Mengenal Dasar-dasar Ekonomi JAKARTA - Hakikatnya, manusia tidak pernah lepas dari perekonomian yang bertujuan untuk memenuhi kebutu...
JAKARTA - Hakikatnya, manusia tidak pernah lepas dari perekonomian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup. Baik itu hanya sekadar memproduksi, mendistribusi atau pun mengonsumsi. Dengan kata lain, ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari tentang kebutuhan manusia yang terdiri dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Secara bahasa, istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu oekonomeia. Bila diuraikan akan menjadi oikos yang sama halnya dengan keluarga, rumah tangga, sementara nomos yang sama halnya dengan hukum, peraturan, atau peraturan. Dapat disimpulkan bahwa ekonomi yaitu salah satu kegiatan yang mengelola rumah tangga.
Tokoh yang terkenal dalam bidang ekonomi adalah Adam Smith. Smith sering disebut sebagai pelopor yang mengembangkan ilmu ekonomi pada abad ke-18. Melalui karya besarnya yang berjudul Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa tanpa melupakan akar moralitasnya yang tertuang dalam buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments, dan secara garis besar perkembangan ilmu ekonomi diawali dengan sebutan aliran klasik. Ilmu ekonomi juga sering disebut The Queen of Social Sciences, karena telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi.
Dalam pengertian sederhana, ilmu ekonomi yaitu suatu kajian yang mempelajari tentang sumber daya yang berkaitan dengan industri, keuangan, dan perdagangan agar mencapai kemakmuran suatu rakyat. Ilmu ekonomi berhubungan erat dengan perbuatan manusia, karena ilmu ekonomi merupakan kebutuhan dasar tiap individu. Ilmu ekonomi sendiri telah dipelajari sejak abad ke-300 SM, tepatnya sejak di zaman Aristoteles tentang transaksi ekonomi yang bersifat natural atau unnatural.
Inti masalah pada ilmu ekonomi yang dihadapi manusia adalah keinginan manusia yang jumlahnya terbatas, lalu kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak terbatas sementara alat pemuas kebutuhan (sumber daya ekonomi) jumlahnya terbatas, dan ini menjadikan masalah perekonomian yang menimbulkan kelangkaan (scarcity) yang terdapat di dalamnya konsep pilihan dan pengorbanan. Dan secara umum manusia sendiri dibatasi oleh adanya waktu, pendapatan, dan harga.
Ada tiga dasar permasalahan pokok perekonomian dalam memenuhi kebutuhan, yaitu barang dan jasa apa yang harus diproduksi, berapa banyak yang akan dihasilkan hingga berapa banyak hal tersebut dibutuhkan (what/how much), bagaimana cara memproduksinya (how), dan untuk siapa barang tersebut diproduksi (for whom).
ÂMelalui metode ilmu ekonomi kita dapat mengenal beberapa metode berpikir dalam mengkaji masalah-masalah yang timbul, di antaranya :
- Metode Deduktif
Metode yang dimulai dari suatu analisis yang logis dan konsisten yang kemudian diuji kebenarannya.
- Metode Induktif
Metode yang berdasarkan rangkaian peristiwa yang kemudian diambil kesimpulan tanpa diuji kebenarannya.
ÂDalam ilmu ekonomi setiap manusia harus mempunyai tindakan, motif, dan prinsip. Dan tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
- Tindakan Ekonomi Rasional, yaitu tindakan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan pada kenyataannya memang demikian.
- Tindakan Ekonomi Irrasional, yaitu tindakan yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan, namun pada kenyataannya tidak demikian.
Bukan hanya sekadar melakukan tindakan saja akan tetapi juga harus memiliki motif ekonomi yang berarti alasan atau tujuan seseorang. Motif ekonomi terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
- Motif Intrinsik, yaitu melakukan suatu tindakan ekonomi atas dasar kemauan sendiri.
- Motif Ekstrinsik, yaitu melakukan suatu tindakan ekonomi karena dorongan orang lain.
Dan semua itu akan seimbang jika adanya prinsip ekonomi yang berarti patokan tindakan ekonomi yang di dalamnya berisi asas dan diperoleh hasil yang maksimal.
Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague, ilmu ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics)
Yaitu dikumpulkannya data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dengan persoalan yang ada secara fakta dan relevan mengenai suatu masalah.
- Ilmu Ekonomi Teori/Ekonomi Analasis (Theory Economics)
Yaitu kajian teori mengenai ilmu ekonomi yang mempelajari data ekonomi yang disederhanakan serta dasar-dasar ekonomi dengan dugaan (asumsi) tertentu. Ilmu ekonomi teori juga terbagi dalam dua cabang yakni, ekonomi mikro dan ekonomi makro.
