Page Nav

HIDE

Ads Place

Pelatihan Pembuatan Sabun dari Pepaya dan Minyak Zaitun

Semua orang pasti sudah familiar dengan sebuah produk kesehatan yang mampu menghasilkan buih buih kecil nan lucu Dan cantik. Produk terse...


Semua orang pasti sudah familiar dengan sebuah produk kesehatan yang mampu menghasilkan buih buih kecil nan lucu Dan cantik. Produk tersebut dikenal dengan sabun. Saat ini sabun sudah bukan barang asing lagi bagi semua orang baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi, tidak semua dapat membuat sabun. Hal yang menjadi kendala bukanlah repot, biaya, atau pun tidak ada waktu. Melainkan, ketidaktahuan masyarakat tentang bagaimana sabun itu dibuat.

Pada awal bulan Agustus 2019, sekelompok Tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa dari Fakultas Farmasi Dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) melakukan suatu pelatihan pembuatan sabun yang mudah dan murah namun memiliki manfaat bagi kesehatan kulit, khususnya wajah, serta aman. Tim tersebut melatih para siswi Di SMK MUHAMMADIYAH 02 TANGERANG SELATAN, Banten. Kegiatan tersebut diikuti oleh 70 siswi dengan berbagai jurusan dan tingkat. Para siswi sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan mereka dapat membuat sabun secara mandiri setelah mengikuti kegiatan tersebut.

Pelatihan tersebut diawali oleh pemberian pengetahuan mengenai bagaimana karakteristik kulit yang sehat dan cara menjaga kesehatan kulit, manfaat sabun, dan manfaat beberapa bahan alam yang digunakan pada pelatihan tersebut untuk membuat sabun, yaitu minyak zaitun dan buah pepaya. "Masyarakat sudah mengetahui manfaat minyak zaitun, akan tetapi masih sedikit yang mengetahui manfaat buah pepaya bagi kulit. Kenyataannya, buah ini sangat mudah dijumpai di Indonesia, oleh sebab itu, Kami ingin membagi pengetahuan tentang manfaat buah pepaya bagi kesehatan kulit, khususnya wajah. Selain itu, Kami juga ingin memberi keterampilan kepada para remaja putri ini untuk dapat membuat sabun wajah yang aman, sehat, alami dan murah" papar ibu Fitriani saat ditanyakan alasan mengadakan pelatihan tersebut.

"Proses pembuatan sabun sangatlah mudah,yaitu hanyalah mencampurkan suatu senyawa asam lemak dengan suatu bahan yang bersifat basa. Reaksi ini dikenal dengan saponifikasi. Reaksi ini akan menghasilkan sabun dan gliserin. Yang menarik adalah reaksi saponifikasi tidak menghasilkan sabun yang memiliki buih (busa sabun) dalam jumlah banyak. Buih yang muncul pada sabun yang banyak beredar di pasaran adalah akibat adanya penambahan detergent saat produksi sabun." tambah ibu Fitri Yuniarti sebagai  salah satu anggota tim. Pada pelatihan tersebut, para siswi dilatih membuat sabun dengan mencampur minyak kelapa dan soda api (NaOH). Minyak kelapa merupakan senyawa asam lemak, sedangkan NaOH adalah senyawa basa. Selain itu, bahan tambahan lain yang digunakan adalah daging buah pepaya yang telah dihaluskan dan minyak zaitun. "Buah pepaya sangat baik untuk kulit dikarenakan kandungan enzim papain dan alpha-hydroxy acid (AHA) alami," tambahnya.

Selain bahan-bahan pembuatan sabun yang mudah, peralatan yang digunakan pun juga sangat sederhana dan sering dijumpai sebagai peralatan rumah tangga, yaitu blender, saringan teh, dan cetakan agar. Adapun proses diawali dengan mencampurkan soda api dengan air, dilanjutkan dengan mencampur minyak kelapa, minyak zaitun, buah pepaya yang sudah dihaluskan dengan larutan soda api. Proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan blender dan setelah tercampur rata, campuran tersebut dituang ke dalam cetakan agar hingga mengeras.

"Saat proses produksi yang harus sangat diperhatikan adalah saat proses pencampuran soda api dengan air. Cara yang terbaik dan aman adalah dengan memasukkan soda api sedikit demi sedikit ke dalam air. Jika terbalik, maka akan berbahaya bagi kulit dan pernapasan, dikarenakan soda api memiliki sifat korosif. Selain itu, akan lebih aman jika saat mencampur soda api kulit tangan menggunakan sarung tangan dan hidung ditutupi masker," jelas ibu Fitri Yuniarti saat ada pertanyaan dari salah seorang siswi yang menjadi peserta pelatihan tentang tingkat keamanan soda api.
Pelatihan berlangsung sangat menarik dan interaktif, hal ini terlihat dari adanya beberapa siswi perwakilan tiap tingkat menjadi volunteer saat dilakukannya demo pembuatan sabun. Selain itu, berbagai pertanyaan, selain keamanan soda api, juga dilontarkan dari para siswi. Hal Yang paling mengesankan adalah adanya keinginan bagi para siswi untuk memiliki sabun pepaya tersebut yang terlihat dari antusias mereka saat dibagikan produk hasil demo.

Penulis : Wahyu Hidayati (Dosen Fakultas Farmasi Dan Sains, UHAMKA)

Tidak ada komentar

Ads Place