Kredit Usaha Rakyat (KUR) Membuka Sumber Pendanaan Bagi Petani Rumput Laut Kabupaten Bulukumba merupakan daerah yang mayoritas wilayahnya ...

Kabupaten Bulukumba merupakan daerah yang mayoritas wilayahnya terletak di kawasan pesisir Provinsi Sulawesi Selatan. Dari 10 kecamatan, terdapat 7 kecamatan yang wilayahnya ada di bagian pinggir pantai dengan panjang garis pantainya mencapai 128 km. Jika dilihat dari keadaan geografis, tentu saja para warga lazimnya bekerja sebagai petani rumput laut serta nelayan. Di Bulukumba, sebanyak 1.000 orang petani terbagi menjadi 172 kelompok tani rumput laut.
Menurut catatan dari Pemda Bulukumba, jumlah rumput laut basah yang dihasilkan di Bulukumba sebanyak 140 ribu ton per tahun. Tetapi hal tersebut dapat bertambah apabila sumber daya yang terdapat di daerah ini dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, potensi rumput laut di Bulukumba dapat dikembangkan dalam skala maksimal hingga mencapai 850 ribu ton setiap tahun.
Budidaya rumput laut di Bulukumba memiliki potensi yang dapat dikatakan besar jika dilihat dari luas lahan, kurang lebih sebesar 9.000 hektar. Akan tetapi, lahan yang telah digarap baru sekitar 6.000 hektar. Itu artinya masih ada 3.000 hektar lahan yang tersisa serta perlu dikembangkan. Mengetahui banyaknya potensi dari budidaya rumput laut di Bulukumba, BRI selaku salah satu bank pemberi Kredit Usaha Rakyat (KUR) menyalurkan bantuan modal usaha kepada beberapa petani rumput laut.
Kemajuan dari budidaya rumput laut dibantu melalui dana KUR yang disalurkan kepada bagian pertanian, perburuhan, serta akomodasi pertanian sebanyak Rp 10,78 miliar pada tahun 2012 bagi 1.239 debitur yang bekerja sebagai nelayan serta petani. KUR tanpa agunan dapat diajukan dengan jumlah dana dibawah Rp 20 juta dengan syarat Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha dari RT atau Kelurahan setempat, fotokopi Keterangan Kepemilikan Rumah Tinggal guna mencegah nasabah agar tidak pindah tempat tinggal. Dana dapat dicairkan dalam waktu kurang dari seminggu apabila persyaratan sudah lengkap.
Pembagian KUR secara kumulatif lewat BRI Cabang Bulukumba pada Desember 2012 memperoleh Rp 106.988.000.000 yang diberikan kepada 13.634 nasabah. Umumnya dana tersebut diberikan ke bagian perdagangan, hotel, dan restoran sebanyak Rp 55.886.500.000 dengan jumlah nasabah berjumlah 7.122 orang. Pada bagian perburuhan, pertanian, dan akomodasi pertanian, yang juga termasuk budidaya rumput laut didalamnya, diberikan sebanyak Rp 25,67 miliar kepada 3.272 nasabah.
Dilihat dari segi waktu pengerjaan KUR, pada umumnya sekitar 7 hari dari waktu pengajuan. Prosedurnya diawali dari registrasi atau pengutaraan pinjaman, lalu mengisi formulir serta melengkapi berkas persyaratan. Lalu Bank akan melakukan peninjauan buat mengukur kepantasan usaha tersebut. Lalu nasabah akan dipanggil untuk melaksanakan pengesahan perjanjian kredit setelah usahanya dinyatakan layak. Setelah itu dana telah cair dan ditransfer tanpa dikenakan potongan biaya ke rekening milik nasabah.
Yodding, warga Kampung Panreh, Kelurahan Matekko, Kecamatan Gantarang, adalah salah satu petani budidaya rumput laut yang merasakan manfaat dari KUR. Pria yang lahir pada tahun 1963 ini telah mendapatkan bantuan dana KUR sebanyak dua kali, yaitu masing-masing sebanyak Rp 5 juta yang dapat dicicil selama 24 bulan dengan angsuran sebesar Rp 259.300. Yodding memilih KUR karena selain biaya cicilan yang rendah, prosedurnya juga mudah. Ia dapat langsung mengajukan pinjaman dana melalui skema UKR dengan cara hanya membawa fotokopi KTP, Kartu Keluarga (KK), serta Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan. Ia juga mengatakan bahwa prosesnya cukup mudah, tidak ada persyaratan yang macam-macam, serta pencairannya tergolong cepat yaitu sekitar seminggu.