Ekonomi mikro yang berarti kegiatan ekonomi yang mempelajari hanya sebagian kecilnya saja dari keseluruhan kegiatan perekonomian, seperti tanggapan konsumen dan perusahaan hingga penentuan harga-harga pasar dan kuantitas barang dan jasa yang diperjualbelikan. Masalah yang akan dikaji yaitu interaksi di pasar barang (penjual dengan pembeli), tingkah laku penjual dan pembeli, hingga interaksi di pasar faktor produksi.
Sedangkan ekonomi makro yang berarti menyelidiki keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat global dengan memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Ekonomi makro berkaitan dengan masalah ekonomi negara yang digunakan untuk memutuskan jalan terbaik kebijaksanaan pemerintah yang dapat berpengaruh pada keseimbangan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. Masalah yang akan dikaji yaitu pengangguran, pengeluaran agregat, pertumbuhan ekonomi, kebijakan ekonomi, investasi (penanaman modal), dan inflasi (kemerosotan nilai uang).
- Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Yaitu kajian yang menggunakan garis besar yang diperoleh dari ilmu ekonomi teori untuk menerangkan suatu fakta kejadian yang dikumpulkan oleh ilmu ekonomi deskriptif.
Sistem Ekonomi yaitu suatu strategi yang berdasarkan prinsip-prinsip tertentu untuk mengatur masyarakat guna memenuhi kebutuhan demi mencapai suatu kemakmuran atau kesejahteraan.
Setiap negara memiliki ekonomi yang berbeda-beda, dan perbedaan itulah disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya :
- Terlibat atau tidaknya pemerintah.
- Sistem pemerintahan yang dianut negara.
- Perihal pemilikan terhadap faktor-faktor produksi.
- Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).
Ke empat faktor di atas menimbulkan berbagai macam sistem ekonomi, di antaranya :
- Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini masih menggunakan cara tradisional dalam mengolah suatu produk. Umumnya mereka memproduksi barang secara sendiri dengan cara sederhana dan dilaksanakan secara turun-temurun karena belum mengenal teknologi. Contoh dari sistem ekonomi tradisional yaitu sistem barter, kekeluargaan.
- Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ini sering juga disebut sebagai sistem ekonomi komando atau sosialis. Pada sistem ini sektor perekonomian diserahkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah sangat dominan di sistem ini. Pencetus sistem ekonomi ini adalah Karl Marx. Contoh dari sistem ekonomi terpusat adalah sosialisme dan komunisme. Negara yang menganut sistem ini adalah negara yang cenderung berideologi komunis atau sosialis seperti Uni Soviet.
- Sistem Ekonomi Liberal/Pasar (Kapitalis)
Sistem ini merupakan suatu sistem ekonomi di mana suatu sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Dengan kata lain, sistem ini berati memberikan kebebasan secara penuh kepada individu yang bertujuan untuk mencari keuntungan. Contoh dari negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, dan Indonesia di tahun 1950-an.
- Sistem Ekonomi Campuran
Pada sistem ini antara sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi terpusat saling bertentangan. Keduanya memliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Berdasarkan pertimbangan, maka diambil jalan keluar yaitu dengan mengombinasikan kelebihan dan mengurangi kelemahan dari kedua sistem tersebut. Negara-negara di dunia banyak menganut sistem ekonomi campuran, karena pada sistem ini pemerintah dan masyarakat bersama-sama meningkatkan perekonomian. Tujuan dilakukannya sistem ini karena untuk melindungi masyarakat yang lemah serta mengatasi fluktuasi. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah bekas negara non-blok yang mayoritas berada di Asia dan Afrika.
- Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ini dijiwai oleh ideologi Pancasila yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi Pancasila adalah Indonesia. Kegiatan ekonomi ini dilakukan didasari atas asas kekeluargaan dan gotong royong dari, oleh, dan untuk rakyat. Pada sistem ini, rakyat diberikan kebebasan dengan batas dan syarat tertentu. Sistem ini berlandaskan atas sila-sila dalam Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan UUD 1945 pasal 27, 33, dan 34.
Penulis : Rika Anggraeni | NIM : 1706015237 | Kelas : 1F Sumber :- http://khoirulfahrudin.blogspot.co.id/2012/09/pengantar-ilmu-ekonomi.html/
- https://oziekonomi.wordpress.com/materi/materi-kelas-x/masalah-pokok-ekonomi/
- https://furkanny.wordpress.com/industrial-eng/smt-ii/pengantar-ekonomi/ilmu-ekonomi/
- http://salamdamaiindonesia.blogspot.co.id/2011/02/pembagian-ilmu-ekonomi-alferd-w.html
Tidak ada komentar