Pesantren Mahasiswa Buya Hamka (RUSUNAWA UHAMKA) mengadakan kegiatan Muhadhoroh Akbar tahun ajar 2018/2019 dengan tema “Lestarikan Buda...
Pesantren Mahasiswa Buya Hamka (RUSUNAWA UHAMKA) mengadakan kegiatan Muhadhoroh Akbar tahun ajar 2018/2019 dengan tema “Lestarikan Budayamu, Kembangkan Bakatmu, untuk Merajut Indonesia Berkemajuan”.Auditorium Ahmad Dahlan, FKIP UHAMKA Jakarta Timur, Selasa, 25 Desember 2018.
Winda Teja sebagai ketua pelaksana melaporkan bahwa peserta kegiatan ini di hadiri oleh seluruh Santri Pesantren Buya Hamka, pimpinan, Staff Pembinaan dan tamu undangan, termasuk para alumni.
kegiatan ini diisi dengan penampilan-penampilan kreasi seni, dan bakat-bakat dari para santri, seperti penampilan pidato 5 bahasa, marawis, paduan suara, tari tradisional, drama, lenong, tari daerah, dan penampilan-penampilan pendukung lainnya.
kegiatan ini diisi dengan penampilan-penampilan kreasi seni, dan bakat-bakat dari para santri, seperti penampilan pidato 5 bahasa, marawis, paduan suara, tari tradisional, drama, lenong, tari daerah, dan penampilan-penampilan pendukung lainnya.
Mudir Pesantren Mahasiswa Buya Hamka UHAMKA yang sekaligus ketua MPK PWM DKI Jakarta, Dr. Irwan Baadilla., M.Pd menjelaskan dalam pidatonya bahwa, di era Revolusi Industri 4.0 seperti sekarang generasi muda mesti siap dalam merespon kemajuan zaman, jangan pula antipati dan harus mampu mengendalikan kemajuan ini, ambil positifnya jangan sampai terjebak dalam dimensi negatif Revolusi Industri 4.0.ungkapnya
“Di zaman serba canggih seperti sekarang, kemampuan verbal; pengetahuan dan keterampilan bukan lagi menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena hal itu hanya bagian dari upaya refleksi manusia, seiring perkembangan kognitifnya dalam upaya merespon perkembangan zaman. Lanjutnya
Justru yang terpenting adalah kemampuan Insting, kemampuan ini merupakan kemampuan diluar rasionalitas manusia. Kemampuan ini juga merupakan semangat dari Man Jadda Wa Jadda, atau dalam teori nilai dalam pendidikan sering disebut nilai-nilai kejuangan. Sederhananya apa yang saudara cita-citakan yakinlah itu akan terwujud, tentunya dengan kerja keras dan kerja cerdas,” ungkap Irwan.
Justru yang terpenting adalah kemampuan Insting, kemampuan ini merupakan kemampuan diluar rasionalitas manusia. Kemampuan ini juga merupakan semangat dari Man Jadda Wa Jadda, atau dalam teori nilai dalam pendidikan sering disebut nilai-nilai kejuangan. Sederhananya apa yang saudara cita-citakan yakinlah itu akan terwujud, tentunya dengan kerja keras dan kerja cerdas,” ungkap Irwan.
Irwan juga menambahkan bahwa jika merujuk pada tema, dalam proposisi Islam mesti hati-hati dalam menerjemahkan istilah budaya. Jangan sampai tertukar, yang benar itu budayanya yang harus masuk dalam bingkai Islam, bukan sebaliknya Islam yang dibungkus dalam bingkai budaya, itu keliru.
“ Semoga kegiatan ini mampu melahirkan santri-santri yang bukan hanya mumpuni dalam konteks verbal, juga instingnya berkemajuan. Kuncinya kuatkan niat, teguhkan diri, dan pastikan saudara sekalian berhasil.,” pungkasnya
Tidak ada komentar