Sani Rizki Fauzi mencetak satu gol kemenangan Indonesia di final Piala AFF U-22. Pemuda asal Sukabumi itu masih aktif sebagai anggota P...
Sani Rizki Fauzi mencetak satu gol kemenangan Indonesia di final Piala AFF U-22. Pemuda asal Sukabumi itu masih aktif sebagai anggota Polisi berpangkat bripda.
Indonesia keluar sebagai juara Piala AFF U-22 2019 setelah mengalahkan Thailand 2-1 pada laga yang digelar di Stadio Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2/2019). Dua gol kemenangan Garuda Muda dicetak oleh Sani dan Osvaldo Haay.
Sani mampu menyamakan kedudukan tak lama setelah Thailand lebih dulu menjebol gawang Indonesia. Sani memecah kebuntuan tim-tim di Piala AFF U-22 yang selalu gagal menjebol gawang Thailand. Untuk diketahui, di empat pertandingan sebelumnya Thailand selalu clean sheet.
Kini berusia 21 tahun, perjalan Sani menembus Timnas Indonesia bisa terbilang cepat. Penampilannya bersama Bhayangkara FC U-19 membuat dia naik kelas ke tim senior.
Peran Simon McMenemy terhadap karier Sani sangat besar. Dia kerap memberikan kepercayaan terhadap Sani tampil membela Bhayangkara FC. Selama Liga 1 2018, dia main 18 kali dengan sumbangan satu gol. Total dia mencatatkan 1.068 menit bermain semusim lalu.
Sani sudah menyukai sepakbola sejak kecil. Sosok ibu yang sangat mendukung Sani menjadi pesepakbola. Untuk mengembangkan bakatnya, dia dimasukkan ke SSB PSPB Cicurug untuk menimba ilmu sepakbola.
Memasuki jenjang SMP, Sani mendapatkan kesempatan direkrut oleh Urakan FC, sebuah tim amatir dari Jakarta Timur. Dia tampil di turnamen Piala Soeratin.
Bersama Urakan FC, kemampuan Sani tambah meningkat dan terasah. Bakatnya di atas lapangan membuat pemain asal Sukabumi akhirnya mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan olahraga di PPLP Ragunan pada 2015.
Setahun kemudian setelah lulus dari PPLP Ragunan, Sani diterima menjadi siswa Kepolisian di SPN Lido pada 2016. Tujuh bulan menjalani pendidikan, dia memiliki gelar alias berpangkat Bripda Sani Rizki Fauzi
Sani pun bermain untuk Bhayangkara FC. Kepercayaan Simon memberikan jam terbang kepadanya membuat karier Sani meningkat. Pelatih Skotlandia itu selalu menyebut Sani sebagai 'jimat pembawa keberuntungan'.
Kenapa? karena Simon menilai setiap kali dia memainkan Sani, Bhayangkara FC selalu bisa meraih kemenangan. Mobilitasnya yang tinggi juga sangat membantu Bhayangkara FC.
"Sani pemain yang sangat bagus juga, dalam usianya yang sekarang dia bermain dengan sangat bagus, dia bisa bertahan dan dia juga sangat kuat bertahan," ujar Simon beberapa waktu lalu.
"Sani juga seperti jimat keberuntungan buat kami. Saat melawan Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan sekarang PSMS Medan, Sani bermain bagus dan menang," tambahnya.
Kini, Sani sangat bersyukur bisa mencatatkan satu gol untuk Indonesia. Dia tak pernah menyangka bisa membuat sejarah bersama Timnas.
"Alhamdulillah. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya bersyukur atas hasil yang maksimal di Piala AFF 2019. Saya sangat bersyukur," ujar Sani di Kamboja.
"Saya hanya bekerja keras di setiap pertandingan. Tidak menyangka bisa mencetak gol di final. Alhamdulillah mungkin Allah memberi rezeki buat saya," katanya menambahkan.
Sumber: https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-4446014/sani-rizki-jimat-keberuntungan-timnas-indonesia-u-22-berpangkat-bripda
Tidak ada komentar