Page Nav

HIDE

Update

latest

Peningkatan Kapasitas Karang Taruna Perkotaan Terkait Remaja Peduli Gizi Melalui Pemanfaatan Media Edukasi Gizi

Koranmu.com - Wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang salah satunya berada di perkotaan adalah organisasi kepemudaan atau Kara...



Koranmu.com
- Wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang salah satunya berada di perkotaan adalah organisasi kepemudaan atau Karang Taruna. Pembinaan Karang Taruna di RT 014/01 Kelurahan Cijantung mulai digalakkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan remaja berorganisasi dan memberikan tanggungjawab remaja dalam menjalankan program kerja di lingkungan masyarakat perkotaan. Keberadaan program kerja Karang Taruna belum menyentuh pada kegiatan bidang gizi. Peserta diberikan  penyuluhan terkait kapasitas dalam pengelolaan organisasi yaitu program kerja karang taruna, diharapkan karang taruna tidak sekedar memiliki struktur organisasi melainkan dapat menyusun dan melaksanakan program kerja.  


Sudah saatnya karang taruna bergerak membantu masyarakat selain dirinya sendiri sebagai remaja. Upaya pengendalian masalah gizi remaja harus melibatkan peran serta remaja dalam  hal ini melalui karang taruna, dukungan keluarga dan berbagai pihak  sangat diperlukan sehingga remaja dapat tumbuh sehat sesuai dengan kemampuan, minat, bakatnya,  dan memfasilitasi remaja mendapatkan pelayanan gizi sesuai standar.  Pada kegiatan  ini peserta diperkenalkan dengan media edukasi gizi berupa permainan tradisional modifikasi tapak bulan. Tapak Bulan adalah permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak lalu melompat menggunakan satu kaki dari satu kotak ke kotak berikutnya, nama lain dari permainan Tapak Bulan yaitu Engklek.  Media edukasi gizi memiiki peran dalam memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan hingga merubah perilaku. Remaja dikenalkan  media edukasi gizi berupa modifikasi permainan tapak bulan sayur dan buah, permainan tradisional ini sudah jarang terlihat di masyarakat, harapan pemberian edukasi gizi tersebut dapat mengangkat permainan tradisional masyarakat yang memiliki nilai lebih dalam aspek edukasi gizi  terkait sayur dan buah.


Kementerian Kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) telah menggaris bawahi pentingnya konsumsi sayur dan buah setiap hari. Sayur dikonsumsi sebanyak 3 sampai 4 porsi per hari, sedangkan buah 2 sampai 3 porsi per hari. Pada isi piringku, sayur dan buah memiliki porsi paling besar, yaitu separuh bagian dari piring untuk setiap kali makan. Penyuluhan yang disampaikan oleh Narasumber Mohammad Furqan pada simulasi permainan tapak bulan  yaitu tentang jenis sayur dan buah, manfaat sayur dan buah, penyakit,  serta anjurannya.  

Kegiatan yang dilaksanakan  berupa penyuluhan dan simulasi permainan tradisional modifikasi tapak bulan sayur dan buah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan remaja, dapat diaplikasikan permainan ini dalam program kerja karang taruna sehingga dapat disebarluaskan. Kegiatan ini mendapat dukungan dari ketua rukun warga, ketua rukun tetangga, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak lainnya dalam mendukung  program kerja karang taruna.

Penulis,
DOSEN FIKES UHAMKA
Mohammad Furqan, SKM., MKM
Dr. Ahmad Faridi, SP., MKM. 
Lutfiana Nurkusuna Ningtyas, M.Gizi.
Rina Khairunnisa Fadli SKM.,MKM.




Tidak ada komentar