PAPUA MENYAMAKAN SATU HARGA BBM, SUSAH NAMUN BISA PAPUA MENYAMAKAN SATU HARGA BBM, SUSAH NAMUN BISA Pengiriman bahan bakar minyak(BB...
PAPUA MENYAMAKAN SATU HARGA BBM, SUSAH NAMUN BISAPAPUA MENYAMAKAN SATU HARGA BBM, SUSAH NAMUN BISA 
Pengiriman bahan bakar minyak(BBM) di daerah Papua dan Papua Barat cenderung langka, dikarenakan letak geografis nya yang jauh dari kota-kota besar. Tetapi program yang dijalankan Pemerintahan Presiden Joko Widodo BBM satu harga pada 18 oktober 2016 yang lalu dapat ditentukan akan terlaksana di 158 daerah terpencil hingga tahun 2019. Program BBM satu harga yang dicanangkan ini untuk para penduduk sekarang yang berada di daerah terpencil sana mendapatkan premium dengan harga Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter, menyamakan harga bahan bakar minyak (BBM) di pulau jawa serta di pulau-pulau wilayah Indonesia lainnya. Sekiranya, harga BBM di daerah terpencil yang jauh dari ibu kota serta kota-kota besar lainnya mencapai puluhan ribu rupiah per liternya. Christian sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Lani Jaya mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan harga yang signifikan baik itu premium maupun solar di kabupaten lani jaya dengan daerah-daerah lainya. Christian membenarkan langsung karna beliau terjun kelapangan mengecek harga setiap premium dan solar dengan cara (sidak) inspeksi mendadak yang dilakukan bersama (disperindagkop) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi dengan pihak keamanan yang ada didaerah tersebut di Agen Penyalur Minyak Solar atau sering disebut (APMS). Kesimpulan yang dihasilkan dalam sidak itu APMS menjual premium dengan harga Rp 6.400/liter dan solar Rp 5.600/liter, artinya harga yang ditetapkan Pertamina tidak berbeda jauh dengan harga yang ditemukan dalam sidak. Tutur Christian.
Kuota Kurang Beliau menegaskan permainan harga BBM tidak ada di daerahnya, kerena harga sesuai dengan standar yang sudah berlaku bersama-sama dengan daerah lainnya. Permasalahan yang timbul adalah kuota BBM yang disalurkan oleh Pertamina kepada daerah Lani jaya kemungkinan masih kurang. selama sebulan premium yang diharapkan di Lani Jaya sebesar 75.000 liter sedangkan solar 10.000 liter. Namun kenyataan yang ditemui saat sidak ke tempat APMS ternyata setiap bulannya premium yang diterima hanya mendapatkan 30.000-35.000 liter dan 8.000 liter untuk solar. Inilah kenyataan yang didapat. Maka dari itu kami akan bertanya langsung kepada Pertamina, apa permasalahannya? Apakah pihak pertamina ke wamena, wamena ke tiom atau dimana letak permasalahannya. Karna jika soal harga, harga sudah sesuai dengan standarnya namun yang menjadi masalah di sini adalah kuota. tuturnya Kemudian, dalam satu hari pihak APMS Tiom melayani sekitar 480 mobil dan 300 sepeda motor, namun hal ini menjadi sebuah keanehan karena mobil yang ada di Lani Jaya tidak mencapai 480 unit. Nahloh mobil dari mana ini? Maka dari itu sekarang saya sedang menyuruh Anggota Satuan Lantas Polres dan Dinas Perhubungan untuk mengecek berapa sebenarnya jumlah mobil yang riil. ungkapnya Christian masih menuturkan, untuk jumlah sepeda motor sama juga seperti itu, di mana sepeda motor yang berada di ojek pangkalan hanya 40 unit saja, lalu ditambah dengan sepeda motor pribadi berkisar 120 unit. Sehingga jikalau kuota premium yang masuk 30.000 liter itu mencukupi, itu tidak menjadi sebuah masalah, namun yang menjadi permasalahan adalah sudah datang tapi masih tetap kurang. Apalagi APMS nya buka hanya hari senin lalu kamis nanti baru buka lagi. Maka dari itu kami akan mengatur soal itu. Itulah ujarnya Disinggung soal kemahalan BBM yang berwilayah di pegunungan dikarenakan masalah harga dalam pengiriman, Christian berpendapat bahwa saat ini harga pengiriman bukanlah suatu alasan yang harus dipermasalahkan toh Presiden Jokowi sendiri pun sudah meminta Pertamina untuk menanggung semua biaya dalam pendistribusian dari keuntungan yang didapatkan Pertamina selama ini. Jadi sesudah saya mengikuti perkembangan di mana biaya pengiriman semuanya dibebankan kepada Pertamina. Mereka (Pertamina) wajib menanggung tutur Presiden Jokowi karena mereka sudah cukup untung. Lalu untuk daerah Tiom sendiri tidak terlalu sulit karena BBM di kirim ke Jayapura dan diambil di Wamena, jarak tempuh dari wamena ke tiom sendiri sekitar 2 jam perjalanan. imbuhnya
