Universitas Muhammadiyah Prof.DR. Hamka (UHAMKA) bekerjasama dengan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere me...
Universitas Muhammadiyah Prof.DR. Hamka (UHAMKA) bekerjasama dengan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Maumere menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Penguatan SIkap Multikulturalisme Melalui Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Sikka pada bulan Agustus 2019 di Kampus IKIP Muhammadiyah Maumere Provinsi Nusatenggara Timur.
Seminar Nasional ini diselenggarakan untuk menutup rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat, ini sangat menarik dan membuat banyak pihak ikut berkontribusi. Seperti yang terlihat pada kegiatan tersebut hadir perwakilan Guru dan mahasiswa serta tokoh masyarakat dan para pakar kebudayaan yang ada di Kabupaten Sikka.
Romanus Woga wakil Bupati Sikka dan memberikan apresiasi kepada berbagai kalangan yang sudah ikut memperdulikan wilayahnya, bahkan diangkat sebagai salah sau bahan pembelajaran. Karena budaya lambat laun akan hilang bila tidak diwariskan kepada anak cucu yang senan tiasa bangga dan suka dengan budaya yang dimiliki . ungkapnya Saat membuka acara.
Ibu dan Bapak guru sebagai salah satu ujung tombak untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya yang dimiliki Kabupaen Sikka ini, saya harap dapat mengintegrasikan nilai – nilai kearifan lokal yang ada dalam proses pembelajaran, khususnya di pelajaran IPS. Ungkapnya
Hal yang sama juga disampaikan oleh Rodja Abdul Natsir, M.Pd., rektor IKIP Muhammadiyah Maumere yang merasa senang telah dijadikan mitra dalam kegiatan ini. Karena melalui kegiatan ini kami juga dapat belajar untuk mempersiapkan calon guru yang tepat sasaran saat nanti telah lulus dan menjadi guru dimanapun.Ucapnya
untuk Memperkenalkan Budaya Saya juga selalu menggunakan pakaian adat pria Sikka setiap kegiatan kegiatan penting seperti pada hari ini.
Sementara itu Prof. Dr. Suswandari salah satu penggagas kegiatan ini mengungkapkan bahwa, Kolaborasi kegiatan ini sangat tepat untuk meningkatkan sikap multikulturalisme yang akan dibangun oleh para siswa. Sehingga sebelum ditanamkan kepada siswa, guru juga harus terlebih dahulu memahaminya,
Suswandari juga merasa sangat senang menjadi salah satu narasumber dikegiatan ini, karena anak muda saat ini sudah mulai banyak yang melupakan adat yang dimiliki wilayahnya. Sehingga terkadang tidak menghargai apa yang dikatakan orang tuanya, meski hal tersebut merupakan salah satu nilai nilai penting. Ungkapnya