Page Nav

HIDE

Ads Place

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Indonesia adalah negara yang mempunyai kapasitas ekonomi yang kuat. Kapasitas yang mulai di perhatikan di seluruh d...

Perekonomian Indonesia

Indonesia adalah negara yang mempunyai kapasitas ekonomi yang kuat. Kapasitas yang mulai di perhatikan di seluruh dunia Internasional. Di Asia Tenggara Indonesia merupakan perekonomian terbesar, mempunyai sebaian karakteristik yang menempatkan negara di posisi yang baik untuk mengeklaim pertumbuhan ekonomi yang baik.

 Â Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚  Beberapa tahun terakhir ada dorongan yang tinggi dari pemerintah pusat untuk membatasi ketergantungan Indonesia pada pengiriman barang ke luar negeri komoditas (mentah) dan untuk meningkatkan  peran industri manufaktur di perekonomian. Pertumbuhan infrastruktur adalah tujuan utama pemerintah dan  merup Indonesia sebelumnya sering di anggap sebagai anggota yang tepat untuk di kelompokan dalam negara Brazil, Rusia, India dan China. Selain itu ada kelompok negara lain yaitu Colombia, Indonesia , Vietnam , Mesir, Turki dan Afrika Selatan yang mendukung perhatian anggota mempunyai sistem keuangan yang sudah baik dan populasi yang berkembang cepat. akan pendukung efek multiplier dalam perekonomian Indonesia.

 Â Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚ Ã‚  Pada tahun sebelumnya , produk Domestik Bruto mulai dari CIVETS di mudahkan untuk berkonstribusi pada setengah dari perekonomian global 2020. Tetapi, karena adanya keterlambatan perekonomian global yang berkepanjangan setelah tahun lalu dengan membawa istilah BRIC dan CIVETS . Pengakuan Internasional akan memperkembangkan ekonomi menjadi lebih tinggi dan kenaikan urutan dari lembaga pemeringkatan kredit Internasional seperti Fitch Ratings, Moody’s dan standard & poor’s. Perkembangan ekonomi yang kuat , hutang pemerintah yang menurun dan manajemen fiskal yang bijaksana di jadikan alasan untuk meningkatkan penilaian tersebut.   

Pemerintah Indonesia juga akan menurunkan ketergantungan tradisional pada pengiriman barang ke luar negeri dengan harga komoditas mentah dan menaikkan peran industri manufaktur. Tetapi sektor non-negeri masih belum yakin untuk berinvestasi. Pada saat Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo , telah di lakukan beberapa reformasi yang terstruktur yang bertujuan untuk memperkembangkan ekonomi jangka panjang tetapi juga menjadi penyebab menjadi jangka pendek. Sebagian besar subsidi BBM sudah selesai di hentikan dengan prestasi yang baik yang sudah di bantu dengan nilai minyak dunia yang mentah. Pemerintah membuat kedudukan pada pembangunan infrastruktur pada posisi yang tinggi dan investasi dengan produk-produk  yang di buat dengan intensif yang tinggi dan di berikan pada investor.

Kondisi fundamental yang terus melambung di buktikan pada ketidakserasian perekonomian global yang sudah mencapai 5,0 % di tahun 2016. Selain kondisi fundamental , lingkungan global juga menyebabkan perekonomian indonesia mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih. Pertumbuhan Ekonomi dan juga harga komoditas yang lebih kuat adalah penyebab utama ekonomi indonesia. Nilai mata uang yang normal dan berkurangnya inflasi dapat mendorong pelanggan non-negeri yang tinggi.

Perkonomian indonesia tahun 2017 mendukung nilai komoditas pada posisi 5,2% dan 5,3%. Bahkan pertumbuhan PDB pada triwulan cenderung naik dari 4,9% dan triwulan terakhir menjadi 5,0% di tahun lalu.