Dari Tongkang Hingga Pesawat Pendistribusian BBM di daerah Papua dan Papua Barat terbukti sulit, salah satunya adalah kondisi geografis di tanah papua yang sulit dijangkau. Pertamina sudah melakukan berbagai cara pendistribusian dari mulai yang paling sederhana hingga cara yang cukup sulit untuk segera memenuhi keinginan masyarakat. Di pegunungan tengah Papua memiliki dua kabupaten, yaitu Kabupaten Puncak dan Pegunungan Bintang yang secara menyeluruh BBM diangkut menggunakan pesawat, dikarenakan akses perjalanan darat dikabupaten ini belum bisa terhubung. Tutur Taufikurachman manajer komunikasi dan hubungan masyarakat Pertamina daerah Maluku-papua. Beban untuk angkutan BBM di Papua dan Papua Barat kisaran angka Rp 2.350 per liter di daerah kabupaten yapen waropen, dan Rp 29.000 per liter untuk di daerah kabupaten pegunungan tengah papua. Sementara jumlah keperluan BBM di Papua hanya 4,23 persen dari jumlah kebutuhan oleh diesel PLN sebanyak 58 persen, lalu dari tambang digunakan 25 persen dan untuk perkebunan hanya 3 persen saja. Untuk memecahkan permasalahan pengiriman BBM yaitu dengan menggunakan pesawat Air AT-802. Pesawat yang hanya memilki badan yang kecil dan tak berpintu masuk ini mampu mengangkut 4000 liter dalam sekali penerbangan. Pertamina dengan terencana menyiapkan pesawat itu agar tidak ada lagi kesenjangan harga di bumi cendrawasih. Di Indonesia, pesawat Air AT-802 hanya ada dua unit saja yang diperuntukan untuk daerah Kalimantan dan papua dalam mendistribusikan BBM ke daerah pelosok-pelosok tersebut. Pesawat Air AT-802 ini khusus hanya dioperasikan oleh Pelita Air Service yang dimana perusahan ini adalah anak dari Pertamina. Dulunya pertamina air service sekarang berganti nama menjadi pelita air service ini merupakan perusahaan jasa penerbangan yang ada beberapa di perusahaan minyak di Indonesia, baik perusahaan domestik maupun perusahan asing. Pesawat pertanian bermesin turboprop yang bernama Air Tractor AT-802 ini memiliki sayap rendah (low wing) dan dapat dioperasikan juga sebagai pemadam kebakaran atau versi bersenjata. Pesawat ini terbang pertama kali diatas langit Amerika Serikat pada oktober 1990 dan di rancang oleh Air Tractor Inc. Akan ada Penambahan lima unit pesawat oleh pihak pertamina untuk dapat melayani perjalanan BBM ke Papua, Papua Barat, Maluku bagian utara, dan Kalimantan Utara. Berharap pada 2017 program menyatukan harga BBM satu nusantara dapat terlaksana.
Pendirian APMS Irib Dabi pemilik APMS Silfo Karya di Kabupaten Yalimo mengakui bahwa tidakalah mudah membangn APMS, terutama di daerah pegunungan tengah Papua. Beliau telah memulai pendirian APMS sejak tahun 2011 yang lalu dan baru bias melayani warga di yalimo sekitar September 2016 Dengan kepemilikan APMS Pertamina memprioritaskan anak asli bumi cendrawasih saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaannya. Di masa 2011 kebawah, memang APMS dikuasai oleh para pengusaha umum namun sejak 2011 keatas pertamina mencanangkan program agar anak asli papua lebih diprioritaskan dalam kepemilikan APMS. jelasnya Dia juga berkata tak banyak memiliki modal dalam pembuatan APMS, namun dengan tekad yang kuat serta keinginan dan kerja sama seluruh pihak, APMS ini dapat berdiri dan mulai beroperasi. Penggunaan kupon yang dilakukan untuk pembelian BBM bersubsididi kabupaten Yalimo. Semua sama menggunakan cara ini di seluruh kabupaten tengah papua. Agar hal ini memudahkan pendistribusian serta jatah BBM kepada warga setempat. 100 kupon disebar setiap harinya. Pengisian untuk motor maksimal adalah 5 liter dan untuk mobil mencapai 20 liter. Untuk harga tetap sama kok dengan harga yang diberikan resmi oleh pertamina. Ujar Irib Dabi penggunaan kupon dalam penyaluran BBM dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan BBM di Yalimo. Tak mungkin kan jika kami melayani hingga stok kosong. Daerah kami berada di pegunungan dan BBM hanya bias dibawa dengan pesawat. Pembagian kupon biasanya cenderung di pagi hari saat APMS baru saja buka dan untuk masyarakat yang memiliki kupon sajalah yang bias mendapatkan pembelian BBM. Arief wahyu sebagai sales Executif Retail Jayapura menjelaskan perjuangan pendirian APMS yang sulit mendapatkan izin dari pemerintah setempat di sejumlah kabupaten, sementara pertamina bekerja keras dan berusaha terus supaya putra bumi cendrawasih memiliki APMS agar kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi. Ini juga adalah prioritas Presiden Joko Widodo dalam harapannya menyamakan harga satu BBM dan kami sudah memulai pada bulan Agustus lalu, diawali dari Kabupaten Pegunungan Arfak, Puncak, Mamberamo tengah, Mamberamo raya, nduga dan Yalimo. tuturnya Lanjut Arif, tidak gampang untuk menyalurkan BBM sampai ke pelosok Papua. Arif mengarapkan kepada masyarakat setempat untuk mengawasi peredaran BBM disana. Ini menjadi salah satu dari penggerak perekonomian warga di daerah Yalimo dan saya sangat berharap kepada seluruh pihak dalam mengawasi pendistribusian BBM subsidi ini. Tuturnya. Nama : Ahmad Subhi Mubarak NIM : 1502025013 Kelas : 5A Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia Sumber : www.beritasatu.com/nasional/448855-bbm-satu-harga-di-papua-sulit-tetapi-bisa.htm Sumber Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYTwFSOYOhUs6vPfVwYp7VGv6P0DQR4ZWh7nD1ER9bRbtn_AyMEswtxCsUbw6KBAWo5DTviZgVB2fn9JWZnOIklLn_4VIvk1zuq071RaRdqdCVPlZGGku2e9-f9z3q9UaiHqBx0XKSgrAq/s1600/IMG_9906.JPG
Tidak ada komentar