Debat Bahasa Inggris hingga Tes Al Quran, Pengamat: Jangan Ada Upaya Pelemahan Salah Satu Paslon Pilpres 2019 Debat Bahasa Inggr...
Pilpres 2019
Debat Bahasa Inggris hingga Tes Al Quran, Pengamat: Jangan Ada Upaya Pelemahan Salah Satu PaslonDibanding menggunkan bahasa Inggris, Wawan Sobari justru mengusulkan ada lima bahasa yang wajib dikuasai oleh pasangan calon.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usulan debat pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 menggunakan bahasa Inggris dan tes Al Quran mendapatkan sorotan dari pengamat politik Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari.
Menurut Wawan Sobari usulan debat pasangan calon pada Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris tidak memiliki urgensi.
Dibanding menggunkan bahasa Inggris, Wawan Sobari justru mengusulkan ada lima bahasa yang wajib dikuasai oleh pasangan calon.
⢠HMI Cabang Kota Malang Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan DPRD, Ini Tuntutan yang Disuarakannya
"Kalau memang ingin debat menggunakan bahasa Inggris untuk urgensi internasional, kenapa tidak pakai bahasa lima bahasa," ujar tersebut, Jumat (14/9/2018).
"Karena bahasa internasional itu ada lima diantaranya Mandarin, Inggris, Spanyol, Perancis dan Arab," sambungnya.
Selain debat penggunaan bahasa Inggris, Wawan Sobari juga mengomentari soal adanya tes baca Al Quran pada Pilpres 2019.
⢠Hanguskan Bangunan Sekolah, Petugas Damkar Temukan Titik Api Kebakaran di SMPN 4 2 Surabaya
Sama seperti debat menggunakan bahasa Inggris, Ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial FISIP Universitas Brawijaya juga menilai tes baca Al Quran dinilai tidak memiliki urgensi.
Menurut Wawan Sobari, tes baca Al Quran tidak memiliki urgensi karena di Indonesia huruf sehari-hari yang dipakai adalah huruf latin.
"Patokan untuk buta huruf di Indonesia ini juga memakai huruf latin bukan huruf Arab," jelas Wawan.
⢠Jembatan Surabaya Ditutup, Wisatawan yang Berkunjung Mengaku Kecewa Tak Bisa Nikmati Liburan
Halaman selanjutnya 12
Tidak ada komentar