Page Nav

HIDE

Ads Place

NU dan Muhammadiyah Kecam Pengakuan Sepihak Presiden AS ...

NU dan Muhammadiyah Kecam Pengakuan Sepihak Presiden AS ... ...

NU dan Muhammadiyah Kecam Pengakuan Sepihak Presiden AS ...

NU dan Muhammadiyah Kecam Pengakuan Sepihak Presiden AS Atas Yerusalem Pengurus Besar NU (PBNU) mengeluarkan pernyataan dalam lima poin, di antaranya mengecam keras tindakan pengakuan sepihak tersebut dan tetap tegas mengakui Yerusalem sebagai ibukota Palestina. | IST/Lampungpro.com Pengurus Besar NU (PBNU) mengeluarkan pe...
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter

JAKARTA (Lampungpro.com): Pernyataan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel mengundang penolakan besar dari dunia Islam, termasuk Indonesia. Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah pun telah angkat bicara terkait masalah tersebut.

Melalui rilis resmi yang diterbitkan Kamis (7/12), Pengurus Besar NU (PBNU) mengeluarkan pernyataan dalam lima poin, di antaranya mengecam keras tindakan pengakuan sepihak tersebut dan tetap tegas mengakui Yerusalem sebagai ibukota Palestina yang diakui kedaulatannya oleh Indonesia, bukan ibukota Israel.

“PBNU mendesak agar PBB segera memberikan dan mengesahkan keanggotaan Negara Palestina sebagai anggota resmi PBB dan memberikan hak yang setara sebagai rakyat dan negara yang merdeka,” tulis rilis resmi tersebut.

Dalam poin lainnya, PBNU meminta pemerintah agar ikut serta dan proaktif dalam membantu masalah yang menimpa Pales tina. PBNU juga menyerukan kepada warga NU agar membaca doa qunut nazilah untuk terciptanya situasi yang damai di dunia.

Sementara itu, mengutip dari CNN, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Haedar Nashir mengatakan klaim sepihak AS itu akan memicu konflik baru di kawasan Timur Tengah. Haedar menyebut AS tak memiliki komitmen perdamaian di kawasan tersebut.

Bahkan, Haedar menyebut klaim politik AS itu ‘ugal-ugalan’. Ia meminta PBB ikut campur dengan bersikap tegas untuk membatalkan keputusan sepihak itu. “Dewan keamanan PBB semestinya membatalkan dan tidak meneruskan rencana ugal-ugalan itu,” ujar Haedar dikutip dari CNN, Kamis (7/12). (**/PRO2)

Komentar

Artikel Terkait

Gunung Agung Bali Meletus Tujuh Kali dalam 10 Jam Usik Yerusalem, Donald Trump Mulai Ditinggal Orang-orang Dekat Ratusan Ton Ikan Mati, Danau Maninjau Tercium Bau Tak SedapSumber: Google News | Koranmu Lampung

Tidak ada komentar

Ads Place