Page Nav

HIDE

Ads Place

Perekonomian Indonesia meningkat menurut Bank Indonesia

Perekonomian Indonesia meningkat menurut Bank Indonesia Sentral perekonomian Indonesia diperkirakan semakin meningkat. Hal tersebut dapa...

Perekonomian Indonesia meningkat menurut Bank Indonesia

Sentral perekonomian Indonesia diperkirakan semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup tinggi. hal ini pula dapat dibuktikan dengan di antara para ketidakpastian perekonomian global, Negara Indonesia pada tahun lalu tetap bisa mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen. World Bank (Bank Dunia) juga telah memperkirakan bahwa ditahun 2017 ini Indonesia akan mengalami pertumbuhan Ekonomi ssebesar 5,2 persen. Harga kebutuhan yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat dapat dikategorikan sebagai pendorong utama Perekonomian di Indonesia. Menurut Rodrigo Chaves sebagai perwakilan kepala Bank Dunia di Indonesia saat menghadiri acara Indonesia Economic Quartely yang diselenggarakan di Energy Building, SCBD, Jakarta pada hari senin (22/3/2017). Pertumbukan ekonomi di Indonesia pertama kali mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir ini. PDB tahun 2016 bisa mencapai angka 5,02 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4,9 persen, hal ini merupakan kabar yang baik. Setelah adanya penguata ekonomi di tahun 2016, diharapkan padatahun 2017 pertumbuhan ekonomi akan bisa membantu untuk kenaikan harga barang atau jasa dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 sebesar 5,2 persen dan 5,3 persen di tahun 2018. Dikarenakan nilai tukar rupiah yang dinilai cukup stabil, diperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pun akan meningkat. Daripada itu, tingkat pengangguran terus menurun dan upah para pekerja juga lebih tinggi dapat member pengaruh baik bagi peningkatan daya beli konsumen. Diperkirakan tingkat pertumbuhan investasi swasta akan meningkat dikarenakan harga komoditas yang telah pulih kembali, dan juga efek pada tahun 2016 yakni pelonggaran moneter serta pembaruan ekonomi akhir â€" akhir ini. Pada waktu yang sama, tingginya harga komoditas juga dapat mengurangi hambatan fiskal serta meningkatkan anggaran belanja pemerintah, dan juga tingkat pertumbuhan glbal yang semakin kuat dapat meningkatkan ekspor. Akan tetapi, Negara Indonesia pun masih harus merasa waspada terhafap kondisi ekonomi global pada saat ini. Diantaranya yakni perubahan â€" perubahan dalam perjanjian perdagangan yang ada pada Negara â€" Negara maju, perubahan kebijakan yang tidak terperkirakan dalam moneter Amerika Serikat, Politik di Eropa yang tidak pasti, inflasi dalam negeri yang meningkat dalam jangka waktu panjang, serta lemahnya pendapatan fiskal dapat mempengaruhi risiko penurunan yang cukup besar. Fundamental dalam perekonomian di Indonesia terus meningkat dan menguat. Penguatan tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan perekonomian yang tinggi. Terbukti di antara ketidakpastian perekonomian global, di Indonesia perekonomianya masih bisa meningkat sampai 5,02 persen pada tahun lalu. Bank dunia juga memprediksikan pertumbuhan perekonomian di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,2 persen. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan harga komoditas yang tinggi dinilai menjadi pendorong utama. Kata kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia yaitu Rodrigo Chaves, pertumbuhan perekonomian naik dalam 5 tahun terakhir. PDB (Pendapatan Domestik Bruto) pada tahun 2016, bisa mencapai 5,02 persen dari 4,9 persen. Setelah tahun 2016, pertumbuhan perekonomian pada tahun 2017 diharapkan bisa membantu kenaikan harga komoditas dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dan 5,3 persen di tahun 2018. Konsumsi rumah tangga juga di proyeksikan bertumbuh dan meningkat karena nilai tukar rupiah yang stabil. Lalu upah riil yang tinggi dan pengangguran yang terus- menerus menurun memberi dukungan bagi peningkatan daya beli konsumen. Pertumbuhan di Investasi pihak swasta juga di pastikan meningkat karena harga komoditas yang sudah pulih kembali dan efek dari pelonggaran moneter pada tahun 2016 serta adanya reformasi baru- bau ini. Pada waktu yang sama harga komoditas yang lebih tinggi juga mengurangi dampak fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah. Sedangkan