Bromo merupakan tempat wisata yang menarik dan unik. Gunung Bromo...
Bromo merupakan tempat wisata yang menarik dan unik. Gunung Bromo termasukbagian dari taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di sebelah timur dari objek wisata malang dan sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu tempat liburan terbaik di daerah Jawa Timur, karena pesona keindahan dan daya tarik yang sangat bagus. Nama Bromo sendiri berasal dari bahasa sansekerta dari asal kata "Brahma" yaitu dewa utama dalam agama Hindu.
Asli penduduk bromo adalah suku tengger, Bromo diyakini sebagai gunung yang suci. Masyarakat setahun sekali mengadakan upacara adat yang disebut upacara Kasado Tengger. Upacara dilakukan disebuah pura berada di lautan pasir di bawah kaki gunung bromo bernama Pura Luhur Poten terletak di sebelah utara.
Pada zaman dahulu ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah, penduduk bumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian, yang pertama menuju gunung Bromo, kedua menuju Bali. Kedua tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu menganut kepercayaan agama Hindu. Alasan kenapa di kawasan Gunung Bromo disebut Suku Tengger, Tengger berasal dari legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul Tengger. Kata "Teng" berasal dari akhiran nama Roro An-" teng" dan kata"ger" berasal dari akhiran nama dari Joko Se-"ger". Kata Tengger dapat diartikan juga Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral tinggi, atau simbol perdamaian abadi. Dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma.
Pasangan Roro Anteng dan Joko Seger hidup makmur bersama masyarakat suku Tengger, singkat cerita sang penguasa tidak merasa bahagia, karena pasangan Roro Anteng dan Joko Seger tak urung dikaruniai keturunan. Kemudian pasangan Roro Anteng dan Joko Seger bersemedi memohon kepada Sang Pencipta agar diberikan keturunan. Namun bisikan gaib datang, yang menyatakan bahwa jika permintaan mereka ingin dikabulkan maka anak bungsu mereka harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo dan mereka menyanggupi. Setelah mereka memiliki beberapa anak, naluri sebagai orangtua yang tidak rela mengorbankan anaknya sendiri. Pasangan Roro Anteng dan Joko Seger mengingkari janjinya sehingga membuat Dewa marah sehingga mendatangkan malapetaka. Gunung Bromo menyemburkan apinya, bersamaan dengan kejadian itu anak bungsu pasangan Roro Anteng dan Joko Seger lenyap terbawa api dan masuk ke kawah Gunung Bromo lalu terdengar suara gaib "Saudaraku yang kucintai, aku telah dikorbankan oleh orangtua kita dan Hyang Widi menyelamatkan kalian semua. Hiduplah damai dan tentaram, sembahlah Syah Hyang Widi. Aku ingatkan kalian agar setiap bulan Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji berupa hasil bumi kemudian dipersembahkan kepada Hyang Widi asa di kawah Gunung Bromo", dan upacara tersebut tetap terlaksana sampai saat ini.
Penulis Alif Putri Cahyarani, Dhena Delviana Aulia, Dr. H. Sukardi, M.Pd
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr. HAMKA
Tidak ada komentar