Penyuluhan bagi Siswa UBS Jonggol Dosen UHAMKA Memberikan Penyuluhan Bagi Siswa SMP-SMA Saintek Uhamka Boarding School (UBS) Jonggol Jawa...
![]() |
Penyuluhan bagi Siswa UBS Jonggol |
Dosen UHAMKA Memberikan Penyuluhan Bagi Siswa SMP-SMA Saintek Uhamka Boarding School (UBS) Jonggol Jawa Barat dalam rangka Meminimalisir Pernikahan Dini, yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat FKIP Uhamka, pada tanggal 2 Agustus dan 23 Agustus 2022 di SMP-SMA Saintek Uhamka Jonggol Bogor Jawa Barat.
Ada beberapa narasumber dari kalangan Dosen yang ikut terlibat yaitu Dr. Heni Ani Nuraeni, MA dan Rizki Amrillah , M.ed. dan Dra Sulistyawaty ketiganya adalah dosen fkip Uhamka.
Heni menyoroti fenomena nikah dini yang terjadi di Indonesia khususnya di daerah bogor. Nikah dini seharusnya tidak tidak terjadi apabila siswa atau anak usia di bawah 16 tahun memahami tentang hakikat pernikahan dan tujuan pernikahan.
Penyebab meningkatnya angka perkawinan pada anak ( pernikahan dini) diantaranya pertama, pergaulan bebas yang menyebabkan hamil di luar nikah, kedua menghindari perzinahan (hubungan suami istri yang dilakukan di luar nikah). ketiga factor ekonomi, keempat, factor media masa dan factor pendidikan yang rendah. Demikian benang merah acara penyuluhan siswa SMP-SMA Saintek Uhamka.
Rizki Amrillah menyoroti tentang dampak nikah dini dilihat dari aspek psikologi. Beliau mengatakan bahwa nikah dini tidak hanya mengalami gangguan fisik, akan tetapi mengalami gangguan mental dan psikis. Hal ini berisiko lebih tinggi terjadi pada perempuan.
Risikonya adalah gangguan mental seperti kecemasan dan defresi. Adapun Sulis menjelaskan dari sisi sosial, beliau mengatakan pernikahan dini tidak hanya berdampak pada psikologis akan tetapi berdampak pada sisi sosial. Pernikahan dini bisa merampas masa remaja khususnya bagi perempuan itu sendiri. Masa muda seharusnya dipenuhi oleh bermain dan belajar untuk mencapai masa depan dan kemampuan finansial yang lebih baik, namun ditukar dengan beban mengurus anak dan rumah tangga.
Acara ini terselenggara sebagai bagian kegiatan pengabdian masyarakat. dengan mendatangi sekolah untuk memberikan peyuluhan dalam bentuk edukasi terhadap siswa di sekolah,.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan tersebut siswa SMP-SMA merasa senang tambah wawasan. Kepala sekolah dan gur-gurunya merasa senang. Tim berharap sekolah ini tidak ada yang melakukan nikah dini.
Tidak ada komentar