pertumbuhan global yang menguat yang akan meningkatkan ekspor. Tetapi Indonesia sangat perlu mewaspadai kondisi global saat ini. Dengan melakukan perubahan dengan kebijakan dagang- berdagang di negara- negara maju. Perubahan yang tidak disangka-sangka dalam kebijakan moneter Amerika Serikat, meningkatnya inflasi, ketidakpastian politik di Eropa dan penerimaan fisikal yang lemah memberikan resiko penurunan yang signifikan. Pihak otoritas masih mewaspadai beberapa resiko yang bisa mencapai setiap peluang secara berhati- hati. Peluang pun juga datang dari perekonomian secara global sehingga dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Juga harus dipastikan pertumbuhan ekonomi maju secara inklusif sehingga memberi peluang bagi seluruh rakyat Indonesia. Bank Dunia memperkirakan laju inflasi bakalan naik dari 3,5 persen pada tahun 2016, menjadi 4,3 persen pada tahun 2017. Faktor faktornya adalah pajak kendaraan bermotor dan penyesuaian tarif listrik. Namun dengan demikian inflasi di perkirakan akan kembali turun pada tahun 2018 karena hilang efek kenaikan harganya. Defisit fisikal pun juga diperkirakan akan meningkat naik, oleh karena nya meningkatkan investasi insfrastruktur publik. Keseimbangan fisikal pemerintah pusat di perkirakan sebesar 2,6 persen pari PDB pada tahun 2017. Lebih besar dan defisit sebesar 2,4 persen dalam APBN pemerintah pada tahun 2017 yang sudah disetujui.   Ekonomi publik yang lebih meningkat, sebagian karena terbentuk upaya baru untuk menumbuhkan investasi infrastruktur publik, diharapkan sebagian agar diimbangi oleh peningkatan penerimaan, pada gilirannya akan dihasilkan oleh pertumbuhan PDB yang lebih maju dan pendapatan dari reformasi kebijakan administrasi juga perpajakan. Peningkatan inflasi yang berkepanjangan oleh kenaikan harga, dapat menimbulkan risiko penurunan yang besar untuk pertumbuhan konsumsi. Terlepas dari gejolak nilai tukar, konsumen pada umumnya sensitif kepada kenaikan harga, terutama harga makanan, dan konsumsi rumah tangga ialah bagian dominan ekonomi Indonesia. Jika inflasi akan terus tinggi dan lebih lama dari yang diperkirakan, pengeluaran konsumen akan menurun, dan dapat mengakibatkan pertumbuhan output yang lebih rendah. Selain itu, Bank Indonesia akan terdorong untuk memperketat kebijakan moneter, yang akan meredam pertumbuhan investasi. Pada saat yang sama, penempatan fiskal akan terus menyebabkan terjadinya risiko penurunan, karena penerimaan yang rendah membatasi pengeluaran fiskal dan investasi infrastruktur yang akan dibutuhkan. Presiden Joko Widodo mengatakan peningkatan ekonomi Indonesia masih kuat jika dibandingkan dengan negara lain pada saat keadaan ekonomi global kini tengah rendah. Hal tersebut terbukti dari Indonesia yang akan masuk ke dalam tiga besar negara dengan peningkatan ekonomi yang terbaik dalam Forum G-20. “Semua negara mengalami peningkatan ekonomi, peningkatan pertumbuhan ekonomi. Negara kita di G20 berada di posisi 3 besar di bawah India dan RRC. Ini harus kita syukuri,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2017 yang akan diselenggarakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis, 27 Juli 2017. Indonesia mulai masuk ke dalam era inflasi rendah. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, bahwa berturut-turut inflasi Indonesia sedang di angka 3,35 persen pada 2015, 3,02 persen di 2016, dan di kuartal 1 tahun ini pada kisaran 4 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meningkatkan, inflasi 2016 yang rendah terjadi cukup merata di berbagai daerah. Angka inflasi tahunan di berbagai daerah tercatat rendah seperti Jawa 2,59 persen, Kalimantan 3,4 persen, Sumatera 4,53 persen. Adapun di kawasan timur Indonesia, inflasi sudah cukup rendah.Di Sulawesi 2,27 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,93 persen, Maluku dan Papua 3,07 persen.   penulis : Aulia Dini Puspitasari kelas : 5C, Perekonomian Indonesia Sumber : - https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item177? - https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&  ved=0ahUKEwif3qqdtfLXAhXEO48KHRyrAZgQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fsumberliputan.com%2F2017%2F06%2F23%2Fperekonomian-indonesia-terus-mengalami-peningkatan%2F&psig=AOvVaw2U9T500quCph-AwSnpdncP&ust=1512547487821309

Tidak ada komentar

Ads Place