mudah didapatkan dimanapun dan biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa daerah di Jawa Timur yakni Kabupaten Pasuruan menjadi daerah yang banyak membudidayakan ikan air payau, laut dan tawar seperti ikan bandeng, lele, mujaer, nila dan ikan kembung (Zubaidillah, 2020).
Hadirnya inovasi Talams difokuskan sebagai solusi menjawab persoalan pangan dan stunting, dari serangkaian gagasan dan analisis masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa MPASI lokal Talams dapat menjadi alternatif yang tepat sebagai upaya eskalasi ketahanan pangan dan meminimalisir peningkatan stunting di Indonesia. Upaya tersebut diwujudkan melalui pemenuhan gizi seimbang dan diversifikasi pangan lokal untuk mengimplementasikan tujuan kedu a SDGs 2030.
MP-ASI Talams juga diharapkan mampu menjawab persoalan rendahnya kondisi ketahanan pangan dan problematika mengenai perbaikan gizi dan nutrisi untuk memberantas kasus stunting mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Dengan adanya inovasi pangan lokal seperti MPASI Talams ini, upaya diversifikasi pangan lokal dapat terwujud. Diversifikasi pangan lokal merupakan upaya yang mendukung dan menggalakkan kebiasaan mengonsumsi bahan pangan sehat dan bergizi tinggi yang didapatkan dari komoditas pangan dalam negeri. Maka dari itu, diversifikasi pangan lokal merupakan upaya penting yang perlu direlevankan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 “Zero Stunting for Indonesia’s Bright Future”.
Oleh karena itu, penulis menyarankan bahwa MP-ASI lokal Talams hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin dan disosialisasikan pada masyarakat umum sebagai solusi pemenuhan gizi sebagaimana tujuan SDGs untuk mencapai fase yang lebih tinggi yakni Indonesia Emas 2045 berbasis pangan lokal.
Penulis: Fitri Alaida Alfiana, Intan Nur Fauziah Saputri
Tidak ada komentar