Page Nav

HIDE

Ads Place

PP Muhammadiyah: Kalau Serangan AS Dibalas Rusia, Ujung ...

PP Muhammadiyah: Kalau Serangan AS Dibalas Rusia, Ujung ... AFP/LOUAI BESHARA Warga Suriah mengendari sepeda motor melintasi kawasan yang ru...

PP Muhammadiyah: Kalau Serangan AS Dibalas Rusia, Ujung ...

Warga Suriah mengendari sepeda motor melintasi kawasan yang rusak di kota Douma, Senin (16/4/2018).AFP/LOUAI BESHARA Warga Suriah mengendari sepeda motor melintasi kawasan yang rusak di kota Douma, Senin (16/4/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com â€" Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyoroti serangan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti khawatir, Suriah akan porak-poranda karena menjadi arena pertarungan negara-negara yang konflik kepentingan.

"Kalau serangan AS dan sekutu dibalas Rusia, Suriah akan menjadi ladang pertempuran kekuatan-kekuatan dunia . Ujung-ujungnya, Suriah hancur, Suriah musnah," ujar Mu'ti di kantornya, bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).

Apalagi, jika kekuatan lain ikut terlibat, seperti Iran, Irak, Yaman, atau Arab Saudi.

Baca juga: Serang Suriah, AS Pakai Misil Siluman Berharga Rp 19 Miliar Per Buah

"Iran misalnya. Selama ini mereka sudah jelas memiliki kedekatan dengan pemerintah Assad. Kalau Rusia nanti juga membawa sekutunya, lalu Irak akan ikut, kemudian Yaman juga. Ini akan menjadi persoalan yang serius," lanjut dia.

Kekhawatiran tersebut, kata Mu'ti, beralasan. Pasalnya, usai AS beserta sekutunya memborbardir Suriah, Rusia melontarkan pernyataan keras.

"Jika sudah begitu, maka apa yang dilakukan AS (menyerang Suriah) atas nama menyelamatkan rakyat justru yang terjadi yakni menyengsarakan rakyat Suriah juga," ujar Mu'ti.

Oleh sebab itu, Muhammadiyah mendorong Pemerintah Indonesia m enyerukan penyelesaian konflik kepentingan di tanah Suriah melalui jalur damai, bukan melalui kekerasan.

"Mari kita dorong transisi damai menuju Suriah yang sejahtera, damai, sekaligus bermartabat dengan mediasi PBB," ujar Mu'ti.

Baca juga: Rusia dan Suriah Dituduh Halangi Tim Pencari Fakta Masuki Douma

"Suriah merupakan salah satu negara yang menyimpan kekayaan peradaban umat manusia beserta agama-agama besar dunia. Perdamaian di Suriah adalah sebuah keniscayaan untuk menyelamatkan peradaban dunia," lanjut dia.

Diberitakan, Sabtu (14/42018), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesuksesan serangan militer AS, Inggris, dan Perancis kepada Suriah sehari sebelumnya.

"Sebuah serangan yang dilaksanakan dengan sempurna. Terima kasih untuk Perancis dan Inggris atas kebijakan dan kemampuan militer mereka yang luar biasa," kata Trump melalui akun Twitter-nya.

"Hasil operas i ini amat baik. Misi sudah terlaksana," lanjut dia.

Diketahui, serangan ini merupakan balasan atas serangan senjata kimia terhadap kelompok pemberontak di Douma, Ghouta Timur, sepekan sebelumnya. Serangan itu dilancarkan oleh rezim Bashar al-Assad.

Kompas TV Vladimir Putin akan kembali dilantik sebagai presiden pada Mei 2018.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Serangan Balasan AS ke Suriah

Berita Terkait

Dikritik atas Pernyataan Soal Suksesnya Misi di Suriah, Ini Kata Trump

Putin: Serangan Lanjutan ke Suriah Picu Kekacauan Internasional

Serang Suriah, AS Pakai Misil "Siluman" Berharga Rp 19 Miliar Sebuah

Rusia dan Suriah Dituduh Halangi Tim Pencari Fakta Masuki Douma

Turki Tegaskan Tidak Memihak dalam Krisis di Suriah

Terkini Lainnya

Demi Mereka yang Bertahan di Kampung Akuarium...

