Page Nav

HIDE

Update

latest

FISIP UHAMKA Mengedukasi Senam Untuk Lansia

Setiap orang pasti ingin panjang usia. Namun setelah menjadi lansia, tentu tidak ada satupun yang ingin sakit-sakitan, stres, dan tak berma...

Setiap orang pasti ingin panjang usia. Namun setelah menjadi lansia, tentu tidak ada satupun yang ingin sakit-sakitan, stres, dan tak bermakna. Untuk itu FISIP UHAMKA mengelar acara Pelatihan Menjadikan Lansia TetapSehat, Bahagia, dan Berdaya Guna. Acara ini diikuti puluhan lansia yang tak ingin merana di usia senja.

“Ibu-ibu tidak usah takut jadi tua. Yang penting dulu sudah pernah muda. Sekarang hidup kita nikmati saja. Nah, biar tidak sakit-sakitan rajinlah berolahraga sambil berjemur. Mau mengaji ya silakan, biar bertemu dengan teman-teman biar bisa mengobrol apa saja. Dengan melakukan banyak kegiatan, kita tidak merasa kesepian yang bisa mengakibatkan stres dan bikin sakit. Setuju?” Parni Hadi, pendiri Gerakan Relawan Lansia Indonesia (Gerli) mengawali acara Pengabdian kepada Masyarakat yang diadakan FISIP UHAMKA bekerjasama dengan Gerli dan Unit Pemberdayaan Perempuan Masjid Al Ikhlash, Jati Padang, di Jakarta beberapa hari lalu.

Parni yang juga pendiri Republika dan Dompet Dhuafa (DD) dengan bersemangat menceritakan tentang dirinya yang meski sudah berusia 70 tahun, namun tetap memiliki banyak kegiatan. Mulai dari menulis, mengarang buku, bermain ketoprak, berkebun, berolah raga dan berkeliling ke daerah-daerah untuk berkoordinasi dengan unit-unit DD di seluruh Indonesia.

“Saya tidak malu meski ke mana-mana membawa tongkat. Tapi tongkatnya diletakkan di belakang lehernya. Biar kita tidak bongkok,” guraunya di depan puluhan lansia yang mayoritas ibu-ibu. 

Menurut Ketua Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Sri Mustika, MSi., “Kita perlu memperhatikan kaum lansia. Data dari Kementrian Koordinator Kesejahteraan Sosial, menunjukkan jumlah lansia di Indonesia terus naik. Pada tahun 2020, jumlahnya akan mencapai 28,8 juta orang dan usia harapan hidup (UHH)-nya menjadi 71,1 tahun. Para lansia ini sebagian masih sehat. Karena itu perlu kita dukung agar dapat dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk memajukan bangsa.”



Pada pelatihan ini tampil pula dr. Astrina Yulda, Koordinator Gerli Pusat. Lansia yang masih gesit ini memberikan materi mengenai rambu-rambu untuk menjaga kesehatan para lansia. “Ayo, ibu-ibu jangan segan berolah raga. Yang ringan saja, seperti berjalan kami, Tai-Chi, atau yoga sambal duduk yang sekarang lagi tren,” ajak dr. Astrina yang kemudian mengajari ibu-ibu bersenam otak yang bermanfaat untuk merawat daya ingat.



Seusai pelatihan, para peserta mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis dari Layanan Kesehatan Cuma-Cuma DD berupa pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah sewaktu.

Tidak ada komentar