Page Nav

HIDE

Ads Place

Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis

Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis Home/ Berita/ Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis Mencegah I...

Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis

Home/ Berita/ Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis

03 Oktober 2018 08:31

Berita Lain

Dosen UMY Raih Prestasi Membanggakan di Thailand

03 Oktober 2018

Dosen UMRI Dampingi Nelayan Optimalkan Produksi Ikan Tangkapan

01 Oktober 2018

Mencegah Indonesia dari Ideologi Komunis

03 Oktober 2018

MUHAMMADIYAH.OR.ID, Banjarmasin--Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Banjarmasin Pada Senin (1/10) mengadakan “Diskusi Publik” tentang peristiwa 30 September di Aula Kampus I Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Rahmi Safitri, Sekretaris Umum PC IMM Kota Banjarmasin menyampaikan bahwa terlaksananya kegiatan diskusi publik ini untuk memberikan pemahaman sejarah kepada kader IMM di Kota Banjarmasin tentang perisiwa 30 September.

“Kegiatan ini untuk mengingat kembali peristiwa G30S/PKI tentang pengkhiatan besar bagi bangsa kita dengan terbunuhnya beberapa jendral. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini mampu menambah pengetahuan sejarah dan menguatkan kecintaan kita kepada ideologi pancasila,” katanya.

Terdapat dua pemateri, yakni Mayor CZI Tantra (KODIM 1007 Banjarmasin) dengan pembahasan “Bahaya Laten Komunis di Era Milenial” dan Am irullah Ketua Bidang Kader DPP IMM 2016-2018.

Mayor CZI Tantra menyampaikan, komunis adalah sebuah ideologi yang ada di Indonesia sejak 1926. Dengan adanya ideologi pancasila, PKI berusaha masuk dengan berbagai cara mempengaruhi para pemimpin Indonesia sehingga dipercaya sebagai partai.

“Mereka ingin mengganti ideologi pancasila dengan ideologi komunis yang pada puncaknya terjadi di tahun 1965. Hingga terbunuhlah 7 jendral yang memang notabennya jendral-jendral yang membenci PKI,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, kita harus menentang sebuah ideologi terlarang yaitu komunis, agar tidak muncul kembali di Indonesia. (nisa)

Kontributor: Muhammad Nasir

Sumber: Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Tidak ada komentar

Ads Place