Page Nav

HIDE
KoranMu Indonesia:

Ads Place

Negara Tekor Banyak Akibat Rokok. Apa Solusinya?

Negara Tekor Banyak Akibat Rokok. Apa Solusinya? Pada tahun 1987 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menjadikan Hari Tanpa Tembakau Sedun...

Negara Tekor Banyak Akibat Rokok. Apa Solusinya?

Pada tahun 1987 Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menjadikan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang dilaksanakan setiap tahun yakni tanggal 31 Mei. Setiap tanggal 31 Mei 2013 secara bersama â€" sama dengan mengajak seluruh masyarakat dunia untuk berhenti merokok selama 24 jam, serta pelaksanaan ini bertujuan untuk menyebarkan informasi akibat buruk dari menghisap rokok terhadap kesehatan manusia, dan hal ini dikemukakan oleh WHO. Rokok mengakibatkan perbadingan antara pengeluaran negara yang jauh lebih besar dengan cukai yang diterima, hal ini disampaikan melalui pernyataan langsung dari Kementrian Kesehatan. Negara lumayan besar menerima  pendapatan dalam menyepakati kontribusi yang diperoleh dari industri rokok untuk membayar cukai di Indonesia. Rokok sudah pasti merugikan sebagian negara didunia ini dan hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh World Bank. Rokok yang dibeli oleh seseorang akan membuat nya miskin dalam waktu yang cukup lama, serta dapat menyebabkan kematian prematur, habisnya pendapatan dan produktifitas, jarang masuk kerja, serta pengeluaran biaya yang cukup tinggi untuk membiayai pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh rokok itu sendiri. Akan sangat jauh lebih besar pengeluaran yang didapat secara langsung ataupun tidak langsung karena mengkonsumsi rokok, meskipun pajak dan pemasukan yang diterima suatu negara dari rokok tersebut berjumlah cukup besar. Sebanyak 4,5% wanita, dan 67,4% pria merupakan seorang perokok, dan di Indonesia jumlah orang yang masih aktif merokok ada sekitar 61,4 juta orang. Dibawah China dan India, Indonesia ada diurutan ke-3 pada jumlah perokok terbanyak didunia. Peningkatan sebesar 0,3% dan menjadi 0,9% terjadi terhadap remaja wanita yang merokok. Sedangkan dari 13,7% dan menjadi 38,4% terjadi peningkatan yang signifikan terhadap remaja pria yang merokok. Sejak 15 tahun belakangan ini (1995-2010) banyak peningkatan perokok pada usia muda dikalangan anak sekolah baik itu pelajar SMP, SMA serta Perguruan Tinggi yang jumlahnya naik sebesar 12,9 persen dan hal ini terdapat pada usia 15 sampai 19 tahun, yang dinyatakan langsung dari data Tobacco Control Support Center. Penyebab utama meningkatnya jumlah perokok yakni jumlah yang berlebihan dari iklan rokok, tawaran promosi, serta masifnya iklan tentang rokok. Lalu sebanyak 73% dari sponsor acara, 50% dari reklame dipinggir jalan raya, serta 93% dari anak â€" anak yang menonton iklan rokok melalui tayangan televisi, dan hal ini juga yang memperlihatkan betapa banyaknya jumlah perokok dari survei yang dilaksanakan oleh KPAI terhadap 10.0000 remaja dan anak â€" anak. Semua ini karena iklan rokok yang sangat menarik perhatian mereka yakni para remaja dan anak â€" anak dibawah umur untuk mencoba merokok. Untuk mereka yang telah merokok sudah sekitar 10 tahun, maka tentu mungkin mereka sudah loyal terhadap semua jenis rokok yang beredar dipasaran, hal ini telah disampaikan langsung oleh Arist Merdeka Sirait selaku ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Negara mengalami tekor besar â€" besaran akibat yang di timbulkan dari rokok, penduduk yang aktif perokok maupun pasif pasti akan menderita penyakit, dan kejadian tersebut sangat tidak seimbang jika dilihat dari anggaran yang sudah ditetapkan. Hal ini dikarenakan jika nanti pemerintah yang harus menanggung semua biaya baik itu perawatan ataupun pengobatan melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), maka biaya yang harus dibayar yakni sebesar Rp 52 Triliun. Oleh karena itu keadaan ini sangat berbalik dengan pendapatan negara yang diperoleh hanya sebesar Rp 55 Triliun, namun dengan pengeluaran biaya kesehatan yang akan dikeluarkan yakni sebesar Rp 107 Triliun. Pimpinan Asosiasi Radio Siaran Lokal Seluruh Indonesia (ARSLI), Pimpinan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Pimpinan Asosiasi Televisi Jaringan Indonesia (ATVJI), Pimpinan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Pimpinan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), dan Pimpinan KPI Pusat serta salah satunya Prsesiden RI yang sudah mendapatakan surat edaran tentang aturan bahwa iklan rokok tidak ditampilkan atau disebarkan pada Hari Anti Tembakau Sedunia (HTTS), baik itu melalui media elektronik apapun. Semua Pemimpin atau Penanggung Jawab lembaga penyiaran radio dan televisi pada setiap daerah di Indonesia telah menerima Surat dengan Nomor 338/M.KOMINFO/PI.03.04/05/2013 yang diedarkan pada (16/5/2013) melalui Tifatul Sembirig selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mengikuti seruan dari WHO dalam menyambut Hari Anti Tembakau Sedunia (HTTS). Perputaran bisnis di bidang rokok sudah menyebabkan multiplier effects atau manfaat domino yang timbul akibat cukai rokok yang diterima sebesar 150 Triliun. Sebab pada tahun sekarang negara memiliki target sebesar 150 triliun, sedangkan target Indonesia pada tahun lalu sebesar 120 Triliun. Pemasok penerimaan pada suatu Negara dari bisnis Rokok merupakan yang terbesar terhadap negara â€" negara di seluruh dunia. Untuk seluruh kegiatan yang ada di penjuru dunia maupun kegiatan olah raga semuanya didorong dengan adanya bisnis rokok yang menjadi sumber pendukung nomor 1. Bahkan untuk bisnis elektronik, otomotif dan lain-lain masih dapat dikalahkan oleh bisnis rokok yang mana industri tersebut ada di posisi ke 2 sebagai industri terbesar didunia dan hanya kalah dengan bisnis Oil dan Gas. Pemerintah memiliki peran penting dalam hal memungut pembayaran atau penerimaan PBB, PPN, PPh, serta Cukai. Akan tetapi nilai yang diterima untuk memperoleh keuntungan dari pemungutan tersebut masih sangat jauh dari kata cukup, jika dibandingkan dengan suksesnya pengusaha dalam berbisnis rokok dan bahkan mereka kini menjadi orang terkaya pertama dan kedua di Indonesia. Oleh karena itu hal ini menyebabkan masyarakat memiliki pandangan bahwa peran dari pemerintah yang tidak berfungsi maksimal. Jumlah besaran cukai yang ditetapkan terhadap setiap merek rokok jumlahnya masih terbilang kecil. Akan tetapi setiap tahun nya pemerintah tepatnya para pejabat Depkeu selalu mengecam bahwa cukai rokok segera dinaikkan sebesar 100% atau lebih dari cukai tahun sebelumnya. Dan pada saat moment tertentu lah, para industri rokok meyogok para pejabat depkeu dengan uang suap hampir jutaan dollar. Pada setiap tahun nya besaran cukai selalu dipantau oleh pemerintah, namun karena rokok merupakan industri dengan pasaran terluas, maka channel para pengusaha rokok sanga kuat. Sehingga mereka dapat dengan mudah nya untuk menyuap para pejabat-pejabat yang mempunyai wewenang di Indonesia. Pajak dan cukai rokok merupakan instrument agar pemerintah dapat tetap mengontrol peredaran konsumsi rokok. Cukai dan pajak pada sektor rokok sangat memberikan ketergantungan bagi negara dalam hal keuntungan, sehingga pemerintah sendiri tidak dapak berbuat banyak untuk melarang industri rokok di Negara Indonesia. Pada sebuah pengalaman tertulis menyebutkan bahwa meningkatkan pajak rokok dengan tingkat harga berapapun, tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima pemerintah. Jika ada yang berhenti merokok, maka uang yang mereka simpan juga pasti akan dibelanjakan suatu barang, yang dapat memberikan pemasukan bagi pemerintah itu sendiri. Dan apabila harga rokok dinaikkan, maka khususnya bagi para pecandu rokok mereka akan tetap membeli rokok tersebut tanpa memikirkan kenaikan harga rokok yang mereka beli. Terjadinya penurunan konsumen rokok yang tidak sebanding dengan besaran kenaikan pajak, yakni disebabkan karena pajak yang tinggi, namun tidak menurunkan pendapatan pemerintah, akan tetapi secara perlahan bisa menekan jumlah para perokok di Indonesia. Nama : Farhan Zaiduzaka Nim : 1502025094 Kelas : 5A Manajemen Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia Sumber : https://iwanyuliyanto.co/2013/05/31/negara-tekor-banyak-akibat-rokok-apa-solusinya/ Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWWaVkS7vnfnxxEbKhN3U7yyA8m2dwDT4wLaqBD4WbssgDcDuZ3eQtHILbtK_czXfYnzhjntg_coyDg-Xn-LsIumEIIxCJjI6BtM_NCJG0sf-_5gVN1Nu6K7iw5saJQBeDPw7bcCuXAUE/s1600/cigars-26-cr__58982_zoom.jpg

Tidak ada komentar

Ads Place