Page Nav

HIDE

Ads Place

Modal Sosial Mampu Meningkatkan Peran Ahli Gizi dalam Pemberian Pelayanan Kesehatan Gizi di Masa Pandemi di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Lebak Banten

Masalah stunting akan banyak berimplikasi  jika sejak dini tidak segera berupaya diberikan pemecahan, pemerintah memandang stunting merupak...



Masalah stunting akan banyak berimplikasi  jika sejak dini tidak segera berupaya diberikan pemecahan, pemerintah memandang stunting merupakan masalah serius bagi pembangunan nasional, khusus bidang Kesehatan. Berbagai upaya pencegahan stunting telah dan akan dilakukan serta telah menjadi prioritas nasional dalam program pembangunan kesehatan, yaitu meliputi percepatan pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat, pemerataan pelayanan pendidikan berkualitas, peningkatan akses  perumahan, pemukiman layak, dan peningkatan tata kelola pelayanan  dasar.  Angka  stunting di Kabupaten Lebak pada bulan penimbangan Agustus 2020 sebanyak 9.583 anak atau sebesar 9,29%, terdiri atas Balita Pendek sebesar 7.336 anak atau sebesar 7,12% dan sangat pendek sebesar sebesar 2.247 anak atau sebesar 2,18%. Pada Bulan Februari dan Agustus dilakukan penilaian Bulan Penimbangan (BPB) atau setiap dua tahun sekali pada bulan tersebut.  Dari itu kita ketahui pada bulan Agustus 2019 ke tahun 2020 naiknya justru lebih tinggi, jumlah stuntingnya  sebesar 3,66%.

 

Tenaga Pelaksana Gizi adalah nutrisionis yang diserahi dan bertanggungjawab untuk melaksanakan program gizi di Puskesmas. Tenaga Pelaksana Gizi melaksanakan sebagian tugas pokok  dibidang gizi di Puskesmas melaksanakan perencanaan kegiatan meliputi penentuan prioritas masalah, melaksanakan dan melaporkan kegiatan-kegiatan  guna  menanggulangi masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas. Selain itu, Tenaga Pelaksana Gizi juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat sehingga dapat mengatasi masalah gizi. 


Pada saat ini, konsep modal sosial (social capital) sedang berkembang, perkembangan konsep ini didasari pada pemahaman bahwa modal sosial akan berpengaruh pada kinerja.  Terkait hal tersebut bahwa terdapat dukungan dari beberapa hasil penelitian dan kajian bahwa menunjukkan terdapat pengaruh modal sosial pada beberapa ukuran kinerja pegawai (TPG) seperti; kemajuan karir dan kompensasi eksekutif. 




Pembuktian yang dilakukan oleh kami tim peneliti (Mohammad Furqan, Ahmad Faridi dan Arif Seytawan, Taufik Maryusman) menunjukkan bahwa peran modal sosial yang memiliki dimensi kepercayaan (trust), jaringan sosial, norma dan tindakan kolektif  terbukti meningkatkan kinerja ahli gizi yang ada di wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Lebak Banten dengan nilai modal sosial yang baik sehingga terjadi perubahan prilaku masyarakat dengan terlibat dalam penimbangan balita di posyandu hal ini menunjukkan adanya kepercayaan dan tindakan kolektif  masyarakat terutama ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan.


Dengan dilakukannya kegiatan penelitian ini para ahli gizi yang bekerja di puskesmas akan selalu menggunakan modal social sebagai salah satu upaya menarik kepercayaan masyarakat akan pentingnya gizi dalam menurunkan angka stunting.

 

Penulis : Mohammad Furqan dan Ahmad Faridi

               Dosen Program Studi Gizi Fikes UHAMKA

               No. HP. 081210235430/082124893576

Tidak ada komentar

Ads Place