Page Nav

HIDE

Ads Place

3 Calon Kepala Daerah di Pilgub yang Pernah Tuai Kontroversi

3 Calon Kepala Daerah di Pilgub yang Pernah Tuai Kontroversi Karolin Margret, Anton Charliyan, Zulkieflimansyah (Foto: Wikipedia, Dok. Wikid...

3 Calon Kepala Daerah di Pilgub yang Pernah Tuai Kontroversi

Karolin Margret, Anton Charliyan, Zulkieflimansyah

Karolin Margret, Anton Charliyan, Zulkieflimansyah (Foto: Wikipedia, Dok. Wikidpr.org)
Sejumlah kandidat akan bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2018 yang akan digelar di 171 daerah. Sejumlah partai telah mendeklarasikan calon-calon yang akan diusung sejak beberapa waktu lalu. Dari sekian banyak calon yang dideklarasikan itu, beberapa di antaranya memiliki rekam jejak yang terbilang tak mulus. Ada yang tersandung kasus pornografi, hingga kisruh di seleksi Akpol. Berikut kumparan (kumparan.com), merangkum tiga calon kepala daerah yang sempat tersandung kasus hingga kontroversi tersebut: 1. Karolin Margret

Karolin Natasa

Calon tunggal Bupati Landak, Karolin Natasa (Foto: Facebook: Karolin Margret Natasa)
Karolin Margret Natasa merupakan calon gubernur Kalimantan Barat yang diusung PDIP. Dalam kontestasi Pilgub Kalbar itu, PDIP berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKPI. Saat ini, Karolin masih menjabat sebagai Bupati Kabupaten Landak, Kalbar. Saat menang pilkada Landak, ia berpasangan dengan Herculanus Heriadi dan merupakan calon tunggal. Catatan tentang Karolin menyeruak pada tahun 2012, saat masih menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDIP. Karolin sempat tersandung kasus dugaan pornografi. Dalam sebuah video porno yang beredar di dunia maya, salah satu pemeran disebut mirip Karolin. Atas kasus tersebut, Karolin berurusan dengan Badan Kehormatan (BK) DPR. Meski kasusnya sempat menghilang, namun pada 2013 kasus tersebut kembali muncul setelah BK membentuk tim untuk memastikan kebenaran video tersebut.Tindakan BK mendapat reaksi dari Tjahjo Kumolo yang saat itu masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP. Menurut Tjahjo, kasus video porno itu sebenarnya sudah diajukan ke Bareskrim Polri, tetapi Bareskrim tidak bisa menyimpulkan identitas para pelaku di video itu. Kasus ini kemudian menghilang begitu saja. Baik Polri maupun BK DPR hingga saat ini tidak memiliki kesimpulan apapun terkait kasus tersebut. Nyatanya, setelah kasus itu, Karolin tetap memenangi pilkada dan menjadi Bupati Landak. Karolin menyebut kasus ini bermuatan politis.2. Anton Charliyan

Anton Charliyan

Anton Charliyan. (Foto: Instagram @antoncharliyan)
Jelang pendaftaran calon kepala daerah di KPU, secara mendadak, PDIP menarik dukungannya untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Partai berlogo banteng itu mendeklarasikan dukungan untu k kader sendiri yakni TB Hasanudin berpasangan dengan Anton Charliyan. Nama Anton memang santer disebut-sebut akan masuk ke dalam bursa calon kepala daerah di Jawa Barat. Anton sudah masuk radar PDIP sejak acara curah gagasan atau semacam seleksi calon di Pilgub Jabar beberapa bulan lalu. Meski demikian, masuknya Anton di dunia politik bisa dibilang masih baru. Sejak tahun 1991 hingga saat ini, ia telah meniti kariernya di dunia kepolisian. Dalam perjalanan kariernya, Anton beberapa kali sempat menuai kontroversi. Saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat, Anton sempat membuat gaduh karena keputusannya mengeluarkan kebijakan soal putra daerah dalam seleksi taruna Akpol di Jawa Barat pada bulan Juli yang lalu. Kebijakan soal putra daerah itu juga sampai ke telinga Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Bahkan Tito sampai menganulir keputusan Anton terkait seleksi Akpol tersebut.

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan

Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan. (Foto: Adeng Bustomi/Antara)
Kasus soal seleksi Akpol itu bukanlah kasus pertama yang menimpa Anton. Jauh sebelum itu, tepatnya pada Januari yang lalu, Anton juga sempat menjadi buah bibir media massa. Pasalnya, saat itu Anton sempat melontarkan pernyataan yang menyebut bahwa ia adalah pembina dari ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI). Ormas ini terlibat bentrok dengan Front Pembela Islam (FPI) Pernyatan Anton tersebut juga sempat mengundang reaksi dari anggota DPR. Status Anton yang kala itu masih menjabat sebagai Kapolda dianggap tak pantas membawahi sebuah ormas. Tak hanya itu, pernyataan Anton yang menuai pro dan kontra juga pernah dilakukannya saat publik ramai dihebohkan terkait kasus terduga teroris asal Klaten, Siyono. Saat itu, Anton yang menjabat sebagai Kadiv Humas Polri menyebut pihak yang membela Siyono sebagai pro terori s. Blunder Anton itu menyulut kritik keras Muhammadiyah yang sedang mengawal kasus Siyono.Anton buru-buru mengklarifikasi pernyataaannya itu. Ia membantah menyebut PP Muhammadiyah, Komnas HAM, dan Kontras sebagai kelompok pro-teroris karena seolah membela Siyono atas kematiannya. 3. Zulkieflimansyah

Zulkieflimansyah

Zulkieflimansyah. (Foto: Dok. zulkieflimansyah.com)
PKS telah mendeklarasikan akan mengusung Zulkieflimansyah sebagai calon gubernur dalam ajang kontestasi Pilgub Nusa Tenggara Barat. Anggota DPR dari fraksi PKS itu akan dipasangkan dengan Sitti Rohmi Djalilah. Nama Zulkieflimansyah sebelumnya pernah ramai dibicarakan media. Pada bulan Maret yang lalu, ia dilaporkan oleh istri sirinya Aries Suci Handayani, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Ia dilaporkan lantaran dianggap tak bertanggung jawab dan t elah menelantarkan isterinya. Zulkieflimansyah dilaporkan oleh kuasa hukum Aries, Muhammad Salman Darwis, atas dugaan penelantaran. Zulkieflimansyah yang sudah menikahi Aries selama satu tahun secara siri (sembunyi). Pada Rabu (4/1) kemarin, Suci kembali melaporkan suaminya itu ke MUI dengan alasan yang sama. Suci kembali melaporkan suaminya itu ke MUI lantaran laporannya yang terdahulu tak mendapat tanggapan dari MKD. Sebagaimana diketahui, pendaftaran Pilkada sudah dimulai hari ini dan akan ditutup pada Rabu (10/1) pukul 24.00 waktu setempat.

Baca Juga :

  • Polri: Jenderal Polisi yang Ikut Pilkada Wajib Mundur pada 12 Februari
  • Gerindra Akan Munculkan Poros Baru di Pilgub Jatim di Menit Terakhir

Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018

Infografis Tahapan Pilkada Serentak 2018 (Foto: Andina D. Utari/kumparan)

Sumber: Google News | Koranmu Kalimantan Barat

Tidak ada komentar

Ads Place