Minggu, 23 februari 2020 - Perjalanan menuju Masjid Tiban Turen yang berlokasi di daerah Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Masjid tib...
Minggu, 23 februari 2020 - Perjalanan menuju Masjid Tiban Turen yang berlokasi di daerah Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Masjid tiban awalnya adalah sebuah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Badri Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba'da Fadlrah), yang mempunyai makna laut madu .
Disebut masjis tiban karana konon katanya masjid yang sangat megah ini di bangun tanpa sepengatahuan warga sekitar, dan menurut kabar berita yang beredar dimasyarakat masjid tiban ini di bangun oleh jin dalam waktu hanya semalam. Kabar yang beredar di masyarakat di bantah oleh para santri dan jamaah dari Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Badri Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba'da Fadlrah), bantahan tersebut terpampang jelas di depan meja penerima tamu dengan tulisan besar -besar. Jika masih ada kabar yang mengatakan bahwa masjid tiban (masjid yang di muncul dengan sendirinya) ini di bangun oleh kaum jin maka jelas itu kabarnya tidak benar. Karena jelas bangunan ini adalah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Badri Asali Fadlaailir Rahmah yang murni dibangun oleh para santri dan jamaahnya .
Pondok pesantren ini di bangun pada tahun 1978 oleh Romo kyai H. Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al Mahbub Rahmad Alam, atau yang biasa akrab disapa Romo Kyai Ahmad . Pada bangunan utama masjid ini sudah mencapai 10 lantai, tingkat 1 sampai dengan 4 digunakan sebagai tempat kegiatan oleh para santri pondokan. Di lantai 6 yang terlihat khusus sebagai ruang untuk keluarga, sedangkan pada lantai 5,7, & 8 ini terdapat pusat perbelanjaan oleh-oleh yang dikelola langsung oleh para santriwati (santri wanita), berbagai macam makanan ringan dan tidak hanya itu terdapat barang-barang yang berupa sarung, sajadah, jilbab, tasbih dan sebagainya yang di jual dengan harga murah.
Di balik kemegahannya dan keunikannya, di dalam ponpes ini terdapat kolam renang yang di lengkapi perahu khusus untuk ditumpangi oleh wisatawan anak-anak saja. Tak hanya itu di dalam ponpes ini juga terdapat berbagai jenis binatang, seperti kijang, monyet, kelinci dan berbagai jenis burung dan ayam .
Arsitek dari pembangunan ponpes ini bukanlah seseorang yang belajar dari ilmu arsitektur perguruan tinggi, melainkan hasil dari istikharah pemilik pondok, KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh. Karenanya, bentuknya menjadi sangat unik, seperti perpaduan timur tengah, china dan modern. Untuk pembangunannya pun tidak menggunakan alat-alat berat dan modern seperti halnya untuk membangun gedung bertingkat. Semuanya dikerjakan oleh para santri yang berjumlah 250 orang dan beberapa penduduk di sekitar pondok. Romo Kyai sudah mulai membangun pondok dengan material apa adanya. Contohnya, waktu itu adanya baru batu merah saja maka batu merah itulah yang dipasang dengan luluh (adonan) dari tanah liat (lumpur atau ledok).
Penulis : Mawardi Makbullah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Tidak ada komentar