Demi Mereka yang Bertahan di Kampung Akuarium...

Megapolitan 18/04/2018, 06:58 WIB Kisah Tragis Sopir Truk Sempat Cengkeram Tangan Penolong Sebelum Tewas Tenggelam

Kisah Tragis Sopir Truk Sempat Cengkeram Tangan Penolong Sebelum Tewas Tenggelam

Regional 18/04/2018, 06:50 WIB 5 Berita Terpopuler: Tunggakan Listrik Rumah Fadli Zon hingga Jembatan Babat-Widang Ambruk

5 Berita Terpopuler: Tunggakan Listrik Rumah Fadli Zon hingga Jembatan Babat-Widang Ambruk

Nasional 18/04/2018, 06:44 WIB 'Presiden Jokowi Harus Melihat, Perkawinan Anak Sudah Darurat'

"Presiden Jokowi Harus Melihat, Perkawinan Anak Sudah Darurat"

Nasional 18/04/2018, 06:43 WIB Jembatan Widang-Babat Ambruk Saat Dilalui 3 Truk Beriringan

Jembatan Widang-B abat Ambruk Saat Dilalui 3 Truk Beriringan

Regional 18/04/2018, 06:39 WIB Dulu Kekurangan, Kini Pemprov DKI Kelebihan Blangko KTP Elektronik

Dulu Kekurangan, Kini Pemprov DKI Kelebihan Blangko KTP Elektronik

Megapolitan 18/04/2018, 06:38 WIB Hilang Setahun, Pria China Ditemukan Berkat Teknologi Pengenalan Wajah

Hilang Setahun, Pria China Ditemukan Berkat Teknologi Pengenalan Wajah

Internasional 18/04/2018, 06:37 WIB Dalam Sehari, 2 Pemotor Tewas karena Gagal Menyalip di Ungaran

Dalam Sehari, 2 Pemotor Tewas karena Gagal Menyalip di Ungaran

Regional 18/04/2018, 06:09 WIB Operator Mikrolet Tolak Besaran Tarif OK Otrip Tanah Abang yang Diusulkan

Operator Mikrolet Tolak Besaran Tarif OK Otrip Tanah Abang yang Diusulkan

Megapolitan 18/04/2018, 06:02 WIB Pelajar SMP dan Pacarnya Batal Menikah Pekan Ini gara-gara Camat

Pelajar SMP dan Pacarnya Batal Menikah Pekan Ini gara-gara Camat

Regional 18/04/2018, 06:00 WIB Arab Saudi Tegaskan Ingin Tempatkan Pasukannya di Suriah

Arab Saudi Tegaskan Ingin Tempatkan Pasukannya di Suriah

Internasional 18/04/2018, 05:07 WIB SBY Khawatir Serangan AS ke Suriah Bisa Buat Dunia 'Kiamat'

SBY Khawatir Serangan AS ke Suriah Bisa Buat Dunia "Kiamat"

Nasional 18/04/2018, 00:41 WIB PPP Ikhlas Kadernya Pindah ke PBB

PPP Ikhlas Kadernya Pindah ke PBB

Nasional 17/04/2018, 23:59 WIB Simpan 16 Paket Sabu di Bantal, Tiga Napi Lapas di Riau Kembali Diproses Polisi

Simpan 16 Paket Sabu di Bantal, Tiga Napi Lapas di Riau Kembali Diproses Polisi

Regional 17/04/2018, 23:58 W IB Kecewa dengan Romahurmuziy, Politisi PPP Gabung ke PBB

Kecewa dengan Romahurmuziy, Politisi PPP Gabung ke PBB

Nasional 17/04/2018, 23:55 WIB Load MoreSumber: Google News Indonesia | Koranmu Indonesia

Tidak ada komentar

Ads Place