Warga Kampung Mapia Papua Belajar Teknik Hidroponik di Kota ... Para peserta bersama fasilitator dan narasumber (foto: istimewa)Sebanyak 15 ...
Warga Kampung Mapia Papua Belajar Teknik Hidroponik di Kota ...
Para peserta bersama fasilitator dan narasumber (foto: istimewa)Sebanyak 15 orang perwakilan warga Kampung (Desa) Mapia, Kecamatan Supiori Barat, Kabupaten Supiorit, Papua bertandang ke Kota Makassar untuk belajar manajemen usaha perkebunan skala kecil, 18-21 Januari 2018).Nadir, SP. M.Si dari Prodi Agribisnis Unismuh Makassar mengampu materi manajemen usaha perkebunan skala rumah tangga. Narasumber kedua adalah Takdir, ST, membawakan materi teknik hidroponik. Narasumber ketiga sekaligus fasilitator pelatihan Kamaruddin Azis menyinggung aspek urgensi pengorganisasian dan pentingnya analisis kapasitas dan rencana aksi kelompok.Untuk melengkapi wawasan, pengetahuan serta keterampilan para peserta, dilaksanakan pula studi banding ke Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada pelatihan yang berlangsung di Durian Condotel Makassar itu, Nadir, yang juga sekretaris Prodi Agribisnis Unismuh memguraikan dimensi hidroponik, pengertian, bahan, alat dan jenis-jenisnya.
Peserta saat diterima Dekan Pertanian Unismuh, H. Burhanuddin, S.Pi, M.Si di Kampus Unismuh (foto: istimewa)Nadir menjelaskan pentingnya inisiatif bagi warga untuk mengidentifikasi sumber daya yang ada di Kepulauan Mapia dan pentingnya kerjasama dalam menyusun rencana aksi perkebunan berbasis warga.âBukan hanya hidroponik, kelapa yang selama ini menjadi andalan Kampung Mapia bisa dimanfaatkan secara optimal. Selain konsumsi juga untuk berbagai bentuk kerajinan tangan. Bidang perkebunan, peternakan hingga usaha perikanan,â katanya.
Nadir, kiri, bersama Kepala Kampung Mapia, Williams Msen (kanan) Sementara itu, Takdir, yang telah menggeluti usaha hidroponik di rumahnya sebagai alternatif komersil, memaparkan alasan-alasan mengapa hidoponik bisa menjadi alternatif ekonomi rumah tangga karena kepraktisannya. Selain memaparkan aspek teknik budidaya, menguraikan bahan dan alat, Takdir juga memandu pemahamanan, pengetahuan dan keterampilan warga dengan menunjukkan contoh fisik bahan hidroponik. Beberapa peserta bahkan diarahkan untuk menggunakan bor listrik dalam melubangi wadah pipa hiroponik.Kamaruddin menekankan hal-hal yang harus diantisipasi oleh warga Mapia terutama aspek ketersediaan air tawar, pembentukan kelompok hingga aturan bersama.Di hari terakhir, peserta bertandang ke Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dekan Fakultas Pertanian, H. Burhanuddin, S.Pi, M.Si didampingi PD 1 Muh. Ari fin Fattah, M.Si menerima peserta dengan antusias. Hadir pula ketua jurusan program studi agribisnis, Amruddin, S.Pt, M.Si.âKami berterima kasih kepada Kepala Kampung Mapia dan rombongan atas kunjungannya. Semoga ini menjadi model kolaborasi antara Unversitas terutama Prodi Agribisnis, LSM dan masyarakat Mapia,â kata Burhanuddin.
Para peserta di lokasi praktik hidroponik Unismuh (foto: istimewa)Di Unismuh, para peserta berkunjung ke ruang praktik hidroponik di lantai 4 dan memperoleh penjelasan dari pengampu mata kuliah ibu Jumiati dan asisten dosen Fahri.Peserta sangat antusias menyaksikan instalasi hidroponik, juga ketika ada mahasiswa yang sedang memasang pipa-pipa. Ikut mendampingi Amruddin dan Nadir dari Prodi Agribisnis.
Peserta memperoleh penjelasan dari pengampu dari Prodi Agribisnis (foto: Kamaruddin Azis)âCoba kalian fokus baik-baik pada penjelasan bapak ibu ini, biar nanti bisa jalankan di kampung. kita siapkan bahan dan alat nanti, yang penting sungguh-sungguh,â kata Willams Msen, Kepala Kampung Mapia, gugus pulau terluar Indonesia di Tepian Pasifik yang juga ikut bersama peserta studi. Sumber: Google News | Koranmu Papua
Tidak ada komentar