Page Nav

HIDE

Ads Place

Menjajakan Permen Kopiko Hingga Penjuru Dunia

Menjajakan Permen Kopiko Hingga Penjuru Dunia Di Indonesia, potensi serta pangsa pasar bisnis permen sangat luas dan sangat menjajikan...

Menjajakan Permen Kopiko Hingga Penjuru Dunia

Di Indonesia, potensi serta pangsa pasar bisnis permen sangat luas dan sangat menjajikan, baik dalam pasar lokal maupun internasional. Mayora Group dapat menguasai pasar permen Internasional melalui permen kopi miliknya, Kopiko. Iklan permen Kopiko sering kali muncul di televisi dengan bunyi “Kopiko nomor satu di dunia!”. Hal tersebut bukanlah rekayasa. Menurut Ongkie Tedjasurya selaku Direktur Pengelola PT. Mayora Indah Tbk, yang memproduksi Kopiko, “Itu karena Kopiko memang sudah menguasai pasar dan sudah dijual di 50 negara di dunia”.
Permen yang muncul sejak tahun 1900-an dengan slogan “Kopi Banget”, sangat disukai karena dapat memuaskan konsumen di berbagai negara. Saat ini mayoritas dari total pasar kategori permen, kurang lebih sepertiga, dikuasai oleh Mayora. Selain Kopiko, Mayora juga memiliki permen merek yang lain, yaitu permen Kiss.

Menurut catatan Gabungan Industri Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Pasar Kopiko memang yang terbesar, jauh diatas permen kopi lainnya. Adhi Siswaja Lukman selaku ketua Gapmmi berkata bahwa keunikan rasa yang konsisten serta kualitas yang stabil terjaga menjadikan Kopiko bisa mendunia.

Menurut Ongkie, permen Kopiko buatan Mayora memang mempunyai kelebihan dibandingkan produk yang lain. Dalam hal kualitas, mayoritas produk permen kopi dibuat dengan hanya menggunakan bahan penambah rasa serta aroma kopi saja. Hanya sedikit permen ya ng dibuat murni menggunakan ekstrak kopi. Sedangkan Kopiko diolah dari ekstrak biji kopi asli. Hal ini dapat terjadi karena Mayora mempunyai pabrik pengolahan kopi milik sendiri, yakni PT. Torabika Eka Semesta. Ongkie juga berkata bahwa secara kualitas, Kopiko memang lebih unggul. Hal ini yang menjadi pembuka jalan bagi Kopiko ke berbagai negara.

Selain itu, Mayora juga memiliki tim riset yang handal. Tim risetlah yang menyesuaikan produk dari Mayora dengan keinginan konsumen. Kelebihan yang lain adalah Mayora sudah bekerjasama dengan pemasok di berbagai negara.

Mayora juga mempunyai kantor distributor di berbagai negara. Diantaranya Thailand, Mayalsia, Jerman, Polandia, dan Filipina. Adanya pabrik Mayora di Thailand dengan nama PT Inbisco Niaga juga mendukung pelebaran pasar ekspor Kopiko.

Melalui pabrik di Thailand, Mayora dapat menembus pasar di Amerika Serikat. Hal ini dapat dimaklumi, karena hingga saat ini pasar luar negeri masih memandang sebelah mata produk dari Indonesia. Sedangkan berbagai produk Mayora yang diproduksi di Indonesia telah memperoleh berbagai sertifikat yang diakui secara Internasional. Akan tetapi kualitas barang dari Indonesia sudah terlanjur memiliki kesan buruk yang melekat di benak mereka. Lalu Mayora memutuskan mengeskpor Kopiko dari Thailand dan juga membuka pusat pengemasan Kopiko serta beberapa produk yang lain di Australia.

Usaha ini terlihat membuahka n hasil yang baik. Sampai kuartal III tahun 2010, nilai ekspor berbagai produk dari Mayora, termasuk permen Kopiko, sudah sampai Rp 1,47 triliun. Jumlah ini meningkat sekitar 145% dibandingan dengan tahun lalu saat periode yang sama yang hanya sebesar Rp 598,04 miliar.

Menurut laporan kerja kuartal III tahun 2010, selama 9 bulan tahun ini, Mayora membukukan penjualan sebanak Rp 5,12 triliun atau naik sebanyak 43,70% jika dibandingkan dengan tahun 2009 pada periode yang sama yaitu sebanyak Rp 3,56 triliun. Dari jumlah penjualan tersebut, pasar lokal masih mendominasi, yaitu 71,54%. Bahkan untuk permen, pasar dari Mayora 80% berasal dari lokal. Walaupun begitu, harga permen di luar negeri bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari harga di pasar lokal. Hal ini menjadikan penjualan ekspor Kopiko memiliki pengaruh bagi penjualan.

