Sudirman Said-Ida Fauziah Mendaftar ke KPU Jateng Siang Ini Sudirman Said-Ida Fauziah Mendaftar ke KPU Jateng Siang Ini ...
Sudirman Said. (Antara)
Oleh: Stefi Thenu / CAH | Rabu, 10 Januari 2018 | 08:55 WIBSemarang - Pemilihan gubernur Jawa Tengah yang dipastikan hanya diikuti oleh dua pasangan calon, yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimun dengan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah, mengisyaratkan bakal terjadinya perebutan suara di basis-basis pemilih nahdliyin (warga NU). Hal itu terkait dari sama-sama dipilihnya dua cawagub berbasis NU.
Koalisi PDIP memilih Gus Yasin yang merupakan putra mustasyar PBNU yang juga ulama besar dan kharismatik pemimpin Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH Maimun Zubair. Sedangkan koalisi Gerindra memilih Ida Fauziah yang adalah mantan Ketua Umum PP Fata yat NU.
Pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah yang diusung koalisi Gerindra, PKS, PAN dan PKB, akan mendaftarkan diri ke KPU Jateng pada Rabu (10/1) siang ini.
"Sebelum ke KPU, kami salat dzuhur berjamaah dulu di Masjid Baiturrahman Simpanglima, kemudian berjalan kaki dari Jalan Pahlawan menuju Kantor KPU," ujar Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, Rabu (10/1).
Dengan mengusung Ida Fauziah dari kalangan NU, Sriyanto yakin pasangan calon yang diusung koalisi pimpinan Gerindra optimistis mampu merebut hati kalangan nahdliyin. "Kami optimistis menang," tegasnya.
Suara Nahdliyin
Sementara itu pengamat politik Undip M Yulianto, mengatakan, jumlah warga NU di Jawa Tengah diprediksi berada pada kisaran 11-13 juta merupakan jumlah yang sangat signifikan mendongkrak suara dalam Pilgub Jateng.
"Pertarungan merebut suara pemilih kalangan nahdliyin itu sangat tergantung dari kepiawaian kedua pas angan calon. Politik identitas itu ada, namun semuanya tergantung bagaimana komunikasi politik yang dibangun untuk merebut dukungan mereka," ujarnya.
Menurut Yulianto, saat ini siapa yang paling piawai membangun komunikasi politik dengan pemilih dari basis NU, itulah yang akan meraih dukungan paling besar.
"Bagaimana pasangan calon membuat kampanye persuasif ekspektatif kepada masyarakat, termasuk warga NU. Perang ide dan gagasan, misi-visi untuk menyejahterakan masyarakat, untuk meyakinkan pilihan mereka kelak dalam pencoblosan," tegasnya.
Selain itu, melakukan pemetaan politik basis-basis pemilih NU di Jateng. Dikatakan, basis kalangan NU banyak tersebar di Pantura Barat hingga Timur, mulai dari Brebes hingga Rembang. Di wilayah selatan Jateng, terdapat di Magelang, Purworejo, Wonosobo hingga Kebumen. Sedangkan wilayah tengah berada di Sragen, Grobogan dan sebagian Wonogiri.
Lantas apakah basis massa NU dapat menerima pemimpinnya yang ber asal dari Muhammadiyah, menurut Yulianto, sangat mungkin. Sejak 2010, telah terjalin relasi yang makin dewasa antara Muhammadiyah dan NU, yang sama-sama berkomitmen memajukan dan menyejahterakan umat.
Guru Besar UIN Walisongo Semarang Prof Dr Ahmad Rofiq mengatakan, saat ini nyaris tak ada lagi polarisasi pilihan politik antara warga NU dan Muhammadiyah.
"Warga NU dan Muhammadiyah saat ini kian maju, dan menjatuhkan pilihan politiknya tak semata-mata atas identitas, melainkan bagaimana figur calon pemimpin itu dinilai atau dirasakan mampu menyejahterakan hidup mereka," tegas guru besar hukum Islam itu.
Menurut Rofiq, dalam NU memang dikenal ada hubungan paternalistik antara kiai dan santri. Namun kepatuhan itu lebih banyak dalam hubungan keagamaan. "Kalau dalam upaya untuk mempengaruhi pilihan politik, saya pikir pengaruhnya tak terlalu signifikan. Banyak kiai yang menyerahkan pilihan politik santri atau umatnya atas dasar keyakinan dan nurani mas ing-masing," tegasnya.
Rofiq menambahkan, warga NU juga tak lagi memikirkan latar belakang pemimpinnya apakah NU atau Muhammadiyah. "Asalkan calon pemimpin itu dinilai atau dirasakan mampu memberi kesejahteraan dan kemaslahatan bagi umat, bagi dirinya ya pasti akan dipilih. Kalau sebaliknya, ya pasti tidak dipilih," tegasnya.
Sumber: Suara Pembaruan ARTIKEL TERKAIT
-
Ida Fauziah Dampingi Sudirman Said
-
KPK Pastikan Pemeriksaan Ganjar Sesuai Kebutuhan Penyidikan
-
Golkar Cenderung Dukung Ganjar
-
PDIP Disarankan Tak Usung Calon "Bermasalah" di Pilgub Jateng
-
Penundaan Pengumuman Cagub Jateng Untungkan PDIP
-
Ini Alasan Sekda Jateng Tak Mau Jadi Cagub
-
- 1 Sepeda Motor Kembali ke Thamrin 2 Berebut Jatim-1 3 Menuju Jabar-1 4 Spectre dan Meltdown 5 Kereta Bandara Soekarno-Hatta
-
-
-
-
Ketua PDIP Sumut Pingsan Saat Daftarkan Djarot
-
Anies Baswedan Mangkir dalam Sidang Gugatan Ujaran Pribumi
-
Rumah Sakit Siloam Ke-32 Diresmikan di Lubuklinggau
-
Megawati: Kebohongan Direncanakan, Direkayasa untuk Membuat Konflik
-
Ev ercoss U60, Ponsel Lokal Pertama dengan Layar Penuh
-
Pengacara Fredrich Yunadi Jadi Tersangka?
-
Djarot dan Sihar Sudah Berada di Medan
-
Menentang Kebijakan Partai, Ketua PPP Sumut Dicopot
-
Batal Usung Calon, PDIP Dukung Patahana di Pilwalkot Bekasi
-
FOKUS: Begini Cara Kerja Mesin Anti-Porno Kemkominfo
-
-
-
-
Tidak ada komentar