Yodding memanfaatkan bantuan dana KUR tersebut untuk berbelanja tali bentang bibit rumput laut. Saat ini tali bentang buat budidaya rumput laut sepanjang 400 meter telah ia miliki. Dengan bertambahnya bentang, Yodding berharap penghasilan para petani rumput laut seperti dirinya dapat mengalami kenaikan. Ia berkata bahwa pendapatan dalam satu kali panen bisa sampai Rp 3 juta setiap 100 bentang, dengan anggapan bahwa hasil panen cukup baik dengan waktu panen diprediksi selama 2 bulan. Selain itu, Yodding juga berkata bahwa jika musimnya bagus, penghasilan akan bagus, tetapi ada masa-masa tertentu di mana hasil panen tidak maksimal.
Yodding berterima kasih kepada pemerintah yang memberikan perhatian ke petani rumput laut lewat program KUR. Tetapi ia juga berharap adanya perhatian yang lebih besar lagi karena para petani rumput laut secara kondisi ekonomi masih pas-pasan. Apalagi jika masuk musim paceklik serta harga dari rumput laut yang tidak tetap. Sekarang, harga rumput laut sekitar Rp 9.000 per kilogram untuk jenis cottonii. Bagi rumput laut dengan kualitas yang lebih rendah bahkan harganya hanya sekitar Rp 2.500 per kilogram. Ia berkata bahwa program-program seperti KUR cukup membantu dan memang itu yang diharapkan. Tetapi mereka mengharapkan ada perhatian lebih, karena kondisi ekonomi petani rumput laut masih di bawah standar.
Sudda, seorang warga berumur 30 tahun, juga merupakan seorang petani rumput laut yang menerima bantuan dana KUR sebanyak 2 kali masing-masing sebanyak Rp 5.000.000. Ia juga diminta menyerahkan BPKB motor sebagai jaminan pinjaman selain menyerahkan fotokopi KTP, KK, dan Surat Keterangan Usaha. Meski diminta BPKB, ia mengaku tidak masalah, yang penting bisa mendapat pinjaman dalam waktu cepat.
Selaras dengan Yodding, Sudda berharap ada perhatian lebih dari pemerintah kepada petani rumput laut. Walaupun ada kemajuan setelah mendapat KUR, kondisi perekonomian petani rumput laut di Kampung Panreh, Kelurahan Matekko, Kecamatan Gantarang belum stabil. Menurut perhitungan dari Tim Bertindak Untuk Rakyat, mayoritas penduduk di daerah ini masih ada di bawah garis kemiskinan. Sebagian dari mereka juga mendapat bantuan beras miskin (raskin) dari pemerintah.
Kondisi rumah para petani rumput laut juga memprihatinkan, banyak yang belum sesuai dengan tolak ukur hidup yang layak. Oleh sebab itu, diperlukan program bersusun untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Sudda juga berkata, "Di sini juga banyak anak-anak usia Sekolah Dasar yang putus sekolah. KUR memang memberi manfaat, tetapi melihat kondisi di sini, kami membutuhkan perhatian lebih besar lagi dari pemerintah."
Selain ke petani rumput laut, KUR BRI juga memasuki bidang perdagangan. Bidang ini mendapatkan aliran dana KUR yang besar di berbagai daerah, tidak hanya di Kabupaten Bulukumba. Dari Rp 106.988.000.000 yang disalurkan kepada 13.634 nasabah, sebagian besar dari dana tersebut disalurkan ke bidang perdagangan, hotel, restoran sebanyak Rp 55.886.500.000 dengan jumlah nasabah sebanyak 7.122 orang.
Pokok pedagan kecil yang menjadi sasaran penyaluran dana KUR BRI ialah penduduk yang membuka usaha di Pasar Sentral Bulukumba. Hal itu dibuktikan dengan mantri KUR BRI unit di sekitar pasar juga membuka UMKM di pasar tersebut.
