Pelatihan Menulis Aksara Pegon Tim Dosen yang memiliki keahlian dibidang Aksara Pegon menyelenggarakan Kegiatan pengabdian masyarakat di Maj...
![]() |
Pelatihan Menulis Aksara Pegon |
Tim Dosen yang memiliki keahlian dibidang Aksara Pegon menyelenggarakan Kegiatan pengabdian masyarakat di Majlis Ta’lim Nurul Himatil Hasanah, Ciracas, jakarta Timur beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini diisi oleh narasumber dari dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang ahli dibidangnya.yaitu Dr. Doni Wahidul Akbar, M.Hum sebagai pemateri tentang literasi Aksara Pegon, dan Zainul Abidin, M.Pd sebagai pemateri yang memberikan pemaparan tentang pembelajaran aksara pegon menggunakan aplikasi digital dan Vilya Dwi Agustini, S.Sos., M.I.Kom sebagai tim kreator dalam mempersiapkan presentasi.
Antusias Jama’ah Majlis Ta’lim Nurul Himatil Hasanah terhadap Pelatihan Menulis Aksara Pegon dan Arab Melayu Berbasis Aplikasi Digital Wawasan tentang aksara Pegon masih terlihat awam bagi masyarakat umum.
Pentingnya aksara pegon untuk diketahui agar masyarakat tidak mudah tertipu dengan aksaranya. Tidak semua yang tertulis dengan aksara Arab merupakan keilmuan atau berita tentang keislaman. Perlunya literasi tentang aksara pegon kepada masyarakat umum sebagai wawasan khazanah keislaman pada masa lampau.
Kegiatan ini diselenggarakan bagi jama’ah masjlis ta’lim Himatil Hasanah. Peserta dikhususkan untuk ibu-ibu pengajian agar mereka dapat memberikan literasi aksara pegon kepada anak-anaknya di rumah.
Peserta pengabdian masyarakat berjumlah 25 jama’ah dari masyarakat sekitar mesjid himatil hasanah. Para jamaa’ah sangat antusias terhadap pelatihan ini. Dikarenakan aksara pegon merupakan hal yang baru untuk mereka.
Aksara pegon banyak digunakan oleh missionaris sebagai media penyebaran agama Kristen semenjak awal abad 19. Hal ini disebabkan budaya Islam sudah menjalar kepada masyarakay Jawa pada Abad 19. Budaya Islam yang diajarkan oleh wali songo adalah upaya dari kolaborasi budaya Arab dan budaya lokal. Untuk memikat serta memperbudah dalam menyebarkan agama Islam, para wali tersebut mengajarkan keislaman dengan menggunakan Aksara pegon sebagai media tulis pada abad 19.
Untuk mempermudah upaya missionaris tersebut dalam menyebaran agama Kristen, aksara pegon sangat tepat untuk mempercepat dan menyakin kepada masyarakat bahwa agama Kristen merupakan unsur budaya Arab. Perlunya pelatihan diadakan agar masyarakat umum terutama jamaah masjlis ta’lim Himatil Hasanah dapat membedakan antara aksara Arab dan aksara pegon. Selain itu, para jama’ah dapat menggunakan sosial media sebagai media untuk mempelajari aksara pegon.
Tidak ada komentar