Kerja Sama Demi Kesuksesan Inovasi dan Kreativitas Berjalannya pertumbuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang meningkat, ber...
Kerja Sama Demi Kesuksesan Inovasi dan Kreativitas
Berjalannya pertumbuhan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang meningkat, bermunculan bermacam inovasi dengan utilisasi atau kegunaan TIK secara mudah agar hasil dan manfaat yang didapat maksimal. Bukan hanya keinginan yang diberikan, tetapi karsa dan energi antusiasme dan produktivitas atau kreativitas demi memberikan suatu hal yang baru. Agar tidak tertinggal dalam berkarya maka menyambutkan suasana persaingan dalam tampilan biaya, kualitas, dan waktu (COQ: Cost, Quality, Time). Bermacam inovasi yang berbasis kreativitas dengan menggunakan TIK terlihat ibarat gelora dan maraknya banjir yang menumpukkan bermacam sektor pabrik yang terkenal dengan
Disrupsi Inovasi (DI). Akibat dari kehadirannya pemain lama merasakan âkenyamanannyaâ terganggu dan bisikan-bisikan yang ditimbulkan; tetapi bagi pelanggan dan warga beranggapan disisi lain dapat memberikan godaan serta pilihannya. Muncul berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan keberadaan peraturan-peraturan saat kehebohan dan eforia Disrupsi Inovasi; yaitu terhadap persaingan serta berlanjutnya bisnis bagaimana peran pemerintan untuk melakukan penataan dan mengatur nuansa âkeadilanâ. Terdapat tampilan, praktek kegiatan ekonomi yang mengkaitan dengan keuangan contohnya merupakan misalkan tanpa adanya regulasi secara sempurna dan maksimal suatu produk dan pelayanan bisa dilakukan. Awalnya kehadirannya pengguna ATM sejak 30 tahun yang lalu di Indonesia yang bertempatan di pulau Dewata. Keseharian yang dilakukan di ATM yaitu menerima uang secara tunai tanpa adanya tanda bukti yang tidak ada tanda tangannya dan hanya sebuah kertas printnan yang diberikan, dan 10 tahun yang akan datang peraturan yang diberikan. Misalkan, 2Â pengisian voucher
handphone. Awal tahun 12 tahun yang lalu, pedagang kaki lima (PKL) merupakan pelanggan paling utama saat berada di tempat pengisian pulsa elektronik. Situasi yang viral ini membuat berkembangnya dan melekatnya para konsumen dan pemakain telepon seluler prabayar. Kegiatan transaksi pulsa elektronik berjalan tanpa adanya peraturan. Demikian, sejak 10 tahun yang lalu untuk pembayaran tol juga dapat dilakukan dengan munculnya uang plastik yang digunakan untuk berbagai jual beli lainnya, lalu hadirlah peraturan yang dibuat. Pemikiran bagi penggunaan non tunai, awalnya dari Bank Indonesia sejak 2012 dan para GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) melakukan perencanaan sekitar 14 agustus 2014. Dikampung-kampung untuk melakukan negosiasi produk kredit dilakukan dengan tukang kredit keliling, yang sudah dijalankan sejak puluhan tahun tanpa adanya peraturanperaturan. Lalu pakah pantas disebut economy bawah tanah?, ketika untuk melakukan transaksi ekonomi tanpa adanya peraturan dari gambaran dan contoh yang sudah dijelaskan. Tanpa diketahui bagi pihak pendukung transaksi yang terlibat dan pihak yang telah membangun kepercayaannya satu sama lain, meskipun proses dan mutu cenderung tidak kuat. Dalam keadaan sedemikian, kegunaan pajak tidak bisa mencapai secara total dan keterkaitan transaksi berlangsung tidak bertambah tanpa adanya pembayaran dan pemberian pajak meskipun jual beli ekonomi naik. Sedemikian, bendungan dan penahan serta pengurus-pengurus yang baru akan dilakukan ketika banjir menimpa. Dengan kemunculan atau tidaknya âbendungan, penahan dan peraturanâ pembaruan dan inspirasi tetap bersemangat. Rangka Kerja Sama Pertemuan dari Direktur BCA Henry Koenaifi dalam acara âTalk Show Kafe BCA VIIâ bertempatan di BCA pada hari Rabu 13 September 2017, dengan menghadirkan tamu dari Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Pelaku Start Up Indra Wiralaksmana (Country Head & Director Ninja Xpress) dan Rama Mamuaya (Founder & CEO DailySocial.id) serta Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean. BCA merupakan bank swasta papan atas di Indonesia yang menguasai bahwa pembaruan dan produktivitas adalah tulang punggung untuk membentuk bisnis berbasis digital. Menurut Direktur BCA mengatakan bahwa setiap manusia bisa menjadi pebisnis untuk membuat usaha berbasis digital karena teknologi saat ini perkembangannya dapat di manfaatkan dengan mudah. Tetapi, untuk memberikan pertambahan niali suatu komoditas bagi konsumen dan