Page Nav

HIDE

Ads Place

MASJID TIBAN TUREN WISATA RELIGI JAWA TIMUR

Pada hari Minggu (23-02-2020) merupakan hari yang cerah untuk kami melakukan beberapa aktivitas. Pada hari itu kami seluruh mahasiswa/...


Pada hari Minggu (23-02-2020) merupakan hari yang cerah untuk kami melakukan beberapa aktivitas. Pada hari itu kami seluruh mahasiswa/i Program Studi PGSD FKIP UHAMKA angkatan 2016 melakukan kunjungan studi wawasan ke Masjid Tiban Turen sebagai wujud proses pembelajaran secara langsung ke tempat bersejarah yang berada di Jl. KH. Wachid Hasyim Jl. Anggur No.17, Sananrejo, Kec. Turen, Malang, Jawa Timur 65175. Sebenarnya bangunan ini adalah sebuah pondok pesantren yang bernama Salafiyah Bihaaru Bahri'asali Fadlaailir Rahmah, tetapi isu yang tersebar di masyarakat menjadikan pondok pesantren ini terkenal dengan Masjid Tiban.
Sepanjang sejarah beredar isu bahwa masjid tersebut dibangun oleh jin dikarenakan pembangunannya yang tidak diketahui para warga dengan waktu yang cukup singkat, sehingga masjid tersebut dinamakan "tiban" yang berarti "tiba-tiba". Pada wawancara yang telah kami lakukan kepada salah satu santri di sana, masjid dan pondok pesantren ini di bangun oleh para santri sebagai tenaga utama dan juga tenaga kerja lainnya.

Di balik kemegahan masjid Tiban dengan 10 lantai ini, Romo Kyai Ahmad sebagai perintis ponpeslah yang menginstruksikan kepada para santri dalam pembangunan masjid ini melalui shalat Istikharah yang beliau lakukan untuk meminta petunjuk kelanjutan pembangunan masjid Tiban. Pada tahun 2010 beliau wafat dan pembangunan masjid di lanjutkan oleh penerus selanjutnya.




Ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia datang setiap harinya ke masjid ini selain untuk beribadah juga untuk mengetahui sejarah masjid dan melihat kemegahannya. Masjid Tiban ini tidak memungut biaya masuk dari pengunjung atau bisa dikatakan gratis dikarenakan masjid ini bukan tempat wisata melainkan sebuah pondok pesantren dan tempat untuk beribadah.

Keberadaan masjid Tiban Turen ini memberikan peluang yang sangat baik bagi para warga disekitarnya untuk berjualan berbagai macam oleh-oleh, para pedagang yang kami jumpai tidak hanya terdapat di kawasan luar masjid tetapi terdapat juga dilantai 8 masjid. Terdapat pula penjual plastik dilokasi tersebut yang habis terjual untuk kebutuhan para pengunjung menyimpan alas kaki karena saat memasuki kawasan Masjid tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki. 
Itulah ulasan singkat dari kami mengenai keindahan Masjid Tiban Turen yang kami kunjungi dalam kegiatan PKL dan Pengembangan Wawasan  PGSD FKIP UHAMKA 2020.

Penulis: Mahasiswa PKL kelompok 29 PGSD UHAMKA angkatan 2016
Dosen Pembimbing: Erwin, M.Si

Tidak ada komentar

Ads Place