Page Nav

HIDE

Ads Place

Banjir Iklan Meikarta

Banjir Iklan Meikarta ‘Bawa aku pergi dari sini… Aku ingin pindah ke Meikarta’ merupakan tagline dari iklan Meikarta. Untuk diketa...

Banjir Iklan Meikarta

‘Bawa aku pergi dari sini… Aku ingin pindah ke Meikarta’ merupakan tagline dari iklan Meikarta. Untuk diketahui, Meikarta mengeluarkan banyak biaya yaitu sebanyak biaya Rp 700 juta yang digunakan untuk biaya tenaga pemasaran proyek Meikarta. Tetapi, untuk biaya iklan menggunakan biaya diluar pembiayaan tenaga pemasaran proyek. Sekarang, iklan meikarta banyak tepampang di papan iklan di daerah Jakarta, iklan Meikarta sangat mudah ditemukan di berbagai media massa. Iklan Meikarta telah rajin beriklan kurang lebih di lima koran nasional di Indonesia. Lambang ‘M’ dari Meikarta setiap harinya terpampang minimal satu halaman penuh di halaman koran nasional. Misalnya, jika memasang iklan di koran nasional dengan harga kisaran Rp 90 juta sampai Rp 140 juta per halaman tiap harinya, maka biaya yang dikeluarkan Meikarta untuk beriklan di koran nasional mencapai Rp 450 juta sampai Rp 700 juta tiap harinya di 5 koran nasional atau RP 13,5 miliar sampai Rp 21 miliar untuk tiap bulannya. Jika Lippo giat memasarkan merek-nya per awal bulan Juli, kemungkinan biaya iklan Meikarta di koran nasional sekarang atau sekitar 2,5 bulan sudah mencapai Rp 33,75 miliar sampai Rp 52,5 miliar. Ini baru biaya yang diperkiraan saja. Pengiklanan di media cetak tidak memperhatikan kontrak iklan eksklusif oleh media dengan Lippo Group. Pada beberapa koran nasional sering pemuatan iklan Meikarta tidak hanya pada satu halaman tetapi lima halaman dalam satu terbitan koran dan ini berlangsung dalam beberapa hari. Tulus mengatakan bahwa kegiatan periklanan, promosi, dan pemasaran yang sangat kuat, penataan kembali, dan tertata, mungkin akan menarik pelanggan untuk bernegosiasi oleh Meikarta dan akan memesan proyek ini. Ia mengatakan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) keberatan dengan media cetak karena 30% topik yang diberitakan di dalam koran nasional adalah proyek Lippo Group yaitu iklan Meikarta. Tidak hanya itu, Ia juga mengatakan dengan harga yang dapat dibeli masyarakat perkotaan yaitu dengan kisaran Rp 127 jutaan,  kemungkinan sekitar 20 ribu konsumen telah bernegosiasi dalam pemesanan proyek Lippo Group yaitu Meikarta. Menurut data Adstensity, melalui iklan di berbagai stasiun televisi biaya yang jauh lebih tinggi akan dikeluarkan Lippo Group untuk menaikkan nama Meikarta. Meikarta akan menghabiskan Rp44,3 miliar dalam waktu seminggu yaitu 4 sampai 10 September, dan itu hanya untuk biaya iklan di stasiun televisi dan itu belum termasuk biaya iklan di media lainnya. Biaya iklan diberikan kepada 10 stasiun televisi nasional yaitu Trans TV, TV One, SCTV, RCTI, MNC TV,ANTV, Indosiar, Metro TV, Kompas TV, dan Global TV. Dalam tujuh hari terakhir, di salah satu stasiun televisi yaitu stasiun SCTV yang paling banyak mendapatkan dana untuk iklan salah satu proyek Lippo Group yaitu Meikarta. Meikarta menggelontorkan dana Rp 6,48 miliar untuk penayangan 37 kali iklan dengan waktu 60 detik per tayangan di stasiun televisi nasional yaitu SCTV. Kompas TV merupakan stasiun televisi yang mendapat dana iklan dari Meikarta yang paling rendah dalam waktu tujuh hari. Biaya iklan Meikarta di Kompas TV hanya kisaran Rp 1,24 miliar dalam tujuh hari. Dalam waktu tujuh hari iklan merek Lippo yaitu iklan Meikarta di Kompas TV ditayangkan sebanyak 37 tayangan dengan waktu 60 detik. Sudah sejak awal Juli periklanan Meikarta sudah digalakkan di berbagai media televisi nasinal. Sudah 3 bulanan lebih telah berlalu. Dengan taksiran harga iklan sama dengan data Adstensity, Rp440,30 miliar telah dikeluarkan Meikarta untuk beriklan di berbagai stasiun televisi nasional. Biaya