memberikan manfaat yang cermat untuk kelangsungan hidup usaha tidak semua pebisnis bisa melakukannya dengan ide-ide tersebut. BCA berharap setiap orang yang mempunyai ide, inisiatif, pembaruan, dan produktivitas dapat menjadi entrepreneur dengan memanfaatkan pertumbuhan teknologi saat ini, dan BCA juga memahami perubahan pembentukan usaha yang tumbuh sangat pesat sekali. Sebagai wadah bagi korporasi dan bisnis rintisan untuk menumbuhkan usaha mereka malalui kerjasama dan mitra dalam dunia teknologi, Bank BCA akan memperagakan IKF VI (Indonesia Knowledge Forum VI) pada tanggal 3-4 Oktober 20017. Dari segi perbankan, BCA tetap melakukan bermacam pembaruan dengan mengeluarkan bermacam penyelesaian dan mengoperasikan perbankan berbasis digital dengan memberikan pelayanan yang mudah dan transaksi terhadap konsumen. Hal ini sekedar dilakukan dengan perkembangan saat ini BCA mengedepankan kepada nasabahnya dengan memberikan pelayanan terbaik. Berjalannya tiap tahun perubahan digital, Bank BCA perlu melakukan inovasi dengan mengeluarkan berbagai produk pelayanan berbasis teknologi untuk nasabah agar bisa digunakan secara efektif dan evisien. Dari sudut pandang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Hermawan Thendean menerangkan bahwa kemajuan yang pesat pelaku
Financial Technology atau
e-commerce telah memberikan keinginan nasabah terdahap pelayanan informasi dan transaksi keuangan. Dengan contohnya, pelaku
Financial Technology atau
e-commerce memerlukan konektivitas sistem yang baik dalam dunia perbankan agar transaksi-transaksi pembayaran yang digunakan nasabahnya dapat digunakan dengan berjalan lancar dalam aplikasi atau situs yang digunakan tanpa adanya hambatan. BCA juga telah mengeluarkan Central capital Vebtura (CCV) dari sisi pembiayaan, untuk para
Startup Fintech agar bisa membantu pelayanan financialnya BCA akan menginvestasikan dananya sebesar Rp 200 Miliar dari modal ventura. Memahami langkah BCA dalam untuk antisipasi konversi dan petumbuhan sektor keuangan dengan menampilkan kerja sama dan mengajak para nasabah usaha untuk memperkuat pelayanan BCA dengan langkah yang cermat dan ekonomis mempercepat perkembangan produk dan pelayanan. Wujud upaya inkubasi untuk membuat usaha agar bisa mencapai peningkatan terhadap stabilitas dan kemandirian usahanya. Semua langkah ini BCA telah melakukan upaya pembauran dan kemandirian dari bermacam sumber agar bisa menjawab tantangan dalam keinginan pasar sektor finansial. Dari paradigma korporasi, perencanaan dan tahap-tahap BCA sangat stratejik dalam upaya antisipasi transformasi bagian keuangan, dan berbagai produk serta pelayanan FinTeh. Diantara dengan peran lain dalam sektor keuangan dan perbankan, tahap BCA sudah didepan muka. Ekonomi Digital dan Infrastruktur Dilihat dari paradigma perekonomian, berjalannya pertumbuhan Ekonomi Digital yang sangat pesat, demi menstimulasi pertumbuhan ekonominya diperlukan peningkatan kerja sama dan keterkaitan masyarakat di dalam keuangan dan mengakses sumber dana serta perbankan (Financial Inclusion). Berdasarkan survey World Bank 2014, Financial Inclusion Index (FI Index) masyarakat mengakses sumber dana dari perbankan, Indonesia yang maknanya hanya 36,1%. Dibandingkan Singapore (96,4), Malaysia (80,7), Tiongkok (78,9), Thailand (78,1), India (53,1), mereka semuanya masih di atas Indonesi, tetapi yang masih berada di bawah Indonesia adalah negara Filiphina, Vietnam, dan Kamboja. Dalam mengarah perekonomian digital, situasi dan persiapan Indonesia yang berdasarkan World Digital Competitiveness yang lemah. Peringkat Indonesia berada dibawah dan mengindikasikan kuantitas infrastruktur yang standarnya belum memenuhi secara global. Peraturan yang belum di sediakan, semestinya ini tidak manjadi hambatan dan gangguan saat mengembangkan pembaruan dan inspirasi. Tertundanya yang menghambat akan membuat pengembangan dan pertumbuhan akses masyarakat terhadap perbankan dan sumber dana yang tidak meningkat, pertumbuhan ekonomi akan kembali menekan. Sekalipun, perkembangan perekonomian akan berimplikasi dengan pertumbuhan infrastruktur dengan kapasitas dan kuantitas. Nama: Mawarti NIM: 1502025143 Kelas: 5A Mata Kuliah: Perekonomian Indonesia Sumber: https://www.kompasiana.com/arnold.otp/59bd22aaab12ae56647c1c32/kolaborasi-demi-keberhasilan-inovasi-dan-kreativitas Gambar: assets.kompas.com/crop/0x0:780x390/780x390/data/photo/2017/09/11/3644068869.jpg
Tidak ada komentar