Page Nav

HIDE

Ads Place

Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiyah

Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiyah Home/ Berita/ Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiy...

Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiyah

Home/ Berita/ Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiyah Memakmurkan Kembali Sejarah Pergerakan Muhammadiyah

24 Oktober 2018 11:54

Berita Lain

30 PTM Jalin Kerjasama dengan Universitas di Brunei Darussalam

24 Oktober 2018

Bersama WWF, UM Kendari Lakukan Kajian Dampak Aktivitas Penangkapan Nelayan

23 Oktober 2018

Muhammadiyah Wujudkan Lembaga Pendidikan yang Tangguh Bencana

24 Oktober 2018

MUHAMMADIYAH.ID, SLEMAN â€" Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan pengajar perguruan Muhammadiyah harus paham sejarah Muhammadiyah.

“Mengutip pernyataan Bung Karno membuat pidato tentang jas merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah) dan itu sangat penting. Kita jangan sampai melahirkan generasi sejarah yang tidak tau sejarah Muhammadiyah,” tutur Muhadjir dalam acara Seminar Sejarah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman bekerjasama dengan Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bertempat di Gedung B UNISA, Rabu (24/10).Gedung B UNISA, Rabu (24/10).

Pendidikan berbasis sejarah Muhammadiyah, menurutnya, penting untuk diberikan kepada anak-anak Muhammadiyah.

“Standar perilaku kader Muhammadiya h bisa dijalankan lewat pelajaran sejarah. Langkah konkritnya ya tour de Muhammadiyah. Bagaimana memakmurkan kembali sejarah pergerakan Muhammadiyah melalui napak tilas yang nantinya dikembangkan lewat sekolah-sekolah Muhammadiyah,” jelasnya.

Ketua PP Muhammadiyah ini juga menuturkan bahwa PP Muhammadiyah menggagas destinasi sejarah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta lewat berbagai peninggalan dan cagar budaya Muhammadiyah.

Muhadjir juga mengimbau warga Muhammadiyah untuk mengajak anak-anaknya mengunjungi makam-makam tokoh Muhammadiyah.

“Berkunjunglah ke makam agar anak-anak tau siapa pendiri Muhammadiyah, Guru-guru wajib mengunjungi makam Kiai Dahlan tetapi jangan minta doa atau minta berkah tetapi mendoakan supaya Kiai Dahlan mendapatkan tempat terbaik disisinya,” kata Muhadjir.

Menurut Muhadjir dengan mengunjungi makam tokoh-tokoh Muhammadiyah para guru bisa menjelaskan pada anak-anak tentang kesederhanaan tokoh pendiri Muhammadiyah. Kedepannya Muhadjir juga membayangkan bila Muallimin dan Muallimaat dijadikan sebagai cagar budaya untuk napak tilas perjalanan Muhammadiyah.

“Semoga rencana ini dapat betul-betul terealisasi dengan baik.Dari sejarah Muhammadiyah kita juga bisa membuat para alumni sekolah Muhammadiyah bangga bermuhammadiyah,” tutupnya. (Syifa)

Sumber: Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar

Ads Place