tersebut akan ditambah dengan kuatnya iklan Meikarta di berbagai media online. Sekarang, iklan Meikarta menjadi iklan yang selalu ada saat para pengguna mengakses media online. Walaupun belum dihitung, biaya iklan Meikarta pada media online juga termasuk tinggi. Banyaknya belanja iklan yang dilakukan oleh Meikarta dan masih ditambah dengan biaya pemasangan iklan di papan iklan ibu kota atau kota-kota lainnya. Tidak hanya itu, Meikarta juga mengadakan promosi dengan mendirikan berbagai event di perkantoran dan lokasi publik. Menurut Hermawan pemasaran Meikarta dapat dikatakan berbeda karena masih percaya melakukan promosi lewat media cetak, media online dsb. Sedangkan, pengembang property lainnya lebih memilih promosi property nya lewat digital. Menurut Hermawan, pemilik brand Meikarta yaitu Lippo Group dinilai telah melakukan inovasi cara booking Meikarta yang dianggap tidak sama apabila dibandingkan dengan promosi yang dilakukan Lippo Group selama ini pada proyek-proyek nya. Beberapa pengembang memilih direct selling untuk propertinya karena dinilai memberikan hasil keputusan pemesanan yang pasti untuk proyeknya. Tak dapat dipungkiri, dengan sangat besarnya jumlah unit yang ditawarkan oleh Meikarta, Meikarta sangat membutuhkan bantuan promosi melalui media massa. Promosi yang sangat gencar dilakukan oleh Lipoo Group untuk proyek Meikarta. Walaupun, dana yang harus digolontorkan untuk melakukan promosi di berbagai media sangat besar. Menurut Hermawan, dana yang  dihabiskan Meikarta untuk promosi saat ini yaitu mencapai 5% sampai 10%. Ini merupakan pembuktian keberanian Lippo Group dalam membuang uang demi mendapatkan uang yang lebih banyak yaitu berani membuang uang untuk melakukan promosi demi mendapatkan uang dari pemesanan proyeknya yaitu Meikarta. Total investasi yang telah dikeluarkan Meikarta mencapai Rp278 miliar. Seperti yang dikatakan Hermawan persentase iklan Meikarta telah menggolontarkan biaya sekitar 5% sampai 10% yaitu Lippo Group menghabiskan dana untuk iklan dikisaran Rp13,9 sampai Rp 27,8 triliun. Biaya yang sangat besar untuk dunia periklanan melalui berbagai media. Akan tetapi, hermawan meyakini aturan beriklan yang Lipppo Group lakukan untuk Meikarta sepeti saat ini, tidak akan dilaksanakan berkali-kali karena membuat konsumen bosan dan dapat membuat Lippo Group mengeluarkan banyak biaya apabila dilakukannya promosi terus-menerus. Menurut Hermawan, waktu yang tepat untuk melakukan periklanan gencar-gencarnya dapat dilakukan pada waktu tiga bulan awal. Pada akhirnya, lambat laun kegiatan pemasaran akan menurun. Tetapi, bagaimanapun, memperkirakan banyaknya dana yang tidak balik, maka Lippo pasti mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari proyek Meikarta. Masalah perizinan, Lippo yakin telah ikut mempertimbangkan menjadi faktor yang bukan persoalan. Gejalanya, sampai saat ini pemerintah pusat tidak banyak berkomentar tentang Meikarta selain lembaga Ombudsman yang berkomentar Gejala lainnya, walaupun pada hari senin tanggal 11 September Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melaporkan soal perizinan tetapi pemerintah pusat yang diwakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat malah memberikan penghargaan kepada Lippo Group untuk proyek Meikarta. Dalam ajang property Awards 2017, Meikarta mendapatkan penghargaan sebagai kota yang memberikan fasilitas dan hubungan berskala Internasional. Meikarta dianggap mendukung pemerintah pusat dalam melaksanakan kegiatan sejuta rumah untuk masyarakat sekaligus sebagai gebrakan di dunia property.   Penulis : Dyah Ayu Artika Nur Fitri NIM : 1502025078 Kelas : 5D/ Manajemen Sumber : http://validnews.co/Pemasaran-Membabi-Buta-ala-Meikarta-KaEhS Gambar : https://i.ytimg.com/vi/FkahUpuP-t4/maxresdefault.jpg

Tidak ada komentar

Ads Place