Benteng yang Jadi Saksi Kejayaan Islam di India detikTravel d'Travelers Stories Detail Art...
detikTravel d'Travelers Stories Detail Artikel Jumat, 14 Sep 2018 11:54 WIB
D'TRAVELERS STORIES
Benteng yang Jadi Saksi Kejayaan Islam di India


Agra Fort adalah benteng bersejarah yang di dalamnya berisi istana yang merupakan tempat tinggal utama para raja dari Kerajaan Mughal sampai tahun 1638 ketika ibukota kerajaan pindah dari Agra ke Delhi.
Kerajaan Mughal didirikan pada tahun 1526 oleh dinasti muslim yang berakar Turki-Mongolia. Jarak dari Taj Mahal cuma 2,5 km saja membuat kami langsung ingin mendatanginya sehabis keliling Taj Mahal.
Sopir auto rickshaw yang sepertinya sudah menunggu langsung menyambut seketika kami keluar dari restaurant setelah makan siang. Dia langsung menawarkan transportnya ke Agra Fort. Seolah-olah sudah menjadi route wajib, setelah Taj Mahal pasti ke Agra Fort.
Dengan tarif yang disepakati yakni 100 Rupee, kami pun melaju menuju Agra Fort. Untuk bisa masuk ke Agra Fort harus membeli tiket masuk seharga 550 Rupee. Tapi dengan menunjukkan tiket masuk Taj Mahal, cukup membayar 500 Rupee saja.
Sama halnya dengan saudarinya, pengecekan di Agra Fort dilakukan extra details. Yang mana tidak diperbolehkan membawa makanan, permen , rokok, korek api dan benda berbahaya lainnya.
Kisah Benteng Agra berawal dari seorang Babur yang terlahir sebagai Zahir ud-Din Muhammad, yang merupakan keturunan langsung dari Kaisar Timur The Great (Tamerlane), yang sekarang tak lain adalah Uzbekisthan.
Babur datang ke India atas undangan seorang Gubernur Lahore (ibukota Provinsi Punjab) yang berniat menggulingkan Ibrahim Lodi, penguasa terakhir Dinasti Lodi (sebuah dinasti Afghan dan dinasti terakhir yang memerintah Kesultanan Delhi dari tahun 1451-1526).
Babur berhasil mengalahkan Ibrahim Lodi pada pertempuran Panipat pertama pada 21 April 1526 dan mendirikan Kerajaan Mughal. Babur tinggal di benteng di istana Ibrahim Lodi. Lalu membangun Baoli, sumur berundak-undak ala India Barat.
Pada tahun 1530 Babur meninggal dan digantikan oleh Humayun, putranya sebagai Raja kedua di Kerajaan Mughal. Pada tahun 1540, dia dikalahkan oleh Sher Shah Suri (pendiri Kerajaan Suri). Benteng dikuasai oleh Suri sampai tahun 1555, k etika Humayun berhasil merebutnya kembali.
Pada tahun 1556, Humayun meninggal dan Adil Shah Suri (penguasa terakhir Dinasti Suri) merebut kembali Kota Agra. Menyadari situasi ini, Akbar putra Humayun, menjadikan benteng sebagai ibukota Kerajaan Mughal ketika tiba di Agra pada tahun 1558.
Dia membangun kembali benteng yang hancur tersebut dengan batu pasir merah. Dengan 4.000 pekerja yang bekerja setiap hari selama 8 tahun dan selesai pada tahun 1573. Hanya pada pemerintahan cucu Akbar, Shah Jahan yang adalah pendiri Taj Mahal, Benteng Agra memiliki kondisi seperti saat ini.
Tidak seperti kakeknya, Shah Jahan cenderung membangun bangunan terbuat dari marmer putih. Dia menghancurkan beberapa bangunan di dalam benteng untuk kemudian membangun sesuai kehendaknya.
Pada akhir hidupnya Shah Jahan digulingkan dan dikekang oleh putranya, Aurangzeb di dalam benteng. Konon kabarnya Shah Jahan meninggal di Muasamman Burj, sebuah menara dengan balkon marmer dengan pemandangan Taj Mahal.
Pada awal abad ke-18, benteng itu diserang dan direbut oleh Kerajaan Maratha (sekelompok kasta di India di negara bagian Maharashtra). Setelahnya berpindah tangan antara Maratha dan musuh-musuhnya berkali-kali.
Pada tahun 1857 benteng itu adalah tempat pertempuran selama pemberontakan India melawan kekuasaan British East India Company yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan tersebut dan membuat Inggris menjadi penguasa langsung atas India.
Benteng seluas 38 Hektar ini memiliki tembok setinggi 21 meter dengan 4 gerbang di keempat sisinya. Tercatat ada 500 bangunan Mughal dengan design Bengal dan Gujarat yang cantik di dalam benteng. Tapi yang bertahan hanya sekitar 30 bangunan karena beberapa diantaranya telah dihancurkan oleh Shah Jahan, guna diganti dengan istana marmer kesukaannya.
Kebanyakan bangunan juga telah dihancurkan oleh pihak Inggris dalam kurun tahun 1802 sampai 1862 guna membangun barak untuk para tentaranya.
Beberapa bangunan penting di dalam benteng diantaranya adalah Jahangiri Mahal yang dibangun oleh Akbar yang merupakan istana bagi wanita kerabat kerajaan terutama istri-istri Akbar yang berasal dari kerajaan Hindu.
