Page Nav

HIDE

Ads Place

Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Miliki Sejarah yang ...

Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Miliki Sejarah yang ... Home/ Berita/ Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Milik...

Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Miliki Sejarah yang ...

Home/ Berita/ Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Miliki Sejarah yang Panjang Bagi Republik Indonesia Muhammadiyah dan Keraton Yogyakarta Miliki Sejarah yang Panjang Bagi Republik Indonesia

18 September 2018 13:56

Berita Lain

Empat Kader Muhammadiyah Raih Beasiswa Doktor di Turki

19 September 2018

Mataf UNISA Yogyakarta Membangun Karakter dan Kreativitas Mahasiswa

19 September 2018

Peringati WCD, Klinik PKU Aisyiyah Jepara Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

17 September 2018

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA â€" Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Selasa (18/9) bersilaturahim dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bertempat di Kantor Kepatihan Gubernur DIY.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Keraton dan Muhammadiyah mempunyai sejarah yang panjang dalam republik ini, dan khususnya di Yogyakarta.

“Hubungan Muhammadiyah dengan keraton itu dekat. Dalam konteks kebangsaan, kita berdiskusi bagaimana peran moral dan kebangsaan, nilai budaya, menjadi koridor kita bekerjasama,” tutur Haedar ketika diwawancarai selepas pertemuan.

“Keraton, Muhammadiyah dan kekuatan lain di Yogyakarta bisa menjadi kekuatan moral, dan menjaga harmoni dalam kehidupan berban gsa,” imbuh Haedar.

Haedar juga menyampaikan, dalam bidang pendidikan, Keraton juga punya kepedulian yang lebih.

“Tadi Sri Sultan mengatakan akan mengembangkan kualitas lulusan Perguruan Tinggi di Yogyakarta agar dapat go internasional,” jelas Haedar.

Haedar menilai ada kesamaan, antara Muhammadiyah dan Sri Sultan HB X dalam melihat pentingnya pendidikan.

Terakhir, dalam kesempatan itu Haedar juga menyampaikan perkembangan pembangunan museum Muhammadiyah.

Haedar menyebutkan, anak-anak generasi milenial saat ini kurang tertarik pada sejarah.

“Dengan hadirnya museum Muhammadiyah ini kita ingin menggerakkan kembali tentang kepustakaan, sejarah, museum. Museum Muhammadiyah bukan hanya untuk Muhammadiyah, tapi untuk Yogyakarta dan Indonesia juga,” pungkas Haedar.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas dan Dahlan Rais, Rektor UNISA, Warsiti, Anggota Badan Pembina Harian (BPH) UNISA, Supi Rumiyati Zamroni, Wakil Rektor UAD, Muchlas MT, Anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, Herry Zudianto dan Syauqi Soeratno. (adam/nisa)

Sumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place