Pada pertumbuhan rumah tangga di proyeksikan akan meningkat karena nilai tukar rupiah riil yang stabil , sementara upah riil yang lebih tinggi dan angka pengangguran yang menurun akan meningkatkan daya beli konsumen . Harga kominutas juga dapat mendorong pertumbuhan investasi.  Jika harga komoditas lebih tinggi maka akan mempengaruhi kurangnya kendala fiskal dan menambah perbelanjaan negara , sedangkan pertumbuhan global yang meningkat akan daya ekspos. Pembelanjaan negara yang lebih tinggi dikarenakan adanya upaya baru untuk meningkatkan investasi infrastruktur publik, diharapkan sebagian dapat mengimbangi oleh pertumbuhan penerimaan yang pada gilirannya akan di hasilkan oleh pertumbuhan PDB yang lebih kuat dan dividen dari reformasi kebijakan adminitrasi dan perpajakkan. Pihak perekonomian harus berhati-hati dengan banyak risiko yang akan terjadi supaya bisa mendapatkan peluang yang lebih.

Resiko penurunan perekonomian bisa sangat signifikan , maka dari itu Indonesia perlu waspada dengan kondisi global saat ini. Yang bisa menurukan pertumbuhan global antara lain perubahan kebijakan perdagangan di negar-negara maju , kebijakan yang tidak terduga dalam kebijakan  moneter AS,  ketidakpastian politik di Eropa , meningkatnya inflasi domestik yang berkepanjangan , dan penerimaan fiskal yang lemah. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga memberikan peluang. Peluang pertumbuhan ekonomi harus sangat di perhatikan secara hati-hati karena mencakup kehidupan banyak orang. Bahkan  Bank Dunia memprediksikan laju inflasi akan melonjak dari 3,9% di tahun 2016 menjadi 4,3% pada tahun 2017.  Yang mendorong inflasi melonjak yaitu penyesuaian tarif listrik dan kendaraan. Lonjakan penggunaan listrik pada tahun 2017 sebesar 900VA mengakibatkan kelonjakan inflasi karena efek dari biaya energi yang lebih tinggi yang sebagian diimbangi oleh sektor makanan yang lebih rendah. Tetapi inflasi akan di perkiraan turun pada tahun 2018 karena kenaikan harga beli barang produksi. Apabila inflasi tinggi dan lebih lama dari yang sudah di perkirakan maka pengeluaran konsumen bisa menurun dan menyebabkan peningkatan output menurun. Disisi lain , bank Indonesia bisa memperketat kebijakan moneter yang dapat merendam peningkatan investasi.

Investasi infrastruktur publik akan mendorong meningkatnya defisit fiskal. Kesetaraan pemerintahan fiskal di pusat menepati posisi sebesar 2,6% dari PDB tahun 2017 dan kerugian sebesar 2,4% dalam posisi APBN pemerintah pada tahun 2017.  Peningkatan laju inflasi yang di karenakan kenaikan harga dapat menimbulkan resiko penurunan yang besar bagi pertumbuhan konsumsi. Terlepas dari gejolak nilai tukar mata uang konsumen umumnya sensitif pada kenaikan harga terutama kenaikan harga makanan dan konsumsi rumah tangga yang merupakan dominan dari perekonomian indonesia. Beberapa bulan terakhir pertumbuhan ekonomi sudah mulai mereda, meningkatnya proteksionisme dan kebijakan global akan menimbulkan risiko merugikan yang substansial terhadap pemulihan baru dalam perdagangan global. Indonesia telah berkembang selama 15 tahun dalam penanaman modal asing, tetapi masih dalam bagian kecil PDB.Bank indonesia akan terdorong untuk memperketat kebijakan moneter yang akan mer edam pertumbuhan investasi. Jika inflasi tetap tinggi dari yang diperkirakan pengeluaran konsumen dapat menurun ,yang mengakibatkan harga output lebih rendah. Bahkan perdagangan global baru-baru ini mengalami pemulihan yang baik.  Kebijakan global yang baik dan meningkatnya intergritas menyebabkan timbulnya risiko yang berat.

Pentingnya meningkatkan saham untuk pengembangan negara . intergritas yang lebih tinggi akan menghasilkan pengembangan perekonimian indonesia yang baik.

  Sumber  Artikel
  1. https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/ekonomi/item17
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia 
  3. https://i1.wp.com/sumberliputan.com/wp-content/uploads/2017/06/Perekonomian-Indonesia-Terus-Mengalami-Peningkatan.jpg?resize=746%2C400
         

Tidak ada komentar

Ads Place