Herman Susanto selaku Pengamat Pemasaran dan Manajemen ActionCOACH menilai, salah satu kelebihan Kopiko adalah brand yang telah menjadi top of mind bagi konsumen lokal. Kelebihan yang lainnya adalah Kopiko mampu mengelola posisinya sebagai pionir permen kopi sehingga mampu mempertahankan diri menjadi pemimpin pasar. Meski pa sar Kopiko sempat tergerus oleh Grup Kino yang mengeluarkan permen Kino Kopi, Kopiko dapat kembali ke pasar. Sebagai pionir, Kopiko mempunyai konsumen yang loyal karena produk ini adalah yang pertama kali masuk ke dalam pikiran masyarakat. Selain itu, posisi grup Kopiko juga sudah baik di pasar.

Mereka juga memiliki keunggulan di bidang teknologi, tim riset dan pengembangan, serta memiliki distributor yang kuat. Menurut Herman, ini merupakan keuntungan pionir. Keuntungan yang lainnya adalah mereka juga memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan brand lain yang hanya menjadi pengikut.

Adhi menambahkan, sejak pertama kali, Kopiko juga tidak pernah berubah. Mayora tidak memproduksi brand permen lain dan dengan strategi seperti itu, loyalitas dari konsumen Kopiko menjadi kuat. Ini sulit dilakukan perusahaan permen yang lain, kecuali mereka mampu membuat promosi yang leb ih kuat seperti apa yang dilakukan oleh Kopiko sekarang.

Menurut pengamatan Herman, promosi yang dilakukan Kopiko saat ini tidak lepas dari usaha untuk merangkul pasar yang lebih luas. Herman berharap bahwa Kopiko tak hanya menancap kuat di benak generasi terdahulu, tetapi juga brand Kopiko menjadi top of mind bagi generasi saat ini.

Ongkie mengatakan, Mayora terus berusaha mempertahankan posisi Kopiko di pasar. Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh Mayora. Pertama, mengganti mesin-mesin produksi dengan yang lebih besar dan lebih modern. Penggantian mesin merupakan salah satu bentuk efesiensi dari Kopiko.

Yang kedua, melakukan inovasi. Pada awal tahun 2010, Mayora mengeluarkan rasa yang baru, yaitu Kopiko Brown Coffe. Dengan gula aren sebagai pemanis, Kopiko baru yang memiliki berat 25 gram dengan harga Rp 1.000 per bungkus, diharapkan mampu memuaskan pasar internasional, sebab permen ini aman untuk kesehatan tubuh. Produk ini sekarang telah diekspor ke Malaysia dan beberapa negara lain di Asia.

Mayora menjual permen baru ini dengan harga yang lebih mahal karena produk ini menggunakan gula dalam negeri. Sistem perdagangan gula yang rumit menjadikan harga gula di dalam negeri lebih mahal jika dibandingkan pasar internasional. Itulah sebabnya, Kopiko termasuk permen premium di pasar internasional.

Yang ketiga, untuk mempertahankan pasar lokal dan mancanegara, Mayora selalu melakukan promosi di berbagai media, seperti iklan di media elektronik, cetak, dan billboard. Hal itu menyebabkan biaya promosi Mayora mengalami peningkatan pada kuartal III di tahun ini, yaitu mencapai Rp 425,66 miliar. Nilai ini naik hampir dua kali lipat dari nilai promosi pada periode sama di tahun 2009 yang mencapai Rp 217,67 miliar.

Untuk terus menjadi perusahaan lokal yang besar, Mayora akan terus melakukan perluasan pasar. Salah satu caranya adalah Mayora akan mengakuisisi perusahaan makanan serta minuman. Dengan serangkaian kegiatan tersebut, Mayora memiliki tujuan akhir sebagai raja ritel, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Nama: Fazlani
NIM: 1502025103
Kelas: 5C
Mata Kuliah: Branding & Komunikasi Pemasaran
Sumber: http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menjajakan-permen-kopi-sampai-ke-penjuru-dunia-1
Gambar: https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2016/12/31/7967781/7967781_01dc5c84-96b5-4bc4-9e08-2409bcfaeaf4_2048_0.jpg

Tidak ada komentar

Ads Place