Pendampingan Penganalan Huruf, kata, kalimat Tim Pengabdian Universitas UHAMKA yang terdiri dari Dra. Nur Amalia sebagai ketua sekaligus na...
![]() |
Pendampingan Penganalan Huruf, kata, kalimat |
Tim Pengabdian Universitas UHAMKA yang terdiri dari Dra. Nur Amalia sebagai ketua sekaligus narasumber, Dr. Nawawi, MSi., dan Dr. Nini Ibrahim, yang juga bertindak sebagai nara sumber bekerja sama dengan TK ABA 86 beserta TK Binaan 3 Kecamatan Cipayung melaksanakan Pelatihan Pengenalan (huruf-Kata-Kalimat) melalui Permaian Bahasa terintegrasi AIK. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 22 dan 23 Juli di TK ABA 86 Kecamatan Cipayung.
Dalam sambutannya, Dra. Nur Amalia, M.Pd, menyampaikan “Kegiatan Pendampingan Pengenalan (huruf-kata-kalimat) melalui Permainan Bahasa Terintegrasi AIKA bag Guru PAUD beserta TK Binaan 3 Kecamatan Cipayung bertujuan untuk:
1.Meningkatkan keterampilan guru dalam proses penyajian materi pembelajaran AIKA melalui kegiatan membaca-menulis permulaan di TK.
2.Meningkatkan wawasan guru TK ABA 86 beserta TK Binaan 3 kecamatan Cipayung dalam menggunakan media pembelajaran kartu (huruf-Kata_kalimat) yang dapat meningkatkan kemampuan menyimak, kemampuan berbicara, membaca, menulis dan berhitung dengan permainan bahasa yang dapat merangsang kerja syaraf sensorik dan motorik secara maksimal.
3.Menumbuhkan semangat kreativitas dan produktivitas pada Guru TK ABA 86 beserta TK Binaan 3 Kecamatan Cipayung dalam penggunaan media pembelajaran yang menarik, murah, mudah didapat, dapat dibuat sendiri, dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan anak dalam pembelajaran berbicara dan calistung”.
Selanjutnya Dr. Nawawi, M.Si. menghungkapkan "Setiap anak memiliki kebutuhan dan pola belajar efektifnya masing-masing. Kebutuhan dan pola belajar anak merupakan sebuah prioritas yang harus terpenuhi dengan optimal. Oleh karena itu, guru harus dapat memilah model apa yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan calistung pada anak”. “Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pembiasaan menyimak-berbicara-membaca-menulis dan berhitung yang dapat dilakukan dengan menggunakan media kartu melalui permainan bahasa terintegrasi AIKA”. ”Permainan Bingo dan Batu Loncatan sangat tepat digunakan untuk pengenalan huruf dan angka pada anak”. “Permainan tebak kata, mendengarkan audio cerita untuk anak, mendengarkan lagu-lagu anak, pesan berantai, menirukan suara, menebak suara, menjawab pertanyaan, dan lain sebagainya sangat membutuhkan konsentrasi dan itu melatih anak untuk menyimak, dan berbicara" terangnya.
Dr. Nini Ibrahim yang juga menjadi nara sumber dalam kegiatan itu menyatakan, “Proses dalam bermain pada anak memberikan pembelajaran secara utuh, karena anak mendapatkan pengalaman langsung dan anak terlibat dalam permainan sehingga anak mendapatkan pembelajaran dan informasi baru dari bermain. Bermain memberikan kesenangan bagi anak sehingga anak tidak merasa bosan saat melakukan aktivitas bermain”.
“Penerapan permainan dengan menggunakan kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat dapat divariasikan dengan penggunaannya seperti melengkapi huruf-huruf yang sengaja dihilangkan, mewarnai huruf, kata atau gambar, kartu gambar, mencocokan kartu gambar dalam spasi yang kosong, mengulang kosa kata, menebak huruf, pesan berantai, mengarang gotong royong, mewarnai gotong royong, cerdas cermat, siap melakukan perintah, menyusun kalimat berdasarkan kata terakhir dan permaianan ketangkasan lain, seperti batu loncatan, lempar bola, memperebutkan kursi”. “Agar kebiasaan ini dapat terus berlanjut guru-guru perlu dibekali dengan pengetahuan tentang media pembelajaran yang bervariasi dan metode pembelajaran yang menarik”. “Permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih ketrampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)”. “Kegiatan melatih keterampilan berbahasa yang dilakukan disebut permainan bahasa, apabila suatu aktivitas tersebut mengandung kesenangan dan melatih ketrampilan berbahasa’.
Dra. Nur Amalia yang juga sebagai narasumber mengungkapkan, “Kegiatan ini dibuat dalam bentuk pendampingan pada guru PAUD dan TK ABA 86 beserta TK Binaan 3 Kecamatan Cipayung dengan tujuan utama permainan bahasa, bukan semata-mata untuk memperoleh kesenangan, tetapi untuk belajar ketrampilan berbahasa tertentu, seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung”. “Aktivitas permainan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan”. “Interaksi antara permainan dengan pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang sangat penting dan menarik bagi siswa, menang dan kalah bukan merupakan tujuan utama permainan pungkasnya. Selanjutnya Beliau menyatakan “Terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus dihadapi anak alam setiap permainan. Tantangan tersebut dapat berupa masalah yang harus diselesaikan, tetapi juga dapat berupa kompetisi”.
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini Project Based Learning dan unjuk kerja. Kegiatan ini diikuti oleh 41 orang kepala sekolah dan guru yang berasal dari TK 86 beserta TK Binaan 3 Kecamatan Cipayung. Pelaksanaan pendampingan berjalan baik sesuai harapan. Hal ini terlihat dari respon dan antusiasme para peserta yang aktif dan interaktif dan penuh semangat mengerjakan dan mengaplikasikan projek yang diberikan pada saat praktik membuat media kartu (huruf-kata-kalimat) terintegrasi AIKA dan menerapkan permainan bahasa untuk meningkatkan pembiasaan siswa dalam keterampilan berbahasa (menyimak-berbicara-membaca-menulis). Semua guru terlihat penuh semangat dan gembira saat diminta untuk memperagakan permainan.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara klasikal dengan strategi pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik, relevan dengan pencapaian tujuan yaitu untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam bermain sambil mengajar.
Tidak ada komentar