Salah satu dari pedagang di Pasar Sentral Bulukumba yang mendapatkan pinjaman dana KUR adalah Hastuti Damayanti. Wanita ini tercatat sebagai nasabah kur BRI dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 20 juta dengan beban cicilan Rp 14 juta per bulan selama 18 bulan. Bagi Hastuti beban pikiran itu tidak berat karena penghasilan dari usaha jual beli pakaian miliknya bisa mencapai Rp 7 juta per bulan. Bahkan saat masa tertentu penghasilannya bertambah jadi lebih besar. Ia berkata jika dari segi pelayanan, kemudahan persyaratan, kecepatan pencairan, KUR sangat bagus. Pedagang kecil sangat terbantu dengan adanya program KUR.
Menurut lulusan sebuah perguruan tinggi swasta di Bulukumba ini, program KUR membuka akses yang lebih luas terhadap permodalan yang selama ini menjadi kendala bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya. Hastuti berharap bahwa program KUR dapat dipertahankan supaya UMKM lebih mudah dalam mengembangkan usaha. Ia menyarankan KUR terus dipertahankan dan lebih bagus lagi jika plafonnya ditambah.
Selain Hastuti, ada Selvi dan juga Naharia. Mereka juga merupakan pedagang kecil di pasar Sentral Bulukumba yang mendapatkan dana dari KUR BRI. Pedagang kecil seperti mereka mudah memperoleh pinjaman dana melalui KUR karena mantri KUR BRI Bulukumba cukup akif mempromosikan secara langsung kepada mereka. Kata Nahria, "Banyak mantri KUR BRI yang mendatangi kami dan menawarkan kredit. Mereka menjelaskan apa itu KUR dan bagaimana prosesnya untuk mendapatkan pinjaman tersebut. Pendekatan langsung seperti itu membuat kami lebih memahami seluk-beluk pinjaman bank.â
Menurut para penerima, proses pencairan KUR di Bulukumba cukup mudah. Mereka cukup mendatangi kantor BRI setempat ataupun bank penyalur yang lain, menyerahkan semua berkas persyaratan termasuk Surat Keterangan Usaha dari kelurahan atau desa setempat. Apalagi di Pasar Sentral Bulukumba, mantri KUR BRI telihat aktif memasarkan KUR serta mendampingi nasabah dalam mengawal nasabah mulai dari proses pengajuan sampai pencairan dana.
Program KUR adalah bagian dari Program Pro Rakyat Klaster 3 yang memiliki tujuan untuk membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Program ini terus diperbaiki serta diperluas dan ditargetkan dapat memberikan sebanyak Rp 30 triliun setiap tahun.
Sebanyak 7,6 juta pengusaha UMKM mendapatkan KUR dengan total hampir Rp 100 triliun sejak diberikan pada tahun 2007 sampai Februari 2013. Pencapaian yang cukup signifikan ini dapat terjadi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus memantau serta memberikan penilaian perkembangan KUR. Selain itu, beliau juga menyampaikan target pemberian KUR sebanyak Rp 20 triliun setiap tahun, bahkan pada tahun 2012 ditingkatkan jadi Rp 30 triliun, dan pada tanggal 21 Desember sudah mencapai Rp 32,25 triliun.
Bank penyalur dana KUR juga terus diperbanyak dari yang awalnya hanya oleh 6 bank nasional, saat ini menjadi 33 bank nasional atau mengalami kenaikan hingga lebih dari 500 %. Ke-33 bank tersebut terdiri dari 7 bank nasional termasuk 2 bank umum syariah dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD) pada 33 provinsi.
Rata-rata jumlah pinjaman nasabah meningkat dari semula Rp 7,6 juta per nasabah di tahun 2008 menjadi Rp 17 juta per nasabah di tahun 2012. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha para pengusaha UMKM penerima UKR terus mengalami peningkatan sehingga jumlah kredit terus bertambah.
Nama: Fazlani
NIM: 1502025103
Kelas: 5A
Mata Kuliah: Perekonomian Indonesia
Sumber: http://www.sapa.or.id/f2/1689-kredit-usaha-rakyat-membuka-akses-permodalan-bagi-petani-rumput-laut
Gambar:Â https://indonesiana.tempo.co/uploads/foto/2014/07/07/rumput-laut-panen.jpg
Tidak ada komentar