Pilwali Kota Malang, NU adalah Pemenangnya⦠MALANG KOTA â" Barangkali ini kali pertama terjadi sepanjang sejarah pilwali (pemili...

MALANG KOTA â" Barangkali ini kali pertama terjadi sepanjang sejarah pilwali (pemilihan wali kota) di Kota Malang. Dari tiga paslon (pasangan calon) yang hampir pasti bertarung di Pilwali 2018, ketiganya berasal dari kalangan NU (Nahdlatul Ulama).
Pasangan Moch. Anton-Syamsul Mahmud yang diusung koalisi PKB-PKS ini misalnya, dikenal mewakili kalangan Nahdliyin. Sebab, Anton menjabat sebagai ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PKB sekaligus bendahara PC NU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Malang. Mereka mendapat rekomendasi dari PKB-PKS pada Jumat malam lalu (5/1). Bahkan, Anton yang melaju sebagai bacawali (bakal calon wali kota atau disebut N1) ini mempunyai slogan Asyik (Anton Syamsul Idola Kita).
Sementara pasangan Yaâqud Anan da Gudban-Ahmad Wanedi yang diusung koalisi lima parpol (PDIP, Hanura, PPP, PAN, dan Nasdem) itu juga dekat dengan NU. Di NTT (Nusa Tenggara Timur), ayah Nandaâ"sapaan akrab Yaâqud Ananda Gudbanâ"adalah tokoh NU. Sementara salah satu saudaranya juga pernah menjadi pengurus GP (Gerakan Pemuda) Ansor.
Pasangan Nanda-Wanedi hampir pasti maju di Pilwali 2018 karena sudah mendapatkan rekom dari partai pengusungnya. Termasuk rekom PDIP yang sebelumnya sempat akan diberikan kepada incumbent Moch. Anton maupun Sutiaji. Kedua pesaing Nanda tersebut batal mendapatkan rekom dari partai berlambang banteng moncong putih itu karena tidak mencapai kesepakatan.
Demikian juga pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko. Pasangan yang diusung koalisi Partai Golkar dan Demokrat itu dekat dengan kalangan NU karena Sutiaji lama berkarir di NU. Pada Pilwali 2013 lalu, Sutiaji direstui kiai NU untuk berpasangan dengan incumbent Moch. Anton. Saat menjad i anggota DPRD Kota Malang, Sutiaji juga diusung PKB.
Ketua LPP (Lembaga Pemenangan Pemilu) DPC PKB Kota Malang Arif Wahyudi menegaskan kedekatan Anton dengan NU. Sebagai paslon yang sudah mendapatkan rekom dari PKB, Arif yakin Anton-Syamsul mendapat dukungan dari NU. âBasis utama PKB itu NU dan PKB didirikan NU. Abah Anton juga bendahara NU,â katanya. âJadi, basis utama kami ya NU,â tambah mantan anggota DPRD Kota Malang tersebut.
Arif optimistis suara NU kompak mendukung Anton-Syamsul. Pihaknya hanya perlu meningkatkan komunikasi kepada warga NU. Mulai dari tingkat bawah (warga) hingga tingkat atas (jajaran pengurus PC NU). Apalagi pada malam Hari Raya Lebaran tahun lalu, PC NU Kota Malang juga sudah manyatakan dukungan kepada incumbent. âKami hanya perlu meningkatkan komunikasi,â ungkap dia.
Dengan dukungan PKB-PKS, berarti Anton-Syamsul sudah mengantongi 9 kursi (6 kursi PKB dan 3 kursi PKS). Modal 9 kursi parlemen sudah cukup untuk mendaft ar sebagai pasangan cawali (calon wali kota)-cawawali (calon wakil wali kota) di KPU (Komisi Pemilihan Umum).
Moch. Anton menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan jadwal pendaftaran ke kantor KPU. âTanggal 10 Januari 2018 mendaftar,â ujar Anton yang juga wali Kota Malang tersebut.
Pria yang juga ketua DPC PKB itu juga mengakui sudah memilih bacawawalinya, yakni Syamsul Mahmud. âIya Mas (fix dengan Syamsul),â kata Anton.
Terpisah, juru bicara Nanda, Dito Arif, menyatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan dua paslon lain yang berasal dari NU. Selain memaksimalkan komunikasi dengan NU, Dito mendekati ormas lain, seperti Muhammadiyah.
âNggak apa-apa, kami juga akan menjalin komunikasi dengan ormas lain,â terang pria yang juga menjadi sekretaris DPC PAN Kota Malang ini.
Tak hanya itu, Dito menambahkan, warga Kota Malang juga termasuk urban (warga pendatang) dan berpendidikan. Jadi, background ormas calon pemilih dinilai tid ak terlalu berpengaruh. Pihaknya optimistis paslon yang diusung bakal meraih hati masyarakat. âKami rasa latar belakang ormas maupun agama tidak menjadi masalah,â ungkapnya.
Sementara itu, bacawali Sutiaji yang diusung koalisi Partai Golkar-Demokrat akan mendaftar ke KPU pada hari terakhir pendaftaran. Sesuai jadwal yang ditetapkan KPU, pendaftaran cawali-cawawali digelar tiga hari, yakni 8â"10 Januari. âKami mendaftar pada 10 Januari,â kata Sutiaji.
Sumber: Google News | Koranmu Nusa Tenggara Timur
Tidak ada komentar