Page Nav

HIDE

Ads Place

Sambut Muharram, Diabetisi RSI Pondok Kopi diajak Keloa Gula Darah Secara Mandiri

Edukasi cek gula darah Secara Mandiri Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FIKES UHAMK...

Edukasi cek gula darah Secara Mandiri
Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (FIKES UHAMKA) melakukan  kegiatan edukasi dan cek gula darah gratis  pada Jum’at (29/7/2022) di Masjid Baitul Syifa Pondok Kopi Jakarta Timur. 

“Edukasi Gizi untuk Diabetisi yang Mandiri” merupakan tajuk dari kegiatan yang dihadiri komunitas Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) serta pasien rawat jalan penyakit dalam RSIJ Pondok Kopi. Ketua PERSADIA sekaligus dokter RSIJ Pondok Kopi, dr. Hj. Khomimah, SpPD, KEMD memberikan sambutannya. “Kegiatan edukasi ini tidak hanya membantu Diabetisi memahami tentang Diabetes Mellitu (DM) dan pengelolaannya tetapi yang hadir di sini bisa menularkan informasi kepada keluarga dan kerabat agar terhindar dari DM”, ungkap dr. Khommimah.


Video Apa itu DM atau Kencing Manis? diputarkan pada sesi pertama oleh Elia Nur’Ayunin, SKM, MKM, Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat. Video berdurasi 6 menit menggambarkan tentang perubahan kondisi tubuh pada DM, tanda dan gejala, berbagai tipe DM, faktor risiko, komplikasi, serta pengelolaan DM. “Dengan video ini, diharapkan bapak atau ibu lebih memahami dan menyebarluaskan informasi dengan mudah agar terhindar dari penyakit DM serta pengelolaan DM di rumah”, ujar Elia.

Pemaparan singkat tentang Pahami Kondisi DM, Kelola Glukosa Darah oleh Dosen Prodi Gizi, Nursyifa Rahma Maulida, M.Gizi menjadi kelanjutan dari acara. Peserta yang sebagian besar lansia menanggapi dengan antusias materi mengenai jenis karbohidrat kompleks dan sederhana serta fungsi insulin dan glukosa. “Teh manis, martabak manis, dan kue mengandung karbohidrat sederhana yaitu gula pasir sebagai salah satu bahan dari makanan tersebut. Jika ini dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat membuat kerja insulin lebih berat dan berisiko DM”, ungkap Syifa.

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi penyakit ini dapat ditangani dan dikontrol. Artinya, Diabetisi perlu mempertahankan kadar gula darah dalam kondisi normal agar terhidar dari komplikasi lanjutan seperti kondisi ketoasidosis, penyakit stroke, jantung koroner, ginjal, dan lainnya. Hal inilah yang menjadi alasan kegiatan edukasi ini dilakukan oleh tim untuk membantu diabetisi dapat memahami kondisi serta faktor risiko untuk mengontrol kadar gula darah secara mandiri.

Gunarti Yahya DCN, MM, RD, sebagai pemateri pada sesi terakhir menyampaikan materi Komplikasi DM dan Pengelolaan DM. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta, salah satunya mengenai faktor risiko pada DM seperti keturunan dan kelebihan berat badan. Salah satu jawaban Gunarti dan menjadi pesan kunci yang penting, “Jika kedua orangtua mengidap DM, anak bisa jadi berisiko untuk DM. Bukan hanya karena genetik tetapi pola kebiasaan makan yang juga diturunkan oleh orangtuanya sehingga terkena DM. Tetapi dengan pola hidup yang baik yaitu menjaga berat badan, mengatur pola makan yang sehat, serta melakukan aktivitas fisik yang rutin sejak dini, bukan tidak mungkin untuk bisa terhidar dari risiko terkena penyakit Diabetes”, jelasnya dalam sesi tanya jawab.

Mahasiswa FIKES UHAMKA menciptakan jargon untuk memeriahkan acara. Isi jargon dibuat sebagai pesan kunci agar mudah diingat oleh peserta yaitu “Cegah Diabetes secara mandiri dengan 3J: Jaga Tensi Darah, Jaga Gula Darah, Jaga Asupan Karbohidrat untuk Hidup Sehat Lebih Baik”. Acara lebih semarak karena peserta berlomba untuk menyerukan jargon kembali dan membawa pulang hadiah.

Menjaga kadar gula darah Diabetisi merupakan salah satu pilar pengelolaan DM selain pilar lain diantaranya, menjaga berat badan, mengelola pola makan dan mengatur asupan karbohdirat, serta menjaga aktivitas fisik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Banyak penelitian menyebutkan bahwa penderita diabetes dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi serta kunci utama hidup sehat dengan diabetes.

“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. Kami Diabetisi juga semakin paham dari video dan penjelasan yang dipaparkan tentang bagaimana mengelola kadar gula darah”, ucap peserta pada kegiatan pengabdian masyarakat FIKES UHAMKA.

Tidak ada komentar

Ads Place