Page Nav

HIDE

Update

latest

KKN Tematik ala Mahasiswa Pendidikan Matematika di DKI dan Banten

KKNT  Koranmu Indonesia - Sejak awal tahun 2020, Indonesia digemparkan dengan munculnya Coronavirus Disease (COVID-19). Hal ini juga berdamp...

KKNT 
Koranmu Indonesia - Sejak awal tahun 2020, Indonesia digemparkan dengan munculnya Coronavirus Disease (COVID-19). Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan yang mengharuskan seluruh kegiatan dilakukan secara online. Namun, itu semua tidak menghalangi mahasiswa untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik . Hal ini disampaikan Nanda Oski Septiyani Mahasiswa Pendidikan Matematika UHAMKA dalam Pers Rillis yang diterima www.koranmu.com pada Selasa (02/03) 
Kegiatan KKN yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2021 hingga 3 Maret 2021 ini beranggotakan Nanda Oski Septiyani, Dwita Widyastuti, Syafsilaroza Octaria dan Siti Anisa Maesaroh dari mahasiswa Pendidikan Matematika UHAMKA semester 7 dan dan dibimbing oleh  Ayu Faradillah, M.Pd. dosen pendamping lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan jumlah peserta KKN sebanyak satu hingga lima orang dan dilaksanakan di beberapa wilayah yaitu di DKI Jakarta dan Banten. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pendampingan belajar, ibadah, kreativitas, analisis kebutuhan belajar keluarga atau masyarakat, dan literasi numerasi.Tulis Nanda Oski

Pada pendampingan belajar, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu mengulas materi pelajaran sekolah dan menyelesaikan soal matematika. Selanjutnya, mahasiswa juga melakukan pendampingan ibadah. Adapun hal-hal yang dilakukan adalah membaca Al-Quran, mempelajari hukum tajwid, menghafal surat-surat pendek, dan menghafal doa harian. Untuk  kegiatan membaca Al-Quran selalu dilakukan sebelum memulai rangkaian aktivitas dan tidak lupa untuk mempelajari hukum tajwidnya.Biasanya kegiatan menghafal surat-surat pendek dilakukan setelah selesai shalat maghrib dan untuk doa harian biasanya dilaksanakan setelah pembelajaran. Sambungnya

Lebih lanjut Nanda menyampaikan bahwa  ada kegiatan lain yaitu pendampingan kreativitas pada anak. Kegiatan ini memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar untuk membuat suatu barang yang berguna, seperti membuat bros dan penghapus papan tulis dari kain flaner, membuat bingkai foto dan tempat alat tulis dari stik es krim, membuat pot tanaman dari botol air mineral, dan juga membuat gantungan kunci dari kardus.

Berikutnya ada kegiatan literasi dan numerasi, yang mana pada materi ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Mulai dari membaca, berhitung, menggambar, mewarnai serta bermain games matematika. Biasanya kegiatan membaca, berhitung, menggambar, dan mewarnai diikuti oleh anak usia dini, sedangkan untuk games biasanya diikuti oleh anak yang beranjak remaja. Untuk kegiatan menggambar, salah satunya adalah menggambar poster terkait Covid-19 sedangkan untuk games matematika peserta didik memainkan monopoli matematika dan ular tangga matematika.

“Dengan adanya kegiatan KKN ini, saya mendapatkan ilmu, bisa menggambar, mewarnai dan membuat berbagai kerajinan dari barang yang ada disekitar,” ujar Syahra Azkia Salah satu peserta Kegiatan saat dimintai testimoninya terkait kegiatan ini. 
 
Peserta lain yang bernama Sri Wahyuni  mengatakan,“Kegiatan KKN ini mengisi waktu luang saya”.  Karena pada pendampingan kreativitas dilakukan juga eksperimen memasak, misalnya membuat es krim dengan cara alami yaitu mencampurkan es batu dan garam.


Untuk analisis terkait kebutuhan belajar siswa, keluarga, ataupun masyarakat. “Hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran daring adalah kurangnya penjelasan dari guru. Sehingga anak saya kurang memahami materi yang diajarkan,” ujar ibu Novi, salah satu wali murid. 

 Dalam Rillis ini dituliskan juga data yang diperoleh peserta KKN tematik ini , proses pembelajaran daring ini berdampak pada kurangnya pemahaman materi pada siswa, yang dipengaruhi beberapa faktor salah satunya kurangnya penjelasan materi dari guru mata pelajaran. 

Selain itu, pada kegiatan analisis terkait kebutuhan masyarakat para peserta didik mengikuti perkumpulan ibu-ibu kader JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik-Jentik). JUMANTIK bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar untuk menerapkan 3M, yaitu menguras penampungan air, menutup penampungan air yang terbuka, mengubur peralatan yang tidak dipakai. Pada kegiatan JUMANTIK juga terdapat penyuluhan untuk menerapkan 5M di masa pandemi dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. 

Kontributor berita: Nanda Oski Septiyani

Tidak ada komentar