Tempat pemandian berupa mangkuk raksasa terbuat dari batu bernama Hauz-i-Jahangiri juga masih berada pada posisinya. Dulunya digunakan sebagai wadah untuk air mawar.
Kemudian ada Muasamman Burj, Akbar Gate yang diganti namanya menjadi Amar Singh Gate oleh pihak Inggris, Delhi Gate, Diwan I Am dan masih banyak lagi yang lainnya.
Benteng Agra merupakan situs yang sangat penting dalam hal sejarah dan arsitektur kususnya Islam. Karenanya UNESCO telah menetapkannya sebagai situs warisan dunia pada tahun 1984. Andai saja tidak ada campur tangan dari Inggris mungkin bisa jadi Islam masih berjaya di negeri Hindustan hingga kini. BERITA TERKAIT
-
Saat Africa Van Java Sedang Hijau
-
Benteng yang Jadi Saksi Kejayaan Islam di India
-
Hanya di Solo, Nonton Wayang Orang Tiketnya Cuma Rp 5.000
-
Kete Kesu, Desa Adat Terpopuler Indonesia 2017
-
Siapa Sangka, Wonogiri Punya Alam Seindah Ini
-
Beginilah Jejak Peradaban Kuno di Lampung

Jalur Kereta Pangandaran dan Kawah Putih Bekas Peninggalan Belanda
detikSport
Tenis Meja Matangkan Teknik untuk Kalahkan China di Asian Para Games
detikNews
Sidak PN Bandung, Ombudsman Dapat Info Hakim Pelesiran ke Bali
detikNews
Begini Kondisi Jalur KA Bandung-Ciwidey yang Sudah Lama Mati
detikHot
Pengakuan Polo Soal Pesta Narkoba di Lapas
detikFoodBerdarah Palembang, Joe Taslim Nggak Bisa Jauh dari Makanan Pedas
detikHot
Dibully Usai Naik Haji, Nia Ramadhani Cuek
detikNews
Demo Roy Suryo, Massa Tenteng Perabot Rumah Tangga
NEWS FEED detikTravel
Saat Africa Van Java Sedang Hijau
Jumat, 14 Sep 2018 15:50 WIBTaman Nasional Baluran terkenal dengan sebutan Africa Van Java. Pemandangannya saat gersang memang indah, pun saat sedang hijau-hijaunya. Begini rupanya!
FotoTravel
Foto: Dokter Sunat Tercantik di Filipina yang Suka ke Pantai
Kamis, 13 Sep 2018 22:15 WIBNama Krestle Lailene Deomampo mendadal viral di media sosial. Dokter sunat cantik dari Filipina ini suka liburan ke pantai lho. Intip foto-fotonya yuk:
Travel News
Menpar Takjub Sambutan Kirab Obor Asian Para Games di Makassar
Jumat, 14 Sep 2018 15:44 WIBBukan tanpa alasan Makassar terpilih sebagai salah satu kota yang dilalui obor Asian Para Games. Makassar merupakan pusat perjuangan di Indonesia timur.
Travel News
Wonderful Indonesia Siap Pikat Pengunjung Oktoberfest 2018
Jumat, 14 Sep 2018 15:18 WIBPromosi Wonderful Indonesia siap memikat pengunjung acara Oktoberfest 2018 di Berlin, Jerman. Diperkirakan promosi ini bisa menjangkau 1,7 calon wisatawan.
Travel News
Ingin Nostalgia di Semarang? Yuk Datang ke Festival Kota Lama 2018
Jumat, 14 Sep 2018 14:45 WIBNah kalau ingin tahu seperti apa Semarang tempo dulu, ada baiknya berkunjung ke kawasan Kota Lama, 20-23 September nanti.< /p> Travel News
Mendikbud Buka Indonesia Cultural Festival 2018 di Baku Azerbaijan
Jumat, 14 Sep 2018 14:22 WIBPromosi Indonesia di luar negeri bisa dilakukan lewat festival. Mendikbud Muhajir Efendi membuka Indonesia Cultural Festival 2018 di Baku, Azerbaijan.
Travel News
Dilamar Kekasih di Pesawat, Pramugari Ini Malah Dipecat
Jumat, 14 Sep 2018 13:50 WIBSeorang pria diketahui melamar kekasihnya yang merupakan seorang pramugari di atas pesawat. Namun, pramugari itu malah dipecat oleh pihak maskapai.
FotoTravel
Foto: Air Terjun Cantik Bak Kelambu di Lombok
Jumat, 14 Sep 2018 13:30 WIBLombok tak melulu pantai dan Gunung Rinjani. Di Lombok Tengah, terdapat air terjun indah bak kelambu transparan. Inilah Air Terjun Benang Kelambu
Travel News
Babat Bukit, Peternakan Ayam di Gunung Sewu Langgar Perda?
Jumat, 14 Sep 2018 13:15 WIBPeternakan ayam di Geopark Gunung Sewu memang diatur dalam perda tata ruang Gunungkidul. Namun cara pembangunannya diduga melanggar perda.
Travel News
Pasca Gempa, Lombok Barat Optimis Kejar Target Kunjungan Wisman
Jumat, 14 Sep 2018 12:50 WIBPasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat optimis mampu mengejar target pencapaian kunjungan wisatawan untuk datang ke sejumlah destinasi wisata di sana.
Sumber: Google News Islam Network: Koranmu Indonesia
Tidak ada komentar