Page Nav

HIDE

Update

latest

Pengenalan Pengelolaan Sampah Bagi Siswa SD

Pelatihan pengolahan Sampah Koranmu Indonesia - Tim Pengabdian UHAMKA yang terdiri atas para  dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sain...

Pelatihan pengolahan Sampah

Koranmu Indonesia - Tim Pengabdian UHAMKA yang terdiri atas para  dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.  HAMKA bekerjasama dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu Lentera Ilmu (SDIT Lentera Ilmu yang  berada di wilayah Ranting MuhammadiyahPanunggangan Utara. Menyelenggarakan Pengenalan Pengelolaan Sampah Dengan Baik dan Benar Kapada Siswa  Sekolah Dasar  pada tanggal 5 Juli 2020.

Tim PKM terdiri dari Dra. Fitriani, M.Si. 
 Wahyu Hidayati, S.Si., M.Biomed Fitri Yuniarti, M.Si  Siti Rahma Vifih Dwi Anggraeni Sehubungan dengan  diberlakukannya Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) oleh pihak mitra terkait adanya wabah  pandemic COVID-19 di Indonesia, maka kegiatan pengabdian dilakukan secara daring  melalui pemberian tutorial melalui video pengelolaan sampah anorganik yang telah diunggah  di Youtube  Metode edukasi yang digunakan adalah metode interaktif dengan  menggunakan media elektronik (LCD) dan pemberian teknik pengolahan sampah menjadi  produk yang mudah dilakukan oleh siswa SD.


Dra. Fitriani, M.Si. Ketua Tim PKM menyampaikan bahwa Sampah telah menjadi permasalahan utama di berbagai negara , tidak terkecuali negara  maju. Akan tetapi, negara maju memiliki suatu manajemen Pengelolaan yang sudah sangat baik  dan sudah terciptanya kesadaran pada masyarakat untuk melakukan pemilahan dan daur ulang  sampah. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di negara berkembang . khususnya di Indonesia.ungkapnya

  Di Indonesia, manajemen sampah kurang terkelola dengan baik yang dapat terlihat dari tidak  dilakukannya pemilahan sampah di Tempat Pembuangan akhir (TPA) yang ada di Indonesia.  Selain itu masih sangat minimnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemilihan sampah  akibat tidak adanya edukasi pemerintah yang gencar ke segala lapisan masyarakat. Hal ini  tercermin dari hanya adanya satu tempat sampah pada setiap tempat tinggal, masih banyaknya  warga yang membuang sampah sembarangan (khususnya sampah plastic, puntung rokok, dan batang lidi). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada seluruh  lapisan masyarakat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah. Sambungnya

Sekolah merupakan tempat  terbaik untuk menanamkan nilai luhur kehidupan tidak terkecuali penanganan sampah. Jika pihak  sekolah sudah dapat memberikan edukasi yang baik kepada siswa mengenai sampah dan  membiasakan kebiasaan baik membuang sampah di tempat sampah, maka para siswa akan  mampu menerapkan hal baik tersebut di rumah. Selain itu, pengenalan sampah tidak hanya dilakukan dengan memberikan informasi  tentang jenis sampah, Namun juga perlu diinformasikan bahwa ada beberapa jenis sampah yang  dapat diolah dan dijadikan produk yang bermanfaat dan dapat menjadi suatu barang yang layak  untuk diperjualbelikan. 

Sampah yang dapat dijadikan barang bernilai jual antara lain gelas  plastic dan kardus. Dengan teknik pengolahan yang baik maka kedua jenis sampah anorganik  tersebut dapat menjadi barang bermanfaat dan bernilai jual. Mengingat pihak mitra adalah siswa kelas 5 SD, maka pelatihan hanya mengajarkan  tentang pembuatan tempat penyimpanan multifungsi, figura foto, dan pembatas buku. Hal ini  dikarenakan siswa kelas 5 masih memiliki kemampuan terbatas dalam menggunakan beberapa  peralatan sehingga kami hanya memperkenalkan 3 produk olahan kardus dan gelas plastic. Pungkasnya







Tidak ada komentar